buffer 0,01 M sodium cacodylate, 0,45 M sodium chloride, 0,01 M calcium chloride, 0,26 M magnesium chloride, pH 7,0 dan 100
µl aliqout diinkubasi dengan 50 µl trypsin 1 mg ml
-1
, sebagai aktifator, selama 10 menit pada 25-26
o
C; 50 µl
L
-DOPA ditambahkan, diikuti oleh 800 µl
cacodylate buffer 5 menit kemudian. Optical density pada 490 nm diukur menggunakan spektrofotometer Hitachi U-2000. Optical density aktifitas phenoloxidase udang untuk semua
kondisi uji diekspresikan sebagai pembentukan dopachrome dalam 50 µl hemolim.
3.5.5 Clearance efficiency
Clearance efficiency diukur mengikuti metode Adams 1991. Volume 200 µl hemolim
yang telah diencerkan, diencerkan 4 kali dengan larutan fisiologis. Dua bagian 50 µl dari setiap
sample hemolim yang diencerkan disebar pada plate TCBS yang terpisah dan diinkubasi pada suhu ruangan selama 24 jam sebelum koloni dihitung menggunakan koloni counter. Clearance
efficiency terhadap V. harveyi, digambarkan sebagai persentase penghambatan PI dikalkulasi sebagai:
PI = 100 – {CFU pada grup ujiCFU pada grup kontrol × 100
3.5.6 Kelangsungan hidup
Dihitung berdasarkan formula Zonneveld et al. 1991:
Survival rate =
100 x
awal populasi
Jumlah akhir
populasi Jumlah
3.5.7 Pertambahan Bobot Mutlak
Dihitung berdasarkan rumus Zonneveld et al. 1991: ∆ Pertumbuhan mutlak g = Rata-rata berat akhir g − Rata-rata berat awal g
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
4.1.1 Kelangsungan hidup Udang Vaname
Hasil pengamatan kelangsungan hidup udang vaname yang diberi ekstrak Gracilaria verrucosa maupun yang mendapat perlakuan kontrol dan pemberian Physiological saline
diperoleh data seperti yang terdapat dalam Lampiran 2. Semua udang yang tidak diuji tantang kontrol [-] kelangsungan hidupnya 100 hingga hari terakhir pengamatan Gambar 3 dan
Lampiran 3. Pada hari pertama belum terdapat perbedaan persentase kelangsungan hidup antar perlakuan yang diberi ekstrak dengan kontrol positif Gambar 3. Perbedaan kelangsungan hidup
antara perlakuan yang diberi ekstrak Gracilaria dengan perlakuan kontrol positif mulai terlihat pada hari ke dua setelah uji tantang. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa kelangsungan hidup
udang yang diberi perlakuan ekstrak 10 90±0,0, 20 90±5,8 dan 50 µgg bobot udang 93,6±6,8 lebih tinggi secara nyata terhadap kontrol + 73,3±8,8 p0,05 Lampiran 3B.
-5 10
25 40
55 70
85 100
1 2
3 4
5 6
Waktu hari Ke
la n
g s
ung an h
id up
10 µgg 20 µgg
50 µgg PS
K+ K -
a a
a a
a a
a ab
abc abc
bc
a a
b b
a bc
a b
b b
b b
b b
b a
a a
a
Keterangan : Data rerata±SD pada waktu pemaparan yang sama dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan hasil yang nyata p0,05
Gambar 3. Kelangsungan hidup udang vaname pada masing-masing perlakuan
Pada hari ke tiga hingga hari ke lima perlakuan ekstrak memberikan kelangsungan hidup udang 70±0,0; 73,3±3,3; 76,7±3,3 yang lebih tinggi p0,05 bila dibandingkan dengan
perlakuan physiological saline PS maupun kontrol positif 60±0,0; 56,7±3,3 Gambar 3. Perlakuan ekstrak 20 dan 50 µgg bobot udang, memberikan hasil kelangsungan hidup 70±0,0
dan 73,3±3,3 lebih tinggi secara nyata bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol yang diuji tantang kontrol positif maupun perlakuan pemberian PS ataupun dosis ekstrak 10 µgg bobot
udang Lampiran 3F.
Perlakuan pemberian ekstrak G. verrucosa pada dosis 50 µgg bobot udang memberikan hasil persentase kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan pada perlakuan dengan dosis
10 dan 20 µgg bobot udang pada hari kedua. Akan tetapi pada hari berikutnya 3, 4, 5 dan 6 tidak terdapat perbedaan nyata p0,05 pada kelangsungan hidup antara perlakuan yang mendapat
ekstrak, namun berbeda secara nyata p0,05 dengan perlakuan kontrol positif dan perlakuan physiological saline PS. Penggunaan ekstrak G. verrucosa memberikan pengaruh pada
kelangsungan hidup pada udang vaname hingga 73,3 pada akhir pengamatan hari keenam pada dosis ekstrak 50 µgg bobot udang Lampiran 3F dan Gambar 3.
4.1.2 Parameter Imun Udang Vaname yang Diberi Ekstrak Rumput Laut