diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha
α. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60 Ghozali, 2005.
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, kemudian disajikan sehingga
diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian: 1
Normalitas, 2 Multikolinieritas, 3 Heteroskedasitisitas. Uji asumsi klasik merupakan penggunaan dari metode original least square dalam menghitung
persamaan regresi.
3.10.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov K-S, dimana jika angka signifikansi yang di
tunjukkan dalam tabel lebih kecil dari pada alpha 5, maka dapat dikatakan data tidak memenuhi asumsi normalitas, sedangkan sebaliknya
apabila angka signifikansi didalam tabel lebih besar dari alpha 5 maka data telah memenuhi uji normalitas Ghozali, 2005:45.
Universitas Sumatera Utara
Cara untuk melihat normalitas residual adalah melalui grafik Histogram dan Normal P-Plot dan analisis statistik yakni:
a. Analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram dan grafik
Normal P-Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram nya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan garis miring atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Analisis statistik, yakni dengan melihat uji statistik Non-Parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. Apabila hasil atau nilai Kolmogrov-
Smirnov K-S dan nilai Asymp.sig 2-tailed atau probabilitasnya di atas 0,05, maka data telah memenuhi asumsi normalitas.
3.10.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah data ditemukan korelasi diantara variabel bebas independet variabel. Jika terjadi
korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Gejala ini
dapat di deteksi dengan nilai Tolerance dan nilai Variance Factor VIF. Nilai Tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi VIF =
Universitas Sumatera Utara
1Tolerance. Nilai Cutoff atau batas yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0,10 ,
atau sama dengan nilai VIF 0,10. Setiap peneliti harus dapat menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai nilai Tolerance =
0,10 sama dengan tingkat kolinieritas 0,95 Ghozali, 2005:49.
3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakan dalam sebuah variabel model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas yang dapat dilakukan dengan melihat grafik plot, dan
uji park. Park mengemukakan metode bahwa varians S
2
merupakan fungsi variabel-variabel bebas. Uji ini dilakukan dengan menguadratkan
nilai residual U
2
i dari model kemudian kuadrat residual dilogaritmakan LnU
2
i. Kemudian nilai logaritma dari kuadrat residual dimasukkan sebagai variabel terikat dalam persamaan regresi yang baru. Jika angka
signifikansi t yang diperoleh dari persamaan regresi yang baru lebih besar dari alpha 5, maka dikatakan tidak terdapat heterokedastisitas
dalam data model. Sebaliknya, jik angka signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari alpha 5, maka dapat dikatakan terdapat
heteroskedastisitas dalam data model Ghozali, 2005:55. Cara menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat scatter plot, analisis data sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, titik meyebar di atas dan dibawah angkas 0 nol maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.10.3 Analisis Regresi Berganda