Iklan Keuangan Penelitian Terdahulu

f. Iklan Keuangan

Tujuan iklan keuangan biasanya adalah untuk menghimpun dana pinjaman atau menawarkan modal, baik dalam bentuk asuransi, penjualan saham, surat obligasi, surat hutang atau dana pensiun. Namun bisa juga iklan tersebut hanya berupa pengumuman atau laporan keuangan dari suatu perusahaan kepada publik, yang salah satu tujuannya, tentu saja untuk menunjukkan betapa solidnya keuangan yang bersangkutan.

g. Iklan Rekruitment

Iklan jenis ini bertujuan merekrut calon pegawai seperti anggota polisi, angkatan bersenjata, perusahaan swasta, dan badan-badan umum lainnya. Dan bentuknya antara laian iklan kolom yang menjanjikan kerahasian pelamar classified atau iklan selebaran biasa.

2.4.3 Manfaat Iklan

Iklan yang efektif dapat menunjang keberhasilan penjualan produk. Berikut ini disajikan beberapa manfaat program periklanan bagi kegiatan penjualan. a. Bagi konsumen, memperluas alternatif, artinya dengan iklan konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk yang pada gilirannya menimbulkan pilihan bagi konsumen. Universitas Sumatera Utara b. Bagi produsen, menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen. Iklan yang tampil secara mantap diharapkan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang menarik akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan tersebut bonafid dan produknya bermutu. c. Membuat orang terkenal, ingat dan percaya pada produk yang ditawarkan. d. Memuaskan keinginan konsumen dalam pembelian produk.

2.5 Keputusan Pembelian

2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Winardi 2001:200, “Keputusan pembelian konsumen merupakan titik puncak suatu pencarian dari proses evaluasi”. Peter dan Olson 2006, memberikan definisi “Keputusan pembelian konsumen adalah proses pengintegrasian yang dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya”. Dari dua pengertian diatas tentang keputusan pembelian, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa keputusan pembelian merupakan titik puncak suatu pencarian dari proses pengintegrasian yang dikombinasikan untuk mengevaluasi beberapa perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Tahapan Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler 2005:202, “Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian”. Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model dibawah ini: Sumber : Philip Kotler 2005 Gambar 2.2 Model lima tahap proses pembelian Keterangan : a. Pengenalan Masalah Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau luar. b. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak. Jika dorongan konsumen adalah kuat dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, maka Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian Universitas Sumatera Utara konsumen akan membeli objek itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya. c. Evaluasi Alternatif Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya. Penilaian ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen waktu, uang, dan informasi maupun resiko keliru dalam penilaian. d. Keputusan Membeli Setelah tahap-tahap awal tadi telah dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan, apakah jadi membeli atau tidak terhadap keputusan yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merek, penjual, kualitas, dan sebagainya. e. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian. Untuk mencapai keharmonisan dan meminimumkan kepuasan pembeli harus mengeluarkan waktu lebih banyak lagi untuk melakukan evaluasi sebelum membeli.

2.6 Penelitian Terdahulu

Ibiyanto 2008 melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor merek Yamaha Mio Studi Universitas Sumatera Utara kasus di PT Alfa Scorpii Medan. Variabel bebas dalam penelitian tersebut adalah gaya hidup, kelompok acuan, produk, harga, dan promosi. Sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian. Penggambilan sampel menggunakan rumus Slovin, sehingga jumlah sampel adalah sebanyak 98 orang dan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel gaya hidup, kelompok acuan, produk, harga, dan promosi berpengaruh sangat signifikan high significant terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio. Secara parsial variabel gaya hidup, kelompok acuan, dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio. Sedangkan variabel produk dan promosi berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio. Variabel yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio adalah variabel harga. Haloho 2010 juga telah melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Penggunaan Sepeda Motor Honda Studi kasus Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Medan. Produk, harga, distribusi, promosi dan layanan merupakan variabel bebas dalam penelitian ini dan keputusan penggunaan menjadi variabel terikat. Jumlah koresponden 97 orang yang akan diberikan kuesioner. Produk dan layanan secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan penggunaan, merupakan hasil penelitian yang diuji secara parsial uji-t. Lalu harga dan promosi, positif dan tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan penggunaan sepeda motor Honda. Sedangkan distirbusi, tidak berpengaruh secara Universitas Sumatera Utara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan penggunaan sepeda motor Honda pada mahasiswa sastra Inggris di Universitas Medan.

2.7 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

2 53 84

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Pengaruh Brand Positioning Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

12 68 115

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara)

1 48 108

Analisis Brand Equity Kalkulator Karce Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 38 93

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan)

1 31 100

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Universitas Sumatera Utara)

1 65 126

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

0 0 10