Deskripsi Mahasiswa Berdasarkan Peubah-peubah Penjelas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Mahasiswa Berdasarkan Peubah-peubah Penjelas

Data sekunder dalam penelitian ini adalah mahasiswa POLBAN program studi rekayasa angkatan 20052006 dan 20062007 seluruhnya berjumlah 1322 orang. Namun data sekunder yang memenuhi syarat kelengkapan data hanya berjumlah 1315 orang. Tabel 4 menunjukkan sebaran mahasiswa berdasarkan angkatan. Tabel 4 Sebaran Mahasiswa gagal DO Berdasarkan Angkatan Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase mahasiswa gagal DO untuk kedua angkatan relatif sama yakni 11 . Selanjutnya akan diperlihatkan sebaran mahasiswa POLBAN berdasarkan peubah-peubah penjelasnya. Tabel 5 Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status SLTA Status Jumlah Jenis Kelamin Total S L T A Perempuan Laki-laki Swasta Jumlah 28 119 147 19 81 100 Negeri Jumlah 186 982 1168 15.90 84.10 100 Total Jumlah 214 1101 1315 16.30 83.70 100 Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa POLBAN yang berasal dari SLTA Negeri mencapai 88.82, lebih banyak dibandingkan mahasiswa asal Angkatan Jumlah Mahasiswa Jumlah DO Jumlah DO 20052006 737 79 10.76 20062007 585 67 11.45 Total 1322 146 11.04 SLTA swasta. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, mahasiswa POLBAN perempuan menunjukkan persentase 16.3, lebih kecil dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal ini dapat difahami karena program studi Rekayasa keteknikan lebih banyak diminati oleh mahasiswa laki-laki. Tabel 6 Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Asal daerah Asal Jumlah Jenis Kelamin Total Daerah Perempuan Laki-laki Luar Bandung Jumlah 100 501 601 16.60 83.40 100 Bandung Jumlah 114 597 711 16 84 100 Total Jumlah 214 1098 1312 16.30 83.70 100 Dari Tabel 6 terlihat bahwa persentase mahasiswa yang berasal dari Bandung dan Luar Bandung, baik laki-laki maupun perempuan hampir berimbang, yakni berkisar ± 16 untuk mahasiswa perempuan, dan ± 84 untuk mahasiswa laki-laki. Tabel 7 Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jenis SLTA Jenis SLTA Jumlah Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki SMK Jumlah 23 62 85 27.10 72.90 100 SMU Jumlah 191 1039 1230 15.50 84.50 100 Total Jumlah 214 1101 1315 16.30 83.70 100 Tabel 7 menunjukkan bahwa mahasiswa yang berlatar belakang SMK hanya berkisar 85 orang atau sekitar 6.46, jauh lebih sedikit dibandingkan mahasiswa asal SMU. Dilihat dari jumlah calon pendaftar ke POLBAN, sebenarnya calon mahasiswa dari SMK yang mendaftar cukup banyak, namun mereka kalah bersaing dengan siswa SMU dalam seleksi ujian masuk. Terutama untuk materi ujian masuk Matematika. Karena secara kurikulum siswa SMK dan siswa SMU, khususnya untuk mata pelajaran Matematika sangat jauh berbeda, baik dari segi materi maupun kuantitas jam belajarnya. Dimana siswa SMU jauh lebih tinggi materi pelajaran Matematikanya dibandingkan siswa SMK, begitu juga jumlah jam belajarnya jauh lebih banyak. Hal ini merupakan salah satu penyebab siswa SMK kalah bersaing dalam seleksi ujian masuk POLBAN dibandingkan siswa SMU. Tabel 8 menunjukkan bahwa mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan mencapai persentase tertinggi pada program studi teknik Kimia, yakni 30.1. Sedangkan persentase terendah adalah program studi teknik Mesin. Sedangkan mahasiswa POLBAN dengan latar belakang SMK mencapai persentase tertinggi pada program studi teknik Energi dan teknik Refrigrasi yakni masing-masing berkisar 16. Dilihat dari segi peminat, kedua program studi ini termasuk kategori yang peminatnya rendah dibandingkan program studi lainnya. Dari Tabel 8 juga terlihat bahwa mahasiswa dengan latar belakang sekolah negeri mendominasi seluruh program studi di POLBAN, dengan persentase di atas 80. Mahasiswa yang berasal dari Bandung dan luar Bandung mempunyai persentase berimbang di setiap program studi, artinya setiap program studi mempunyai persentase mahasiswa asal Bandung dan luar Bandung yang sama, kecuali program studi konstruksi Gedung yakni sekitar 30 dari Bandung dan ±70 dari luar Bandung. Tabel 8 Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenis SLTA, Status SLTA, Asal Daerah, dan Program Studi Prog. Studi Jenis Kelamin Jenis SLTA Status SLTA Asal Daerah P L SMK SMU Swasta Negeri L.Bdg Bdg Telkom 33 73 1 105 5 101 55 51 31.10 68.90 9 99 4.72 95.283 51.90 48.10 Listrik 22 114 15 120 20 116 61 75 16.20 83.80 11.80 88.20 14.7 85.294 44.90 55.10 Elektro 19 121 6 134 8 132 50 90 13.60 86.40 4.30 95.7 5.71 94.286 35.70 64.30 Mesin 0 127 3 124 10 117 70 57 100 2.40 97.60 7.87 92.126 55.10 44.90 Energi 24 106 16 114 30 100 62 67 18.50 81.50 12.30 87.70 23.1 76.923 48.10 51.90 Refrigrasi 29 89 16 102 23 95 57 61 24.60 75.40 13.60 86.40 19.5 80.508 48.30 51.70 Komputer 25 103 3 125 10 118 54 74 19.50 80.50 2.30 97.70 7.81 92.188 42.20 57.80 Kimia 44 102 6 140 11 135 75 71 30.10 69.90 4.10 95.90 7.53 92.466 51.40 48.60 Aeronautika 6 39 6 39 4 41 19 26 13.30 86.70 13.30 86.70 8.89 91.111 42.20 57.80 Kons.Sipil 4 159 4 159 14 149 76 85 2.50 97.50 2.50 97.50 8.59 91.411 47.20 52.80 Kons.Gedung 8 68 8 68 12 64 22 54 10.50 89.50 10.50 89.50 15.8 84.211 28.90 71.10 Total 214 1101 85 1230 147 1168 601 711 16.30 83.70 6.50 93.50 11.2 88.821 45.80 54.20 Dari Tabel 9 dapat ditunjukkan bahwa jenis pekerjaan ayah mahasiswa POLBAN kebanyakan PNS, yakni mencapai 33.10. Kategori PNS dalam penelitian ini terdiri dari guru, dosen, pegawai negeri Departemen, ABRI, dan Polisi. Tabel 9 Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Program Studi dan Pekerjaan Ayah Prog.Studi PNS Swasta Wiraswasta Pensiun Lain-lain Total Telkom 33 18 31 7 17 106 31.10 17.00 29.20 6.60 16.00 100 Listrik 37 30 33 2 34 136 27.20 22.10 24.30 1.50 25.00 100 Elektro 57 30 23 11 19 140 40.70 21.40 16.40 7.90 13.60 100 Mesin 39 20 25 8 34 126 31.00 15.90 19.80 6.30 27.00 100 Energi 42 210 380 80 210 130 32.30 16.20 29.20 6.20 16.20 100 Refrigrasi 42 20 24 11 21 118 35.60 16.90 20.30 9.30 17.80 100 Komputer 49 22 24 10 23 128 38.30 17.20 18.80 7.80 18.00 100 Kimia 43 30 40 9 23 145 29.70 20.70 27.60 6.20 15.90 100 Aeronautika 17 5 12 1 10 45 37.80 11.10 26.70 2.20 22.20 100 Kons.Sipil 50 39 49 7 18 163 30.70 23.90 30.10 4.30 11.00 100 Kons.Gedung 25 10 24 5 12 76 32.90 13.20 31.60 6.60 15.80 100 Total 434 245 323 79 232 1313 33.10 18.70 24.60 6.00 17.70 100 Tabel 10 memperlihatkan bahwa mahasiswa POLBAN dengan profesi ibu PNS mencapai 26.9. Sedangkan mahasiswa POLBAN dengan profesi ibu rumah tangga paling tinggi yakni mencapai nilai persentase 61. Tabel 10 Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Program Studi dan Pekerjaan Ibu Prog.Studi PNS Swasta Wiraswasta Pensiun Ibu RT Total Telkom 24 2 12 3 65 106 22.60 1.90 11.30 2.80 61.30 100 Listrik 37 3 19 77 136 27.20 2.20 14.00 0.00 56.60 100 Elektro 44 2 6 0 88 140 31.40 1.40 4.30 0.00 62.90 100 Mesin 34 1 16 1 74 126 27 0.80 12.70 0.80 58.70 100 Energi 27 4 15 5 76 127 21.30 3.10 11.80 3.90 59.80 100 Refrigrasi 39 2 6 2 69 118 33.10 1.70 5.10 1.70 58.50 100 Komputer 37 3 6 0 82 128 28.90 2.30 4.70 0.00 64.10 100 Kimia 31 4 8 1 100 144 21.50 2.80 5.60 0.70 69.40 100 Aeronautika 14 0 6 25 45 31.10 0.00 13.30 0.00 55.60 100 Kons.Sipil 47 2 14 2 98 163 28.80 1.20 8.60 1.20 60.10 100 Kons.Gedung 18 2 9 2 45 76 23.70 2.60 11.80 2.60 59.20 100 Total 352 25 117 16 799 1309 26.90 1.90 8.90 1.20 61 100 Dari Tabel 11 dapat terlihat bahwa mahasiswa POLBAN dengan pendidikan ayah SLTA mendominasi yakni mencapai 43.3. Disusul oleh pendidikan ayah kategori perguruan tiinggi Diploma, Sarjana, Pascasarjana yang mencapai 34.1. Tabel 11 Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Program Studi dan Pendidikan Ayah Tabel 12 memperlihatkan bahwa mahasiswa POLBAN dengan tingkat pendidikan ibu SLTA mencapai persentase tertinggi yakni 41.1. Sedangkan ibu dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi hanya mencapai 27.6. Hal ini dapat dimaklumi bahwasannya orang tua jaman dulu masih berpegang pada adat dimana kaum perempuan tidak perlu sekolah tinggi, cukup SD atau SLTP. Prog.Studi SD,SMP SLTA P.Tinggi Total Telkom 22 47 37 106 20.80 44.30 34.90 100 Listrik 35 61 40 136 25.70 44.90 29.40 100 Elektro 25 60 55 140 17.90 42.90 39.30 100 Mesin 43 44 40 127 33.90 34.60 31.50 100 Energi 32 58 39 129 24.80 45.00 30.20 100 Refrigrasi 25 51 42 118 21.20 43.20 35.60 100 Komputer 29 50 49 128 22.70 39.10 38.30 100 Kimia 34 62 49 145 23.40 42.80 33.80 100 Aeronautika 10 16 19 45 22.20 35.60 42.20 100 Kons.Sipil 24 86 53 163 14.70 52.80 32.50 100 Kons.Gedung 18 33 25 76 23.70 43.40 32.90 100 Total 297 568 448 1313 22.60 43.30 34.10 100 Tabel 12 Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Program Studi dan Pendidikan Ibu Prog.Studi SD,SLTP SLTA P.Tinggi Total Telkom 33 48 25 106 31.10 45.30 23.60 100 Listrik 47 50 39 136 34.60 36.80 28.70 100 Elektro 32 67 41 140 22.90 47.90 29.30 100 Mesin 48 40 38 126 38.10 31.70 30.20 100 Energi 46 54 29 129 35.70 41.90 22.50 100 Refrigrasi 39 44 35 118 33.10 37.30 29.70 100 Komputer 30 59 39 128 23.40 46.10 30.50 100 Kimia 54 54 37 145 37.20 37.20 25.50 100 Aeronautika 17 15 13 45 37.80 33.30 28.90 100 Kons.Sipil 41 73 49 163 25.20 44.80 30.10 100 Kons.Gedung 24 35 17 76 31.60 46.10 22.40 100 Total 411 539 362 1312 31.30 41.10 27.60 100 Berdasarkan Tabel 13, diperoleh hasil bahwa jumlah mahasiswa POLBAN yang tidak berhasil DO dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 120 orang atau sekitar 10.9, sedangkan mahasiswa perempuannya berjumlah 11 orang atau sekitar 0.84 . Hal tersebut dikarenakan mahasiswa rekayasa atau keteknikan didominasi oleh mahasiswa laki-laki. Sedangkan Mahasiswa yang berlatar belakang SMK berjumlah 85 orang dan sekitar 0.84 diantaranya tidak berhasil DO. Jumlah mahasiswa POLBAN berlatar belakang SMK sangat sedikit, salah satu penyebabnya adalah karena siswa SMK kalah bersaing dengan siswa SMU pada seleksi ujian masuk POLBAN. Tabel 13 Sebaran mahasiswa gagal DO berdasarkan peubah penjelasnya Dari pengamatan di beberapa program studi, diperoleh informasi bahwa siswa SMK yang diterima di POLBAN merupakan siswa yang mempunyai kemampuan akademik yang baik di sekolah asalnya. Kebanyakan dari mereka yang diterima di POLBAN, melakukan persiapan yang cukup sebelum Jumlah Peubah Kategori Berhasil Tdk.Berhasil JenisKelamin Laki-laki 983 89.28 120 10.9 Perempuan 203 94.86 11 5.14 Jenis SLTA SMK 74 87.06 11 12.9 SMU 1110 90.24 120 9.76 Status SLTA Negeri 1061 80.68 24 9.2 Swasta 123 9.354 24 16.3 Asal daerah Bandung 627 88.19 84 11.8 LuaBandung 554 95.35 27 4.65 Pend.Ayah SD,SMP 267 89.9 30 10.1 SLTA 503 88.56 65 11.4 Perg. Tinggi 412 91.96 36 8.04 Pend. Ibu SD,SMP 375 91.24 36 8.76 SLTA 486 90.17 53 9.83 Perg. Tinggi 320 88.4 42 11.6 Pek.Ayah PNS 396 91.24 38 8.76 Swasta 224 91.43 21 8.57 Wiraswasta 195 87.44 28 12.6 Pensiunan 70 88.61 9 11.4 Lain-lain 197 84.91 35 15.1 Pek. Ibu PNS 322 91.48 30 8.52 Swasta 24 96 1 4 Wiraswasta 109 93.16 8 6.84 Pensiunan 14 87.5 2 12.5 Ibu RT 709 88.74 90 11.3 ProgramStudi Telkom 96 90.57 10 9.43 Listrik 124 91.18 12 8.82 Elektro 123 87.86 17 12.1 Mesin 113 88.98 14 11 Energi 123 94.62 7 5.38 Refrigrasi 101 85.59 17 14.4 Komputer 102 79.69 26 20.3 Kimia 132 90.41 14 9.59 Aeronautika 43 95.56 2 4.44 Kons. Sipil 154 94.48 9 5.52 Kons.Gedung 73 96.05 3 3.95 menghadapi tes seleksi ujian masuk. Berdasarkan penelusuran lebih lanjut melalui pengamatan nilai akademik, pada umumnya mahasiswa yang berasal dari SMK mengalami kesulitan di semester awal. Hal ini dikarenakan materi yang didapat di semester 1 adalah materi umum SMU seperti matematika, fisika, dan kimia, dimana siswa SMK sangat kurang mendapatkan materi tersebut. Sehingga mengharuskan mereka beradaptasi secara maksimal. Tabel 13 juga memperlihatkan bahwa jumlah mahasiswa dari sekolah negeri mendominasi mahasiswa POLBAN yakni sebanyak 1085 dan sebanyak 147 orang dari sekolah swasta. Namun jumlah mahasiswa yang tidak berhasil DO, baik mahasiswa dari sekolah negeri maupun swasta hampir merata masing- masing berjumlah 24 orang. Selanjutnya tabel 13 juga menunjukkan bahwa angkatan 2005 dan 2006 mempunyai mahasiswa asal Bandung 711 orang dan 581 mahasiswa dari luar Bandung. Tetapi mahasiswa yang berhasil dari luar Bandung lebih banyak dari pada mahasiswa asal Bandung, yakni sebanyak 54.07 dari luar Bandung dan 44.18 dari Bandung. Tingkat pendidikan ayah yang tinggi memberi dampak positif terhadap keberhasilan pendidikan puteranya, hal ini dapat ditunjukkan dengan prosentase jumlah mahasiswa gagal DO yang relatif kecil. Kenyataan menunjukkan bahwa orang tua yang berpendidikan tinggi, akan mempunyai wawasan yang luas dalam membimbing dan memotivasi anaknya untuk meningkatkan disiplin dalam belajar, dibandingkan ayah yang berpendidikan rendah. Sedangkan jenis pekerjaan ayah yang bersifat tetap, cenderung menurunkan tingkat DO mahasiswa. Pekerjaan yang tetap berdampak pada penghasilan yang tetap, sehingga secara materi orang tua dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya secara optimal. Tingkat pendidikan ibu yang tinggi menyebabkan tingkat kegagalan mahasiswa relatif tinggi, yakni mencapai 11.6. Sedangkan jenis pekerjaan ibu yang tetap cenderung mengakibatkan tingkat DO mahasiswa relatif rendah, seperti ditunjukkan oleh Tabel 13 bahwa jenis pekerjaan ibu PNS cenderung menurunkan tingkat DO mahasiswa yakni sebesar 8.6. Dari Tabel 13 juga diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang kurang berhasil DO berdasarkan program studi, ternyata program studi teknik Komputer menduduki jumlah mahasiswa DO yang paling banyak yakni 26 orang atau mencapai 1.98 dari keseluruhan total mahasiswa. Hal ini disebabkan program studi teknik Komputer mensyaratkan standar nilai yang tinggi bagi para mahasiswanya. Terbukti dari diberlakukannnya test tambahan yakni Aptitude Test dalam menyeleksi calon mahasiswanya, selain test yang dilakukan secara bersamaan. Dimana skor jawaban untuk Aptitude Test ini juga diperhitungkan dalam proses penerimaan.

4.2. Eksplorasi Data Kuantitatif