siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Unsur model pembelajaran model pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan
positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi promotif, komunikasi antaranggota, dan pemrosesan kelompok.
2.1.6 Model Pembelajaran NHT
2.1.6.1 Pengertian Model Pembelajaran NHT Numbered Head Together NHT adalah suatu model pembelajaran
berkelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antara siswa yang satu dengan siswa
yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dan yang lainnya Susanto, 2014: 227. Sedangkan menurut Hamdayama 2014: 175
NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasa akademik. Tujuan dari NHT adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk saling
berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu untuk meningkatkan kerja siswa, NHT juga bias diterapkan untuk semua mata
pelajaran dan tingkat kelas Huda, 2013: 203. Menurut Susanto 2014:231 ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe NHT
yaitu: a. Kelompok heterogen
b. Setiap anggota kelompok memiliki nomor kepala yang berbeda-beda c. Berpikir bersama head together
Menurut Hamdani 2010:89-90 menyatakan bahwa model numbered head together memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran
kooperatif ini adalah: 1setiap siswa menjadi siap; 2 siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh; 3 siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang
pandai. Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif ini adalah: 1 kemungkinan nomor yang telah di panggil, akan di panggil lagi oleh guru; 2 tidak
semua anggota kelompok di panggil guru.
Kelebihan dan kekurangan Numbered Head Together NHT menurut Hamdayama 2014: 177, kelebihannya antara lain: a melatih siswa untuk dapat
bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain; b melatih siswa untuk bias menjadi tutor sebaya; c memupuk rasa kebersamaan; d membuat siswa menjadi
terbiasa dengan perbedaan. Sedangkan kekurangannya adalah: a siswa yang sudah terbiasa dengan cara konvensional akan sedikit kewalahan; b guru harus bisa
memfasilitasi siswa; c tidak semua mendapat giliran. 2.1.6.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT
Suprijono 2012: 92 menjelaskan bahwa pembelajaran dengan mengguankan model numbered head together diawali dengan Numbering. Guru
membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Jika jumlah siswa dala satu
kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan jumlah konsep yang dipelajari, maka tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Tiap-tiap orang
dalam tiap-tiap kelompok dibri nomor 1-8. Kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan
dan tiap-
tiap kelompok menyatukan kepalanya “Heads
Together”berdiskusi memikirkan jawaban yang benar. Langkah berikutnya guru memanggil siswa yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka
diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru.
Hamdani 2011: 89 menyebutkan langkah-langkah model pembelajaran Numbered Head Together adalah sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya.
d. Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
e. Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor lain.
f. Kesimpulan
2.1.7 Media Pembelajaran