Variabel Penelitian Metode Pengumpulan Data Analisis Instrumen Penelitian

disajikan pada lampiran 2 dan 3. Penelitian ini diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel dari populasi yang ada. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, diperoleh satu kelas eksperimen, yaitu peserta didik kelas VII F, dan peserta didik kelas VII A untuk kelas uji coba. Pembelajaran matematika pada peserta didik kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization dengan bantuan alat peraga. Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Soal evaluasi yang diberikan pada kelas sampel adalah soal yang telah diujicobakan pada kelas uji coba. Data- data yang diperoleh dianalisis dengan statistik yang sesuai. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah sikap dan motivasi belajar peserta didik kelas VII semester 2 SMP N 23 Semarang. 3.2.2 Variabel terikat Variabel terikat adalah hasil belajar peserta didik kelas VII semester 2 SMP Negeri 23 Semarang.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.3.1 Metode Angket Metode angket digunakan untuk memperoleh skor motivasi dan skor sikap peserta didik. Angket pada penelitian ini disusun dengan pertanyaan bersifat tertutup dengan skala 1-4, penskoran pada butir positif yaitu “Selalu” memiliki skor 4, “sering” memiliki skor 3, “jarang” memiliki skor 2, dan “tidak pernah” memiliki skor 1. Sedangkan penskoran pada butir negatif yaitu “Selalu” memiliki skor 1, “sering” memiliki skor 2, “jarang” memiliki skor 3, dan “tidak pernah” memiliki skor 4. Pertanyaan pada angket motivasi peserta didik berdasarkan pada indikator motivasi belajar yaitu adanya keinginan berhasil, adanya kebutuhan dalam belajar, adanya cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar untuk peserta didik, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar oleh guru, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif. 3.3.2 Metode Tes Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization. Sebelum tes diberikan pada saat evaluasi, terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran pada instrumen tes.

3.4 Analisis Instrumen Penelitian

3.4.1 Analisis instrumen angket 3.4.1.1 Validitas Angket Validitas soal adalah derajat kesesuaian antara sesuatu soal dengan perangkat soal-soal lain. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai validitas butir menurut Arikunto 2006: 72 adalah sebagai berikut: Dimana : = koefisien korelasi tiap item, N = banyaknya subjek uji coba, X = jumlah skor item, Y = jumlah skor total, 2 X = jumlah kuadrat skor item, 2 Y = jumlah kuadrat skor total, XY = jumlah perkalian skor item dan skor total Setelah diperoleh nilai selanjutnya dibandingkan dengan harga r pada tabel product moment dengan α = 5, jika maka butir instrumen valid Arikunto 2006:75. 3.4.1.2 Reliabilitas Angket Menentukan reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha Arikunto, 2006: 109 sebagai berikut: dimana: = reliabilitas instrumen n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan r product moment dengan signifikansi 5. Jika maka butir soal tersebut reliabel, dan jika sebaliknya maka butir soal tersebut tidak reliabel. 3.4.2 Analisis instrumen tes Instrumen tes yang akan digunakan untuk mengumpulkan data harus dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba. Dari data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi reliabilitas, validitas, daya beda dan tingkat kesukaran. 3.4.2.1 Reliabilitas Sesuatu tes dikatakan reliabel bila tes tersebut mempunyai keajegan hasil. 1 Rumus yang digunakan untuk soal pilihan ganda adalah dengan rumus KR – 20 Arikunto, 2006:100- 101 yaitu: 2 2 11 s pq s 1 n n r Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item s = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians 2 Rumus untuk mengukur reliabilitas soal uraian adalah dengan menggunakan rumus alpha Arikunto, 2006:109 yaitu: 2 2 11 1 1 i i n n r Keterangan: r 11 = reliabilitas yang dicari 2 i = jumlah varians tiap-tiap skor 2 i = varians total Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut : r11 0,20 : sangat rendah 0,20 r11 0,40 : rendah 0,40 r 11 0,60 : sedang 0,60 r 11 0,80 : tinggi Hasil perhitungan r 11 kemudian dikonsultasikan dengan tabel kritis r product moment. Apabila r 11 r taebel dengan taraf signifikan 5 maka tes tersebut reliabel. 3.4.2.2 Validitas Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment menurut Arikunto 2006: 72 adalah sebagai berikut. 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r XY dimana: XY r = koefisien korelasi tiap item, N = banyaknya subjek uji coba, X = jumlah skor item, Y = jumlah skor total, 2 X = jumlah kuadrat skor item, 2 Y = jumlah kuadrat skor total, XY = jumlah perkalian skor item dan skor total. Menurut Arikunto 2006: 75, kemudian hasil XY r dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan signifikansi 5. Jika XY r tabel r maka butir soal valid. 3.4.2.3 Daya Pembeda Menurut Arikunto 2006: 211, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. 1 Untuk soal pilihan ganda; Dicari dengan mengambil 50 skor teratas sebagai kelompok atas J A dan 50 skor terbawah J B . Rumus yang digunakan menurut Arikunto 2006: 213 yaitu: D= - = - Keterangan : D = daya pembeda B A = banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal salah J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto 2006: 218 adalah : DP 0,00 : soal sangat jelek 0,00 DP 0,20 : soal jelek 0,20 DP 0,40 : cukup 0,40 DP 0,70 : baik 0,70 DP 1,0 : sangat baik 2 Untuk soal uraian; Dicari dengan menghitung perbedaan dua buah rata- rata antara rata- rata data kelompok atas dengan rata- rata kelompok bawah untuk tiap item. Kelompok atas adalah 27 bagian atas dari peserta tes setelah nilai diurutkan dari frekuensi besar ke frekuensi kecil, sedangkan kelompok bawah adalah 27 bagian bawah. Rumus yang digunakan yaitu dengan menggunakan rumus uji t Arifin, 1991:141 adalah sebagai berikut: 1 2 2 2 1 i i n n x x ML MH t Keterangan: MH = rata-rata data dari kelas atas ML = rata-rata data dari kelas bawah 2 1 x = jumlah kuadrat deviasi deviasi individual kelompok atas 2 2 x = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah n i = jumlah peserta tes kelompok atasbawah Selanjutnya hitung t dibandingkan dengan tabel t dengan dk = 1 1 2 1 n n dan a = 5 dengan kriteria: Jika hitung t harga tabel t maka daya pembeda soal signifikan. 3.4.2.4 Tingkat Kesukaran Butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tingkat kesukaran itu digunakan untuk mengetahui suatu butir soal termasuk dalam kategori soal sukar, sedang atau mudah. 1 Untuk pilihan ganda rumus yang digunakan menurut Arikunto 2006: 208 yaitu: JS B P Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh peserta Klasifikasi indek kesukaran Arikunto, 2006: 210 sebagai berikut : IK = 0,00 : soal terlalu sulit 0,00 IK 0,30 : sukar 0,30 IK 0,70 : sedang 0,70 IK 1,00 : mudah IK = 1,00 : soal terlalu mudah 2 Untuk soal uraian Teknik penghitungannya adalah dengan menghitung berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau ada di bawah batas lulus untuk tiap-tiap item Arifin, 1991:135. 100 x siswa seluruh Jumlah gagal dianggap yang tes Jumlah P , dengan P = tingkat kesukaran Untuk menginterpretasikan taraf kesukaran dapat digunakan kriteria sebagai berikut: Jika P ≤ 27 termasuk soal mudah Jika 28 ≤ P ≤ 72 termasuk soal sedang Jika P ≥ 73 termasuk soal sukar Dalam penelitian ini item yang akan diambil untuk diteskan pada kelas sampel adalah item soal yang valid, reliabel, memiliki tingkat kesukaran mudah, sedang, sukar dan daya pembeda yang signifikan.

3.5 Analisis Data Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI.

0 1 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET PADA PESERTA DIDIK KELAS VII G SMP N 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 18

Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivis-Metakognitif terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Retensi Peserta Didik IMG 20151207 0018

0 0 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOQNITIF PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN.

0 0 2

PENGARUH MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V

0 0 10

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PATALASSANG KABUPATEN GOWA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 128

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PPKn PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO SEMESTER GASAL TAHUN PEMBELAJARAN 20142015

0 0 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PESERTA DIDIK - Repository UNRAM

0 0 9