Kemasan, Perusahaan Pakan Ternak, Perusahaan Kayu dan Pengolahannya serta Perusahaan Pulp dan Kertas. Delapan bidang yang terdapat pada Perusahaan
Industri Dasar dan Kimia tersebut mewakili unsur dasar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua barang yang kita gunakan sehari-hari
merupakan produk dari perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI. Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, penulis akan meneliti
pengaruh rasio aktivitas yang komponennya terdiri perputaran persediaan dan perputaran aset tetap terhadap kemampuan perusahaan melunasi hutang lancarnya
melalui aset lancar likuiditas sehingga penulis mengambil judul “ Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap Likuiditas pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah untuk penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
Apakah rasio aktivitas berpengaruh terhadap likuiditas secara parsial dan simultan pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap likuiditas secara parsial dan simultan pada perusahaan
industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi Penulis untuk menambah pengetahuan dan melatih ilmu yang sudah diperoleh selama belajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi kinerja
operasionalnya selama ini terutama dalam pengelolaan kas, persediaan, aset tetap dan liabilitas lancarnya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya sebagai dasar untuk melanjutkan penelitian
sejenis, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya lebih baik dari penelitian ini.
4. Bagi Masyarakat untuk menambah pengetahuan di bidang akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LAPORAN KEUANGAN
Sebuah perusahaan yang baik sudah seharusnya membuat laporan keuangan setiap periode untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode
berjalan. Laporan keuangan menunjukkan hasil usaha kekayaan perusahaan, posisi keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan selama periode berjalan.
Informasi-informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan agar periode mendatang lebih baik dari
periode saat ini. Pengguna laporan keuangan terdiri dari tujuh kelompok sesuai yang dipaparkan PSAK pada kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan 2007:2-3.09 antara lain “investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat”.
Ketujuh kelompok ini memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain terhadap informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan namun hal ini menunjukkan
bahwa laporan keuangan memang dibutuhkan sebagai penyedia informasi kinerja perusahaan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau biasa disebut PSAK 2007:5-8.25-39 menyatakan bahwa ada empat karakteristik kualitatif pokok
sebuah laporan keuangan sehingga berguna bagi pengguna yaitu”dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan”. Dapat dipahami berarti laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan tersebut memberikan informasi yang mudah dipahami oleh pengguna, relevan berarti dapat memenuhi keinginan pengguna dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan, keandalan berarti informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan tidak menyesatkan. Dapat dibandingkan berarti laporan
keuangan perusahaan dapat dibandingkan antar periode. PSAK No. 1 revisi 2009:1.06 menjelaskan laporan keuangan yang lengkap harus meliputi
komponen-komponen berikut ini: a Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
b Laporan laba rugi komprehensif selama periode; c Laporan perubahan ekuitas selama periode;
d Laporan arus kas selama periode; e Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lain; dan f Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan
ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika
entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
PSAK No. 1 revisi 2009 ini efektif berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Penelitian ini menggunakan
laporan keuangan dari tahun 2007-2010, sehingga masih mengacu pada PSAK No. 1 2009:07 bukan revisi 2009, dimana Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.1 2009:07 menyatakan bahwa laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini:
a neraca;
b laporan laba rugi;
c laporan perubahan ekuitas;
d laporan arus kas; dan
e catatan atas laporan keuangan.
Neraca merupakan laporan yang berisi jumlah aset, hutang liabilitas dan modal perusahaan pada tanggal tertentu. Informasi yang diberikan neraca adalah jumlah
Universitas Sumatera Utara
kekayaan perusahaan, jumlah liabilitas yang harus dilunasi perusahaan dan modal perusahaan untuk menjalankan usahanya. Laporan laba rugi menunjukkan berapa
jumlah keuntungan atau kerugian yang diperoleh perusahaan selama periode berjalan. Laporan perubahan ekuitas menunjukkan jumlah perubahan modal bagi
perusahaan selama periode berjalan. Jumlah kas yang diterima perusahaan beserta jumlah pengeluaran-pengeluaran yang melibatkan kas pada periode berjalan dapat
dilihat pada laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari empat laporan sebelumnya Karena catatan laporan
keuangan membantu pembaca laporan keuangan untuk melihat lebih rinci penjelasan atas akun-akun yang terdapat di dalam empat laporan sebelumnya.
Contoh catatan atas laporan keuangan adalah penjelasan mengenai metode penyusutan aset tetap, atau metode penilaian persediaan.
Tujuan laporan keuangan menurut PSAK No.1 revisi 2009:1.05, antara lain sebagai berikut:
Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
a aset; b liabilitas;
c ekuitas; d pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
e kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik; dan f arus kas
Para pengguna laporan keuangan biasanya berpatokan pada nilai-nilai yang tertera di unsur-unsur laporan keuangan untuk menilai apakah kinerja
Universitas Sumatera Utara
perusahaan untuk periode berjalan sudah baik atau tidak. Namun sayangnya nilai yang terlihat bagus di laporan keuangan belum tentu menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan tersebut juga bagus. Sebagai contoh, pada tahun 2009 perusahan A memiliki aset lancar sebesar Rp. 100.000.000,- kemudian pada tahun 2010 aset
lancar bertambah menjadi Rp. 150.000.000,-. Hal ini terlihat bahwa perusahaan A sudah melakukan peningkatan kinerja selama tahun 2009 sd 2010, namun ketika
dicek jumlah liabilitasnya, ternyata perusahaan A memiliki peningkatan liabilitas lancar yaitu dari Rp. 35.000.000,- pada tahun 2009 menjadi menjadi Rp.
90.000.000,- pada tahun 2010. Peningkatan liabilitas lancar ini nilainya lebih besar dari peningkatan aset lancarnya yaitu sebesar Rp. 55.000.000,- sedangkan
peningkatan aset lancarnya hanya Rp. 50.000.000,-. Angka-angka tersebut sudah menunjukkan nilai sebenarnya yang sudah
dicapai perusahaan selama tahun berjalan, namun ada baiknya bila penilaian hasil kinerja perusahaan dilakukan dengan membandingkan angka yang satu dengan
angka yang lain di dalam laporan keuangan. Cara penilaian seperti ini dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan.
2.2 RASIO KEUANGAN