4.1.3.6 Uji keberartian Koefisien Regresi Linear Ganda
4.1.3.6.1 Uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga
koefisien regresi linear ganda signifikan perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 54. 4.1.3.6.2
Uji signifikansi koefisien regresi linear ganda Berdasarkan perhitungan diperoleh
sehingga koefisien regresi linear ganda
signifikan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 54.
4.2 Pembahasan
Analisis data penelitian ini adalah dilakukan dengan analisis regresi linear ganda dengan dua variabel bebas yaitu sikap peserta didik
dan motivasi belajar peserta didik
serta satu variabel terikat yaitu hasil belajar peserta didik Y. Data nilai hasil belajar diuji normalitasnya untuk
menentukan statistik yang akan digunakan untuk mengolah data yaitu statistik parametik atau non parametrik. Berdasarkan perhitungan diperoleh
kesimpulan bahwa data nilai hasil belajar berdistribusi normal. Kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi linear ganda.
Sikap peserta didik dan motivasi belajar peserta didik mempengaruhi hasil belajar, hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier ganda yang
diperoleh pada hasil penelitian. Akan tetapi hasil belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh sikap dan motivasi belajar peserta didik tetapi ada faktor lain yang mempengaruhinya.
Terdapat pengaruh positif antara sikap peserta didik terhadap hasil belajar dan pengaruh positif antara motivasi belajar peserta didik dengan hasil
belajar atau dengan kata lain hasil belajar peserta didik akan meningkat jika sikap peserta didik dan motivasi belajar peserta didik meningkat dalam
pembelajaran kooperatif tipe TAI . Faktor sikap peserta didik mempunyai pengaruh positif terhadap
hasil belajar dan jika dilihat dari besarnya kontribusi ternyata sikap peserta didik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Belajar
tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila peserta didik aktif
mengalami sendiri. Dengan sikap peserta didik yang baik, maka belajar dan hasil belajar peserta didik akan lebih baik. Namun dengan sikap yang kurang
baik akan berpengaruh pada hasil belajar yang kurang maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Chatarina 2006: 159 bahwa sikap memiliki
pengaruh yang kuat terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena sikap itu membantu peserta didik dalam merasakan dunianya dan memberikan
pedoman kepada perilaku yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap dapat membantu secara personal karena berkaitan dengan
harga diri yang positif, atau dapat merusak secara personal karena adanya intensitas perasaan gagal.
Faktor lain yang juga mempengaruhi hasil belajar adalah faktor motivasi. Faktor motivasi belajar mempunyai pengaruh yang positif
terhadap hasil belajar dan jika dilihat dari kontribusi ternyata faktor motivasi belajar juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari diri sendiri, dapat juga bersifat eksternal, yaitu berasal dari orang lain seperti guru, orang
tua, teman dan sebagainya. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Dapat dikatakan bahwa peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan
belajar dan menentukan ketekunan belajar. Tujuan motivasi adalah memberikan semangat pada seseorang agar timbul keinginan dan kemauan
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil mencapai tujuan tertentu, dengan demikian belajar akan lebih berhasil bila peserta
didik memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Hal ini relevan dengan hasil penelitian Walberg dkk Dalam Suprijono, 2009: 162, menyimpulkan
bahwa motivasi memiliki kontribusi antara 11 sampai 20 persen terhadap hasil belajar. Suciati Dalam Suprijono, 2009: 162 juga menyimpulkan
kontribusi motivasi terhadap hasil belajar adalah 36 persen. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara motivasi dan belajar. Seorang guru hendaknya dapat memberikan motivasi kepada peserta
didiknya dalam pembelajaran. Untuk memotivasi peserta didik, guru perlu
memahami dan mengerti tentang teknik-teknik pemberian motivasi yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran. Menurut Uno, 2007: 34 teknik-
teknik pemberian motivasi tersebut antara lain memberikan pernyataan penghargaan secara verbal, menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu
keberhasilan, menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik, memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh peserta didik, menjadikan tahap dini dalam
belajar mudah bagi peserta didik, menggunakan materi yang dikenal peserta didik sebagai contoh dalam belajar, gunakan kaitan yang unik dan tak terduga
untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami, menuntut peserta didik untuk menggunakan hal-hal yang telah dipeljari sebelumnya,
menggunakan simulasi dan permainan, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum, mengurangi
akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan belajar, memahami iklim sosial dalam sekolah, memanfaatkan
kewibawaan guru secara tepat, memadukan motivasi-motivasi yang kuat, memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, merumuskan tujuan-tujuan
sementara, memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai, membuat suasana persaingan yang sehat diantara para peserta didik, mengembangkan
persaingan dengan diri dengan diri sendiri, dan memberikan contoh yang positif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh sikap dan motivasi belajar peserta didik senilai 57,2, sedangkan terdapat
42,8 faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar.
Hasil belajar peserta didik tidak lepas dari kedua faktor tersebut, yakni sikap peserta didik dan motivasi belajar. Sikap dan motivasi belajar
peserta didik perlu ditingkatkan sehingga timbul rasa senang untuk mempelajari pelajaran matematika, dari rasa senang ini akan timbul semangat
dan keinginan untuk belajar, mempelajari dan memahami mata pelajaran matematika. Oleh karena itu, hendaknya para guru memperhatikan sikap dan
motivasi belajar peserta didik untuk selanjutnya dapat meningkatkan sikap yang baik dan motivasi peserta didik dalam belajar matematika di kelas
sehingga akan tercapai hasil belajar yang optimal.
55
BAB 5 PENUTUP