pembelajaran penting untuk menentukan apakah siswa dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau mengulang materi ajar yang lama. Bagi guru, evaluasi
pembelajaran penting untuk mengetahui efektivitas dalam pembelajaran. Evaluasi dalam pembelajaran IPS menurut Solihatin dan Raharjo 2011: 43
adalah menerapkan prinsip keseimbangan antara formal tes dan nonformal tes dengan alat evaluasi tes dan nontes. Evaluasi tersebut dilakukan secara continue,
utuh, dan menyeluruh. Asas evaluasi pembelajaran IPS menurut Wahap 2011: 1.31-1.32
meliputi: 1 asas komprehensif, yang mencakup penguasaan penguasaan materi, kecakapan keterampilan, kesadaran, dan sikap mentalnya aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor, 2 asas kontinuitas, berarti mensyaratkan bahwa evaluasi wajib dilaksanakan secara berkesinambungan mulai pra, proses, hingga akhir
pembelajaran, 3 asas objektif, berarti evaluasi yang dilaksanakan harus diukur dan dinilai dengan apa adanya.
Jenis evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran IPS adalah obyektif tes dengan pilihan ganda dan uraian.
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan pembagian kelompok belajar dengan memberi kesempatan kepada setiap
peserta didik untuk bekerja sama dengan semua semua siswa dalam tugas-tugas yang diberikan oleh. Susanto, 2014: 198.
Hamruni 2012: 121 pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menerapkan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara
empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen.
Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda
Hamdani, 2011: 30. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan dan manjadi perhatian serta dianjurkan oleh
para ahli pendidikan Rusman, 2014: 205 Menurut Suprijiono 2012: 58 ada lima unsur dalam model pembelajaran
kooperatif. Unsur-unsur tersebut antara lain: 1 saling ketergantungan positif; 2 tanggung jawab perseorangan; 3 interaksi promotif, 4 komunikasi
antaranggota; 5 pemrosesan kelompok. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus
agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau
tugas yang direncanakan untuk diajarkan Jauhar, 2011: 53. Sedangkan menurut Wena 2013: 189 pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran
kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Berbagai pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil yang dibentuk secara heterogen, sehingga siswa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam pembelajara kooperatif diterapkan strategi dengan jumlah
siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Unsur model pembelajaran model pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan
positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi promotif, komunikasi antaranggota, dan pemrosesan kelompok.
2.1.6 Model Pembelajaran NHT