Producer Price Index PPI Retail Sales RS Penelitian Terdahulu

N puluh sektor. Termasuk sektor pertanian, konstru PPI mengukur harga dari barang konsumsi dan barang-barang modal. i dalam rangka mengantisipasi konsekuensi perusahaan manufaktur dari dua puluh satu industri yang tersebar di lima puluh negara bagian. Lima komponen dari survei ini yaitu new orders, production, employment, supplier deliveries, dan inventories. Indeks ini bermanfaat untuuk mengetahui latar belakang ekonomi untuk berbagai pasar. Pasar saham akan berjalan baik ketika pertumbuhan ekonomi baik karena mengindikasikan profit taking yang tinggi. Sinyal inflasi dapat terlihat dari laporan ketika manufacturing index naik makan pasar saham berada dalam kondisi bullish market Econoday, 2011.

h. ISM International Supply Management: Non-manufacturing

NON_MA Non-manufacturing indeks merupakan survei yang dilakukan terhadap empat ratus perusahaan dari enam ksi, transportasi, komunikasi, perdagangan besar, dan perdagangan retail. Empat komponen utamanya yaitu business activity, new orders, employment, dan supplier deliveries . Indeks ini bermanfaat untuuk mengetahui latar belakang ekonomi untuk berbagai pasar. Sehingga investor dapat menentukan sektor non manufaktur mana yang baik untuk berinvestasi Econoday, 2011.

i. Producer Price Index PPI

Indeks ini dapat memberikan informas inflasi. Manfaat bagi investor yaitu dapat mengetahui ancaman inflasi yang mungkin ditimbulkan dari sisi produsen. Indeks ini di release setiap bulan. RS mengukur total penerimaan dari penjualan barang durable dan non si merupakan sinyal penting yang mengindikasikan Kim et. al 1999, menganalisis pengumuman makroekonomi terhadap foreign exchange market Amerika Serikat. Periode volatilitas asimetrik. Penelitian ini Producer price index lebih volatil dibandingkan consumer price index. Indeks ini didominasi oleh sektor manufaktur Econoday, 2011.

j. Retail Sales RS

durable . Pengeluaran konsum kondisi retail sales yang kuat. Hal ini berdampak baik terhadap pasar saham, terutama saham-sahan pada sektor retail Econoday, 2011.

2.6 Penelitian Terdahulu

pasar modal, pasar utang dan penelitian ini yaitu 2 Januari 1986 hingga 31 Desember 1998 dengan menggunakan metode GARCH Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity . Pengumuman makroekonomi yang diteliti yaitu nominal foreign international trade balance BOT, GDP, UE, RS, CPI, dan PPI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman UE dan GDP yang signifikan pada taraf nyata 10 persen menjadi bukti lemah yang mengindikasikan dampaknya terhadap volatilitas. De Goeij dan Marquering 2002 menganalisis tentang kemungkinan dampak pengumuman makroekonomi terhadap dilakukan pada periode waktu Januari 1982 hingga Agustus 2001 dengan menggunakan Asymmetric Dynamic Covariance ADC model dan multivariate event study . akroekonomi Amerika Serikat. Periode GARCH. Analisis pengumuman makroekonomi yang digunakan yaitu PPI, EMP employment report, dan FOMC federal open market commitee terhadap SP 500 indeks, NASDAQ, short-long US treasury bond. Hasil dari penelitian ini yaitu untuk pasar modal, guncangan pengumuman makroekonomi tidak berdampak signifikan terhadap conditional volatility. Hal tersebut berbanding terbalik dengan US treasury bond, dimana kondisi pasar ini dipengaruhi secara signifikan oleh pengumuman makroekonomi. Rambe 2005 menganalisis reaksi saham investor terhadap pengumuman dividen sharing bank X pada subsektor perbankan dengan pendekatan Penelitian tersebut menggunakan pendekatan Abnormal Return AAR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan AAR sebelum dan sesudah pengumuman adalah sama. Hal ini menunjukkan respon pasar sebelum dan sesudah tidak berbeda secara statistik. Investor ragu corporation action berupa interim dividen akan mencerminkan kondisi perusahaan lebih baik dan merupakan corporation action yang marketable. Nikkinen et.al 2006 melakukan penelitian mengenai integrasi pasar modal global terhadap pengumuman m penelitian ini yaitu Juli 1995 hingga Maret 2002. Penelitian tersebut menggunakan metode GARCH Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dan OLS Ordinary Least Square. Pasar global dibagi ke dalam enam wilayah yaitu negara-negara G7, Eropa, Asia Developed, Asia Emerging,Transition, dan Latin America. Penelitian tersebut bertujuan untuk melihat dampak perubahan volatilitas local stock market terhadap adanya sepuluh enggunakan uji k uk Kramat Jati Jakarta, menggunakan metode GARCH Generalized dengan menggunakan metode EGARCH Exponential Generalized pengumuman makroekonomi Amerika Serikat. Hasil penelitian ini, yaitu koefisien variabel dummy untuk CPI, ECI, ES dan MAN memiliki pengaruh signifikan positif yang mengindikasikan ketidakpastian lebih besar pada saat pengumuman berlangsung daripada hari perdagangan normal. Abimanyu 2008 melakukan penelitian untuk melihat keterkaitan antara pasar saham internasional dengan pasar saham Indonesia dengan m ointegrasi untuk melihat hubungan ekuilibrium jangka panjang dari pasar saham di Indonesia dengan pasar saham di negara China, Perancis, Jerman, Hongkong, Jepang, Korea, Malaysia, Belanda, Filipina, Singapura, Thailand, Taiwan, Inggris dan Amerika Serikat. Metode yang digunakan adalah metode visual dengan melihat trend kemudian dilanjutkan dengan Johansen Cointegration Test . Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan kointegrasi jangka panjang antara pasar saham Indonesia dengan pasar saham negara yang diteliti. Namun, hal ini tidak terjadi antara pasar saham Indonesia dan Filipina. Aji 2009 menganalisis volatilitas harga buah-buahan Indonesia kasus Pasar Ind Autoregressive Conditional Heteroskedasticity . Hasil penelitian ini, yaitu jeruk siam merupakan dengan nilai volatilitas paling tinggi risiko perubahan harga yang besar dan fluktuatif dan nanas memiliki nilai volatilitas terkecil. Lestari 2010 menganalisis dominasi asing di pasar modal dalam perekonomian Indonesia. Periode penelitian yaitu 9 Mei 2001 hingga 3 April 2009 neliti Alat Analisis Kesimpulan Autoregressive Conditional Heteroskedasticity . Komponen yang dianalisis yaitu IHSG, STI, SSEC Cina, Nikkei 225 dan SP. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan negatif antara kepemilikan asing dan tingkat likuiditas di bursa Indonesia. Ketergantungan pasar modal Indonesia lebih besar ke pasar modal regional Asia. Tabel 3. Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Pe 1. Kim, McKenzie dan Kaff 1999 GARCH Pengumuman UE dan GDP yang taraf nyata 10 persen signifikan pada 2. De Goeij dan Marquering 2002 Asymmetric D Covariance del dan multivariate Kasus pasar modal, guncangan pengumum oekonomi tidak berdampak signifikan ynamic ADC mo GARCH an makr terhadap conditional volatility. 3. Rambe 2005 ini menunjukkan respon pasar sebelum dan sesudah tidak berbeda secara statistik. Abnormal Return AAR AAR sebelum dan sesudah pengumuman adalah sama. Hal 4. Nikkinen et.al 2006 ntuk i GARCH Koefisien variabel dummy u CPI, ECI, ES dan MAN memilik pengaruh signifikan positif 5. Abimanyu 2008 Johansen Cointegration ntegrasi ngka panjang antara pasar erjadi ntara pasar saham Indonesia dan Test Adanya hubungan ko ja saham Indonesia dengan pasar saham negara yang diteliti. Namun, hal ini tidak t a Filipina 6. Aji 2009 GARCH nilai volatilitas paling tinggi risiko perubahan harga yang besar dan fluktuatif dan nanas memiliki nilai volatilitas terkecil terdapat hubungan negatif antara kepemilikan asing dan tingkat likuiditas di bursa Indonesia. 7. Lestari 2010 EGARCH K iran mbar 2. Kerangka Pemikiran 2.7 erangka Pemik Pasar Modal Amerika Serikat as Pengumuman Makroekonomi AS : CC, PPI, ECI, ES, GDP, IEPI, MAN, NON_MAN, PPI, RS leading role IHSG RETURN VOLATILITAS Pasar Modal Indonesia Ga Diteliti Tidak Diteliti Keterangan: Diteliti Tidak Diteliti Skema pemikiran tersebut dapat menjelaskan pemikiran secara sistematis bahwa pasar modal Am arket , dimana kondisi perekonomian di Amerika Serikat menjadi perhatian utama para investor baik di AS ma Penelitian mengenai analisis dampak pengumuman makroekonomi t terhadap perbuahan volatilitas IHSG ini memiliki empat hipotesis, yaitu : 1. an consumer price index diduga memiliki hubungan signifikan n diduga memiliki hubungan signifikan memiliki hubungan signifikan erika Serikat menjadi leading role m upun non AS. Penelitian ini merupakan event study yang mencoba menganalisis dampak pengumuman makroekonomi Amerika Serikat terhadap kondisi pasar saham Indonesia. Dampak dari pengumuman makroekonomi AS terhadap pasar saham Indonesia dapat dilihat dari dua sisi yaitu melalui return dan volatilitas. 2.8 Hipotesis Amerika Serika Pasar saham Indonesia diduga terintegrasi dengan pengumuman makroekonomi Amerika Serikat; 2. Pengumum positif dengan perubahan volatilitas IHSG 3. Pengumuman employment situatio positif dengan perubahan volatilitas IHSG 4. Pengumuman ism: manufacturing diduga positif dengan perubahan volatilitas IHSG

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk harian yang diperoleh dari CEIC Database, Econoday umuman Amerika Serikat tahun 2001-2004, The Confer r price index CPI, employ Eviews 6.1. data sepuluh indikator peng ence Board data CC tahun 2005-2010, International Supply Management data MAN dan NON-MAN tahun 2005-2010, Bureau of Labor Statistics data CPI, ECI, ES, dan PPI tahun 2005-2010, Bureau of Economic Analysis data GDP tahun 2005-2010, Bureau of Census data RS tahun 2005-2010. Dengan demikian data yang digunakan merupakan data time series. Data yang digunakan adalah data return Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Release Date sepuluh indikator Makroekonomi Amerika Serikat