Teori Vygotsky Pola Komunikasi, Kecerdasan Emosional, Dan Prestasi Belajar Siswa Sma Di Kota Bogor
Ketiga, norma sosial adalah sebuah peraturan yang menggambarkan bagaimana sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan sosial. Normal
sosial dapat berasal dari dalam masyarakat itu sendiri yang merupakan bagian dari kebudayaan, yaitu pandangan hidup masyarakat secara umum. Namun demikian,
setiap keluarga juga mempunyai norma sosial yang spesifik. Misalnya, pembagian tugas dalam rumah tangga, yang merupakan bagian dari struktur keluarga untuk
mengatur tingkah laku setiap anggotanya.
Sedangkan yang berkaitan dengan aspek fungsional, Megawangi 2005 berpendapat bahwa aspek ini sulit dipisahkan dari aspek struktural karena
keduanya saling berkaitan. Seseorang dalam sebuah sistem dengan status sosial tertentu tidak lepas dari peran yang diharapkan. Hal ini berfungsi untuk menjaga
kelangsungan hidup atau pencapaian keseimbangan pada sistem tersebut. Arti fungsi di sini dikaitkan dengan bagaimana sebuah sistem atau subsistem dalam
masyarakat dapat saling berhubungan dan menjadi sebuah kesatuan. Megawangi menggarisbawahi bahwa sebuah sistem mengacu pada kegunaannya untuk
memelihara dirinya sendiri dan memberikan kontribusi pada berfungsinya subsistem-subsistem yang lain. Apabila terjadi anomali dalam sebuah subsistem,
maka akan memengaruhi fungsi dari sistem tersebut secara keseluruhan.
Dalam kerangka pikir teori struktural-fungsional, Ihromi 2004 menjelaskan bahwa masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis,
yang terdiri dari berbagai bagian atau subsistem yang saling berhubungan. Analisis terhadap sistem ini adalah, apakah konsekuensi dari setiap bagian dari
sistem untuk setiap bagian lainnya dan untuk sistem secara keseluruhan. Sistem dalam pendekatan yang disampaikan Ihromi ini berada pada lapisan individual
perkembangan kepribadian, lapisan institusional keluarga, dan lapisan masyarakat. Suatu analisis fungsional terhadap keluarga menekankan pada
hubungan antara keluarga dan masyarakat luas, hubungan-hubungan internal di antara subsistem-subsistem yang ada dalam keluarga dan atau hubungan di antara
keluarga dan kepribadian dari para anggota keluarga sebagai pribadi.
Penerapan teori struktural-fungsional dalam konteks keluarga juga terlihat dari struktur dan aturan yang ditetapkan. Chapman Puspitawati 2006
menyatakan bahwa keluarga adalah unit universal yang memiliki peraturan, seperti peraturan untuk anak-anak agar dapat belajar mandiri. Tanpa aturan atau
fungsi yang dijalankan oleh unit keluarga, maka unit keluarga tidak memiliki arti yang dapat menghasilkan suatu kebahagiaan. Dengan tidak adanya peraturan,
akan tumbuh atau terbentuk generasi penerus yang tidak mempunyai kreasi yang lebih baik dan akan mempunyai masalah emosional serta hidup tanpa arah.
Chapman juga menambahkan bahwa keluarga dalam kebudayaan Barat selama 30 tahun terakhir telah mengalami perubahan yang luar biasa dan sudah kehilangan
arah. Hal ini terjadi oleh adanya kebudayaan Barat yang menekankan materialisme dengan fokus pada kepemilikan benda seperti rumah dan mobil, dan
lebih mencari kebahagiaan pribadi di atas segalanya. Sedangkan suara dari Timur mengarah pada kesatuan dan seirama dengan alam.
Prasyarat dalam teori struktural-fungsional mengharuskan tercapainya suatu keseimbangan sistem, baik pada tingkat masyarakat maupun keluarga. Levy
Megawangi 2005 menyatakan bahwa persyaratan struktural yang harus dipenuhi oleh keluarga agar dapat berfungsi, yaitu meliputi: