2 Produk Industrial Industrial Goods
Produk industrial adalah barang atau jasa yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan
operasional perusahaan tersebut. Kategori produk ini meliputi: Installation Instalasi
Adalah barang-barang modal yang dapat digunakan dalam jangka waktu lama yang mengalami penyusutan selama beberapa tahun.
Accessory Equipment Peralatan Tambahan
Adalah barang-barang modal yang berjangka waktu pendek yakni peralatan yang digunakan dalam produksi di kegiatan kantor.
Raw Material Bahan Baku Adalah barang dari alam atau hasil pertanian yang digunakan untuk
membuat produk akhir.
Parts and Material Material dan Suku Cadang
Adalah barang-barang yang belum selesai diproses sebagai produk akhir.
Supplies Persediaan
Adalah jenis-jenis pengeluaran yang tidak menjadi produk akhir. Persediaan terbagi atas tiga kategori yaitu pemeliharaan, perbaikan, dan pembekalan
atau persediaan operasi. Pelayanan atau Jasa
Adalah jenis pengeluaran yang mendukung operasi suatu perusahaan. Produk handphone GSM dikategorikan sebagai shopping goods, karena dari
penjelasan klasifikasi produk diatas, handphone GSM memenuhi karakteristik shopping goods, karena pada saat penelitian ini dibuat,
handphone
GSM tidak lagi digolonglan sebagai barang mewah karena mudah dimiliki oleh golongan menengah kebawah juga.
2.1.5 Karakteristik Kualitas Produk
Kualitas produk didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa. Irawan 2008:45 mengidentifikasi tujuh dimensi
kualitas produk, yaitu: 1
Kinerja Performance Berkaitan dengan aspek fungsional fungsi utama produk dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan konsumen ketika ingin membeli suatu produk.
2 Keandalan Reliability
Merupakan suatu kemungkinan dari suatu produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam suatu jangka waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan produk tersebut.
3 Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan Features
Merupakan aspek kedua dari performance yang menambah fungsi dasar yang biasanya terdapat pada fungsi menu dari suatu produk. Semakin banyak fitur-
fitur yang terdapat pada suatu produk, maka semakin banyak manfaat yang didapat oleh konsumen.
4 Daya tahan Durability Merupakan ukuran masa penggunaan suatu produk. Dengan kata lain,
berkaitan dengan daya tahan keawetan dari produk tersebut. 5 Kesesuaian dengan spesifikasi Conformance
Berhubungan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen. Karakteristik
ini mengukur banyaknya atau presentasi produk yang gagal memenuhi sekumpulan standar yang telah ditetapkan dan karena itu perlu dikerjakan
ulang atau diperbaiki.
2.1.6 Harga
Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi dan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan
yang bersangkutan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan suatu usaha, baik yang berkaitan dengan kegiatan penjualan, ataupun
aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu usaha. Ini berarti, harga menggambarkan nilai uang sebuah barang dan jasa.
Menurut Kotler dan Amstrong 2001:439 harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk jasa. Sedangkan menurut Stanton 2000, harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan
yang menyertainya.
Sementara Lupiyoadi 2001:134 menyatakan bahwa harga merupakan uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh jasa yang diinginkan
dengan membandingkan antara biaya dan manfaat yang diperoleh The Consumer’s costs and benefits
. Biayacosts anatara lain : waktu dan tenaga, dan pinjaman, pendapatan atau tabungan pribadi dan keluarga, dan lain-lain sedangkan
manfaat benefits meliputi : prestise, pengalaman, pemenuhan kebutuhan, kualitas dan lain-lain. Konsumen biasanya cenderung untuk mencari harga yang
dapat memberikan nilai dan kepuasan yang yang tinggi. 2.1.7 Merek
Universitas Sumatera Utara
Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan system perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang
memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar. Salah satu untuk mencapai keadaan tersebut adalah merek.
Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller 2008:332 mendefenisikan merek sebagai “nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari
barang atau jasa pesaing. 2.1.8 Loyalitas Merek
Brand Loyalty
Menurut Mowen dan Minor 2002:108, Loyalitas merek didefinisikan sebagai sejauh mana seorang pelanggan menunjukkan sikap positif terhadap suatu
merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniat untuk terus membelinya di masa depan. Loyalitas merek, sudah lama menjadi gagasan sentral
dalam pemasaran, merupakan satu rujukan keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Ini mencerminkan bagaimana seorang pelanggan mungkin akan
beralih ke merek lain terutama jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga atau dalam unsure-unsur produk. Bila loyalitas merek
meningkat, kerentanan kelompok pelanggan dari serangan kompetitif bisa dikurangi. Ini merupakan satu indikator dari ekuitas merek yang nyata-nyata
terkait dengan laba masa depan, karena loyalitas merek secara langsung ditafsirkan sebagai penjualan masa depan Aaker, 1997:57.
2.1.9 Konsumen Berpindah Merek