METODE PENGUMPULAN DATA TEKNIK ANALISIS DATA

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dimana angkanya diperoleh dari laporan keuangan perusahaan terkait. Bila dilihat dari rasio perbandingannya, penelitian ini merupakan Time Series Analysis karena penelitian ini membandingkan rasio antar periode.

3.8 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yaitu “ data yang memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian” nur indriantoro, 2002:146. Penelitian ini memperoleh data melalui buku studi pustaka dan mendownload atau mengunduh melalui situs di internet.

3.9 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain analisis regresi berganda setelah didahului uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Peneliti dibantu dengan program SPSS versi 16 for windows dalam menganalisis data. Analisis regresi berganda pada penelitian ini memiliki persamaan: Y = α + + + e Dimana: Y = Likuiditas Rasio cepat, Quick Ratio ~ QR = Perputaran Persediaan Inventory Turnover ~ ITO = Perputaran Aset Tetap Fix Asset Turnover ~ FATO Universitas Sumatera Utara α = Konstanta = Koefisien regresi = Koefisien regresi e = Error Analisis regresi berganda dilakukan setelah didahului uji asumsi klasik. Analisis regresi pada penelitian ini menggunakan α = 5. Uji asumsi klasik terdiri dari:

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas yaitu untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variable independen atau dengan kata lain uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kemiripan antar variabel independen. Menurut Ade Fatma Lubis 2007:32 ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah sebagai berikut : a. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0.1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. VIF = 1 Tolerance. b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0.70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinearitas. Jika lebih dari 0.7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas. Ghozali 2005:91-92 menambahkan multikolinearitas pada model regresi juga dapat dideteksi bila nilai atau koefisien determinasi yang mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas yaitu untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Menurut Ghozali 2005:105 : Model regresi yang baik adalah Homokedastisitas, artinya variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y dalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Cara melihat grafik scatterplot tersebut dipaparkan Ade Fatma Lubis, 2007:34 sebagai berikut: a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi yaitu untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Menurut Ade Fatma Lubis 2007:33 “ cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berada di bawah angka 2”. Menurut Ghozali 2005:95-96 : “Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering Universitas Sumatera Utara ditemukan pada data runtut waktu time seriesdan jarang tejadi pada data crossection silang waktu”. Selain Uji Durbin Watson DW test, cara lain untuk menguji autokorelasi adalah dengan Uji Langrange Multiplier LM Test , Uji Box Pierce dan Ljung Box serta Run Test.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu memiliki distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dan analisis statistik. Uji hipotesis dilakukan setelah data lulus uji asumsi klasik sehingga penelitian bisa lanjut ke analisis regresi berganda. Uji hipotesis dilakukan dengan uji t dan uji f.

1. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi dependen. Uji t pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap likuiditas pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial dan pengaruh perputaran aset tetap terhadap likuiditas pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial. Perumusan hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara = Rasio aktivitas tidak memiliki pengaruh terhadap likuiditas secara parsial pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. = Rasio aktivitas memiliki pengaruh terhadap likuiditas secara parsial pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Apabila nilai statistik t hitung lebih tinggi dari nilai t tabel, maka hipotesis alternatif diterima, artinya suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

2. Uji f

Uji f digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji f pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan dan perputaran aset tetap terhadap likuiditas pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan. Perumusan hipotesis untuk uji f adalah sebagai berikut: = Rasio aktivitas tidak memiliki pengaruh terhadap likuiditas secara simultan pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. = Rasio aktivitas memiliki pengaruh terhadap likuiditas secara simultan pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara Apabila nilai statistik f hitung lebih tinggi dari nilai f tabel, maka hipotesis alternatif diterima, artinya suatu variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 62 101

Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

13 139 83

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Aktivitas dengan Return on Investment Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 32 107

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, DAN RETURN SAHAM TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 9 16

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, dan Solvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 26

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN TRADE RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 16 98

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 12

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14