13
Pandangan modern yang sering juga disebut pandangan holistik, menganggap bahwa manusia bukan suatu yang terdiri dari bagian-bagian yang
terpilah-pilah. Manusia adalah suatu kesatuan dari bagian-bagian yang terpadu. Dengan pandangan tersebut pendidikan jasmani diartikan sebagai proses
pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani. Hubungan antara tujuan umum pendidikan, tujuan pendidikan jasmani, dan penyelenggaraannya harus
terjalin dengan baik. Dengan demikian nampak bahwa pendidikan jasmani sangat penting bagi pengembangan manusia secara utuh dan merupakan dari pendidikan
secara keseluruhan. Oleh karena itu, penjas tidak dapat hanya berorientasi pada jasmani saja atau hanya untuk kepentingan satu komponen saja. Pandangan
holistik ini, pada awalnya kurang banyak memasukan aktivitas sport karena pengaruh pandangan sebelumnya, yaitu akhir abad 19 yang menganggap bahwa
sport tidak sesuai di sekolah-sekolah. Namun tidak bisa dipungkiri sport terus tumbuh dan berkembang menjadi aktivitas fisik yang merupakan bagian integral
dari kehidupan manusia sport menjadi populer, siswa menyenanginya dan ingin mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi di sekolah-sekolah hingga para
pendidik seolah-olah ditekan untuk menerima sport dalam kurikulum di sekolah karena mengandung nilai-nilai pendidikan Suherman, 2000: 19.
2.3.1 Tujuan Penjasorkes
Pendidikan jasmani harus dilakukan terus menerus sepanjang hidup manusia dengan berbagai macam pola, dan juga diberikan pada sekolah mulai dari
taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Tujuan pendidikan jasmani konsisten dengan tujuan pendidikan umum. Di bawah ini disajikan, tujuan-tujuan
14
pendidikan jasmani yang menjadi pedoman kerja bagi guru-guru sekolah, misalnya:
1. Tujuan untuk percaya terhadap diri sendiri, mengembangkan daya ingatan,
keterampilan dalam proses fundamental untuk berbicara, menulis dan berhitung; penglihatan
dan pendengaran,
memperoleh pengetahuan
kesehatan, pengembangan kebiasaan hidup sehat, mengenal kesehatan masyarakat;
pengembangan untuk hiburan, intelegensi, perhatian terhadap keindahan, dan pengembangan budi pekerti yang baik.
2. Tujuan yang berhubungan dengan kemanusiaan, saling menghormati,
persahabatan, kerja sama, berbudi bahasa luhur, menghargai keluarga dan bersikap demokrasi di rumah.
3. Tujuan untuk efisien ekonomi: menghormati pekerjaan, berkemampuan
menyaring hal-hal yang berhubungan dengan informasi, berhubungan dengan efisiensi, berhubungan dengan apresiasi dan penyesuaian, ekonomi pribadi,
pertimbangan terhadap pemakai, efisiensi dalam belanja, dan perlindungan terhadap pemakai.
4. Tujuan yang berhubungan dengan tanggung jawab sebagai warga negara yang
baik dan berkeadilan sosial, pengertian terhadap masyarakat, penilaian terhadap kritik, toleransi, kelestarian lingkungan, aplikasi masyarakat terhadap ilmu
pengetahuan, sebagai warga dunia yang baik, waspada terhadap hukum ekonomi, terhadap membaca dan menulis politik kewarganegaraan, dan taat terhadap
demokrasi.
15
Adang Suherman 2000: 23 menyatakan secara umum tujuan Penjasorkes dapat diklasifikasikan kedalam empat kategori, yaitu :
1. Perkembangan fisik.
Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh
seseorang. 2.
Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif,
efisien, halus, indah, sempurna. 3.
Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterpretasikan
keseluruhan pengetahuan tentang penjasorkes kedalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap dan tanggung
jawab siswa. 4.
Perkembangan sosial
Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
2.3.2 Fungsi Pendidikan Jasmani