mencantumkan nama staf administrasi sebagai orang yang mereka nilai dekat dan menyenangkan. Ketika hal ini dikarifikasi kepada responden yang bersangkutan,
keduanya mengatakan tidak merasa dekat dengan seorang guru pun di sekolahnya.
Tabel 22 Sebaran siswa berdasarkan mata pelajaran
Mata Pelajaran yang Diampu
Siswa Perempuan Siswa Laki-laki
Total n
n n
Agama Islam 10
3.7 1
1.0 11
3.0 Agama Kristen
1 0.4
0.0 1
0.3 Bahasa Indonesia
24 8.8
5 5.0
29 7.8
Bahasa Inggris 15
5.5 29
29.0 44
11.8 Bahasa Sunda
5 1.8
1 1.0
6 1.6
Biologi 14
5.1 5
5.0 19
5.1 Fisika
68 25.0
0.0 68
18.3 Kimia
21 7.7
4 4.0
25 6.7
Matematika 33
12.1 18
18.0 51
13.7 Geografi
5 1.8
10 10.0
15 4.0
EkonomiAkuntansi 15
5.5 1
1.0 16
4.3 Sosiologi
17 6.3
0.0 17
4.6 BKKesiswaan
15 5.5
3 3.0
18 4.8
PKn 6
2.2 2
2.0 8
2.2 Seni Budaya
8 2.9
1 1.0
9 2.4
Olahraga 1
0.4 13
13.0 14
3.8 Sejarah
8 2.9
0.0 8
2.2 Bahasa Arab
2 0.7
0.0 2
0.5 TIKKomputer
3 1.1
5 5.0
8 2.2
Bahasa Perancis 1
0.4 0.0
1 0.3
Lain-lain staf admin 0.0
2 2.0
2 0.5
Total 272
100.0 100
100.0 372
100.0
4. Karakter Guru yang Disukai
Ketika penulis mengajukan pertanyaan, “Apa alasan kamu menyukai dan merasa dekat dengan guru tersebut?
” jawaban yang ditulis oleh responden sangat beragam.
Dari sekian
banyak jawaban
yang diberikan,
penulis mengelompokkannya agar dapat diungkap karakter guru apa saja yang membuat
siswa merasa dekat dengannya. Berikut ini karakter guru yang disukai remaja Tabel 23.
Tabel 23 Karakter guru yang disukai siswa
Karakter Guru yang Disukai Siswa Siswa Perempuan
Siswa Laki-laki n
n 1. Wali Kelas
27 7.26
16 4.30
2. Komunikatif 34
9.14 23
6.18 3. Baik
23 6.18
25 6.72
4. Asik, seru 9
2.42 7
1.88 5. Tempat Curhat
8 2.15
5 1.34
6. Dapat Dipercayamenjaga rahasia 3
0.18 5
1.34 7. Mengajarnya enak
16 4.30
7 1.88
8. Dekatmengenalihafal siswa 9
2.42 4
1.08 9. Memberi nasihat, dukungan, motivasi, saran, respons
positif 5
1.34 9
2.42 10. Humorismenyenangkan
9 2.42
12 3.23
11. Peduli, menghargai, perhatian, mendidik 14
3.76 11
2.96 12. Merasa dekat, nyaman, mudah ditemui
8 2.15
9 2.42
13. Pendengar yang baik 4
1.08 0.00
14. Pengertian, sabar 14
3.76 9
2.42 15. Ramah
7 1.88
9 2.42
16. Senang membantu, menolong, memberi 1
0.27 2
0.54 17. Sopan santun
1 0.27
1 0.27
18. Bijaksana, berwibawa 1
0.27 1
0.27 19. Tegas, bertanggung jawab
3 0.81
3 0.81
20. Hobi sama, sepemikiran, suka pelajarannya 2
0.54 2
0.54 21. Terbuka, mudah bergaul
5 1.34
5 1.34
22. Tidak membandingkan, membina, tidak pernah marah 3
0.81 1
0.27 Total
206 100.0
166 100.0
Tabel 23 memperlihatkan bahwa remaja cenderung memilih guru yang disukainya karena guru tersebut adalah wali kelasnya 7.46 remaja perempuan dan
4.3 remaja laki-laki. Di luar kedekatan remaja dengan guru karena wali kelasnya, beberapa alasan responden memilih guru yang disukainya mengarah kepada aspek
komunikasi. Penulis mengelompokkan jawaban-jawaban responden yang termasuk ke dalam ranah komunikasi sebagai berikut: komunikatif, tempat curhat, mengajarnya
enak, memberi nasihatdukunganmotivasisaranrespons yang positif, humoris atau menyenangkan, pendengar yang baik, dan terbukamudah bergaul.
Karakteristik Teman Sebaya 1.
Umur dan Jenis Kelamin Teman Sebaya
Sebagian besar remaja berteman dengan orang yang seusia dengannya. Tabel 24 menunjukkan bahwa 98.1 persen responden memiliki teman berusia sekitar 15
sampai 17 tahun. Sebanyak 1.3 persen responden yang berteman dengan orang berusia antara 18 sampai 20 tahun dan 0.6 persen yang usia temannya lebih dari 20 tahun.
Tabel 24 Sebaran siswa berdasarkan umur dan jenis kelamin teman sebaya
Umur Tahun Siswa Perempuan
Siswa Laki-laki Total
n n
n 15
– 17 209
98.6 156
97.5 365
98.1 18
– 20 3
1.4 2
1.3 5
1.3 20
0.0 2
1.3 2
0.6 Total
212 100.0
160 100.0
372 100.0
Rata-rata + Std.Deviasi tahun 16.36 + 0.55
16.42 + 1.29 16.38 + 0.943
Minimum-maksimum tahun 15
– 18 15
– 30 15
– 30
2.
Lokasi Pertemanan dan Pertemuan
Sejauh ini lokasi pertemanan dan pertemuan responden dengan teman- temannya masih berada di dalam lingkungan sekolah Tabel 25 dan Tabel 26.
Temuan ini cukup melegakan mengingat saat ini pergaulan remaja sudah semakin luas jangkauannya. Aktivitas remaja saat ini tidak hanya ke sekolah, tetapi banyak
di antara mereka yang sepulang sekolah melanjutkan kegiatannya ke bimbingan belajar, tempat kursus, rumah teman, mal, dan resto. Kendati pilihan lokasi
pertemanan dan pertemuan respoden dengan temannya dalam penelitian ini masih berada di lingkungan sekolah, bukan berarti orang tua dan guru bisa tinggal diam.
Penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial menduduki peringkat kedua setelah sekolah. Hal ini berarti, semakin banyak remaja yang menggunakan media
sosial sebagai tempat untuk mencari teman.
Tabel 25 Lokasi pertemanan siswa dengan teman sebayanya
Lokasi Pertemanan Siswa Perempuan
Siswa Laki-laki n
n Sekolah
190 25.64
144 19.43
Rumah 24
3.24 24
3.24 Kegiatan di Luar Sekolah
61 8.23
55 7.42
Tempat LesBimbel 27
3.64 19
2.56 Media Sosial
99 13.36
54 7.29
Lain-lain 27
3.64 17
2.29 Total
428 57.76
313 42.24
Dana Boyd mengungkapkan bahwa bagi remaja masa kini menggunakan waktu luang di MySpace atau Facebook sama dengan mendapatkan kembali ruang
privat mereka Tapscott 2013. Remaja menemukan ruang privat baru di media online
, tempat kaum muda berkumpul, membuat jaringan bersama teman-teman sebayanya, dan saling berbagi ruang masing-masing. Ruang-ruang online menjadi
semakin menarik sementara dunia fisik makin tidak menyenangkan. Boyd menyebut profil pribadi di jejaring sosial sebagai peragaan jati diri di depan
umum. Di ruang-ruang maya, remaja makin bebas membentuk jati dirinya dan mengelola jaringan mereka. Komentar-komentar dari teman-teman menyediakan
sebuah saluran untuk umpan balik. Boyd mengakui bahwa banyak di antara hubungan ini yang dangkal, namun proses tersebut memainkan sebuah peran
penting bagaimana remaja belajar tentang aturan-aturan dalam kehidupan sosial