Mengevaluasi model GARCH Variance Equation Nilai Varians Model GARCH

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui kebaikan model terhadap kondisi sebaran dari variansnya. Ketika sebuah model melanggar asumsi ini, maka akan menghasilkan estimator yang masih linear, tidak bias, tidak efisien atau tidak memiliki varians minimum yang akan berakibat pada penarikan kesimpulan yang salah. Tabel 7. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic 2.309427 Prob. F6,2599 0.0316 ObsR-squared 13.82020 Prob. Chi-Square6 0.0317 Scaled explained SS 53.65420 Prob. Chi-Square6 0.0000 Taraf Nyata 5 Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan white test Lampiran 6, nilai probabilitas chi-square model ARIMA kurang dari taraf nyata 5 persen maka tolak H0 Model ARIMA 2,0,3 artinya model mengandung heteroskedastisitas atau variansnya tidak menyebar normal. Model yang mengandung heteroskedastisitas dapat diolah lebih lanjut dengan metode ARCH-GARCH.

4.2.4 Mengevaluasi model GARCH Variance Equation

Penentuan lag terbaik dari model GARCH q,p, dibangun berdasarkan koefisien autokorelasi ACF dan autokorelasi parsial PACF. Berdasarkan plot ogram maka da embangun Time lag yang digunakan pada penelitian ini yaitu lag maksimum model penelitian ini, yaitu ARCH 3 dan GARCH 3, sehingga terdapat sembilan kombinasi model GARCH yang akan dievaluasi. Pemilihan model terbaik berdasarkan goodness of fit. squared correl pat ditentukan time lag untuk m model. 3 Lampiran 7. Maka orde valuasi Model GARCH rdasarkan evaluasi m t disimpulkan 1 merupak berdasarka tingkat signifikansi yang tinggi, nilai adj R-sq yang tertinggi, kriteria nilai AIC, SC, dan SSR yang terkecil, dan berdasarkan kriteria parsimonious prinsip kesederhanaan.

4.2.5 Nilai Varians Model GARCH

Nilai varians diperoleh setelah model GARCH terbaik terpilih. Setelah nilai varians didapatkan, nilai varians tersebut diubah ke dalam bentuk log. Pengubahan ke dalam bentuk log ini memiliki dua fungsi, yaitu smoothing data dan sebagai pembanding percentage of change first difference in log = first difference . Ketika nilai varians sudah berubah ke dalam bentuk log, maka selanjutnya dicari nilai difference dari nilai tersebut. Volatilitas ini mencerminkan kecenderungan pergerakan harga saham atau mewakili resiko. Semakin tinggi harga saham maka volatilitas cenderung meningkat demikian pula dengan resiko dan return. Gambar 6 dan Gambar 7 menunjukkan kondisi varians dan kondisi Tabel 8. E Be odel pada Tabel 10, dapa bahwa model GARCH 1, an model yang terbaik. Hal ini n dari perubahan varians dari menunjukkan bahwa kondisi dari varians tidak selalu stabil atau konstan. Banyak titik di beberapa waktu dalam periode penelitian menunjukkan kondisi volatilitas yang tinggi. Hal ini disebabkan adanya guncangan yang berasal dari faktor internal maupun faktor global. Gambar 6. Nilai Variance Return IHSG return IHSG. Varians pada Gambar 6 0. VARIANCE 0.0015 0.002 0.0025 0005 0.001 VARIANCE ‐0.2 0.4 0.6 1 0.2 0.8 D_LOG_VARIANCE D_LOG_VARIANCE Gambar 7. Nilai Difference Log Variance Return IHSG estimasi dengan menggunakan OLS ditambahkan opsi White Heteroskedasticity Consistent Covariance Matrix , hal ini ditujukan untuk menjaga asumsi galat yang menyebar normal. Variabel independen dalam estimasi ini, yaitu perubahan varians atau volatilitas return yang diestimasi dengan konstanta dan sepuluh variabel dummy pengumuman makroekonomi Amerika Serikat. Dummy diberikan nilai satu ketika event day dan nilai nol saat tidak ada event . Dummy berfungsi untuk menangkap efek trading day. Karena perbedaan zona waktu antara Indonesia dan Amerika Serikat, maka untuk Indonesia date berlaku pada keesokan harinya. Pendekatan seperti ini digunakan pada studi intergrasi pasar yang dilakukan oleh Arshanapalli, Doukas, dan Lang dalam

4.2.6 Hasil Estimasi Akhir