peribadahan dan pranata-pranata tertentu, juga terwujud dalam sikap dan tindakan terhadap sesama manusia dan lingkungannya. Salah satu unsur yang menjadi
dasar bagi seluruh bangunan keagamaan adalah keyakinan, dengan dasar tersebut hidup keagamaan akan mengandung subjektivitas. Keyakinan subjektif yang
menjadi landasan kehidupan agama menjadi sesuatu yang betul-betul pribadi dan tidak mungkin diganggu gugat atau dipaksakan oleh orang lain, termasuk oleh
Negara Bambang, 2003.
2.2.4. Status Sosial Ekonomi
Individu, keluarga, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, berkepentingan dengan warga Negara sehat. Individu dan keluarga sehat
meningkatkan produktivitas dan income keluarga. Peningkatan income per warga Negara meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dapat mentransformasikan
sebuah Negara miskin menjadi Negara kaya. Bersama dengan input lainnya, pelayanan kesehatan merupakan input bagi individu untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat, meskipun pertambahan status kesehatan sebagai pertambahan pelayananan kesehatan itu sendiri makin menurun Murty, 2006.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dimasyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih
diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan
mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem
pelayanan kesehatan Hidayat, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan merupakan ukuran yang sering digunakan untuk melihat kondisi status sosial ekonomi pada suatu kelompok masyarakat tertentu. Semakin
baik kondisi ekonomi masyarakat semakin tinggi persentase yang menggunakan jasa kesehatan, data survey kesehatan 1992 memperlihatkan rata-rata penggunaan
pelayanan kesehatan berhubungan dengan meningkatnya pendapatan, baik pada pria maupun wanita, oleh karena itu status sosial ekonomi berhubungan dengan
kondisi seseorang, keluarga dan masyarakat Depkes, 2000.
2.2.5. Pendidikan
Menurut Cumming dkk dalam Azwar 2007, mengemukakan bahwa pendidikan sebagai suatu proses atau kegiatan untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan individu atau masyarakat. Ini berarti bahwaa pendidikan adalah suatu pembentukan watak yaitu sikap disertai kemampuan dalam bentuk
kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan. Seperti diketahui bahwa pendidikan formal yang ada di indonesi adalah tingkat sekolah daasar, sekolah lanjutan
tingkat pertama, sekolah lanjutan tingkat atas dan tingkat akademikperguruan tinggi. Tingkat pendidikan sangat menentukan daya nalar seseorang yang lebih
bauk, sehingga memungkinkan menyerap informasi-informasi juga dapat berpikir secara rasional dalam menanggapi informasi atau setiap masalah yang dihadapi.
Pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia Indonesia jasmani dan rohami yang
berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan makkmur berdasarkan
pancasila Hasibuan, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Koentjaraningrat 1997, mengatakan pendidikan adalah kemahiran menyerap pengetahuan atau meningkatkan sesuai dengan pendidikan seseorang
dan kemampuan ini berhubungan erat dengan sikap seseorang terhadap pengetahuan seseorang yang diserapnya, semakin tinggi tingkat pendidikan
semakin mudah untuk menyerap pengetahuan.
2.2.6. Budaya