mengaktifkan tahap kognitifnya dihipotesiskan sebagai konsumen yang paling rentan terhadap perpindahan merek karena adanya rangsangan pemasaran Junaidi dan
Dharmmesta, 2002:91. Penyebab lain perpindahan merek adalah beragamnya penawaran produk lain dan adanya masalah dengan produk yang sudah dibeli.
Peneliti dalam mengidentifikasi kebutuhan mencari variasi, metode untuk mengetahui kebutuhan dalam keputusan mencari variasi tersebut dijabarkan lebih
konkrit ke dalam sejumlah konstruk yang disebut sebagai Exploratory Acquisition of Product
EAP yang dikutip dari Van Trijp 1996:291 yang telah disesuaikan sebagai berikut:
1 Lebih suka merek yang belum pernah dicoba. 2 Merasa tertantang jika memesan merek yang belum familiar.
3 Meskipun menyukai merek tertentu, namun sering mencoba merek yang baru. 4 Tidak khawatir dalam mencoba merek baru atau berbeda.
5 Jika merek produk tersedia dalam sejumlah variasi, pasti akan mencobanya. 6 Menikmati peluang membeli merek yang tidak familiar demi mendapatkan
variasi dalam suatu pembelian.
2.2 Penelitian Terdahulu
Naibaho 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ketidak Puasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap keputusan
Perpindahan Merek Handphone GSM dari Nokia Ke Sony Ericcson”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ketidak puasan
konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone GSM dari Nokia ke Sony Ericsson pada mahasiswa Ekonomi S-1
reguler USU. Yudi dan Koharwinata dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh
Kebutuhan Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek Pada Produk Telepon Seluler GSM di Kalangan Mahasiswa
Universitas Kristen Petra” dengan menggunakan jenis jenis penelitian kausal, yang dimana penelitian tersebut dilakukan utuk menghubungkan sebab akibat
perpindahan merek produk telepon seluler yang dibeli ditinjau dari ketidak puasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi merek atas produk telepon seluler
GSM menyatakan bahwa tingkat ketidakpuasan konsumen mempunyai
Universitas Sumatera Utara
pengaruh lebih dominan dibandingkan dengan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek pada konsumen pengguna telepon seluler
GSM di Universitas Kristen Petra Surabaya.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual bertujuan sebagai pedoman arah tujuan penelitian dan membantu pemilihan konsep-konsep yang diperlukan guna pembentukan
hipotesisnya Wiratha 2006:24. Menurut Howard dalam Mayasari 2005:21, kebutuhan mencari variasi adalah perilaku konsumen untuk melepaskan suatu
kejenuhan karena keterlibatan rendah pada merek atau produk. Konsumen akan berusaha mencari keberagaman variasi merek brand diluar kebiasaanya atau
konsumen hanya sekedar mencoba sesuatu yang baru atau mencari kebaruan dari suatu produk sesuai selera konsumen tersebut.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap
kinerja hasil yang diharapkan. Ketidakpuasan konsumen terjadi apabila kinerja suatu produk tidak sesuai dengan persepsi dan harapan konsumen Kotler dan
Keller, 2008:177
Faktor – faktor penting yang mempengaruhi perpindahan merek adalah faktor harga, kualitas, promosi Setiadi, 2003:11. Harga yang murah, kualitas
yang bagus dan promosi yang menarik dapat menyebabkan perpindahan merek. Perpindahan merek Brand switching adalah pola pembelian yang
dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain Peter dan Olson, 2000 dalam Setiya ningrum, 2005:5. Dari teori yang
ada diatas maka dapat dibuat skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis