24
dengan kedua kaki bersama-sama. Gerakan meloncat dengan tumpuan kedua kaki dan mendarat dengan kedua kaki baru bisa dikuasai kemudian.
2.7.1 Materi pembelajaran loncat dengan dan tanpa alat
Untuk materi pembelajaran loncat dengan atau tanpa alat terdiri dari : a.
Tumpuan dua kaki atau loncat ; b.
Loncat kedepan ; c.
Loncat kebelakang ; d.
Loncat kesamping kiri atau kanan ; e.
Loncat ke atas ; f.
Loncat ke bawah ; g.
Loncat berputar. Alat yang digunakan dalam pembelajaran loncat antara lain :
a. Menggunakan tali ;
b. Menggunakan balok ;
c. Menggunakan kotak box ;
d. Menggunakan simpai ban sepeda bekas ;
e. Menggunakan bangku swedia.
2.7.2 Tujuan pembelajaran loncat
Tujuan pembelajaran loncat adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik para pelajar atau siswa, seperti :
a. Meningkatkan kekuatan ;
b. Meningkatkan daya tahan ;
c. Meningkatkan kelincahan ;
25
d. Meningkatkan kecepatan ;
e. Meningkatkan ketangkasan.
Setelah siswa tersebut memiliki kemampuan fisik diharapkan akan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik. Dengan memiliki tingkat
kesegaran yang tinggi, diharapkan mereka akan mempunyai daya tangkal terhadap penyakit.
Di samping itu, aktivitas jasmani juga meningkatkan kesiapan mental secara umum, seperti:
a. Memiliki rasa percaya diri ;
b. Meningkatkan rasa keberanian ;
c. Meningkatkan rasa kebersamaan ;
d. Meningkatkan rasa disiplin dan lain sebagainya.
2.7.3 Perkembangan Kemampuan Loncat
Kemampuan loncat bisa digunakan sebagai perkiraan kekuatan tubuh dan juga bisa tes diagnostic dalam hal koordinasi gerak. Perkembangan kemampuan
loncat berkaitan dengan peningkatan koordinasi tubuh. Pada masa usia anak besar terjadi perkembangan loncat yang cukup pesat,
perkembangannya berbentuk peningkatan daya loncat makin jauh makin tinggi dan berbentuk peningkatan kualitas bentuk gerakan. Gerakan semakin baik atau
semakin efisien ditinjau secara mekanik. Perbandingan loncat anak laki-laki dan perempuan sampai umur lebih
kurang 9 tahun hanya sedikit perbedaanya dan sesudahnya perbedaan itu makin besar. Anak laki-laki lebih baik kemampuan loncatnya, baik ditinjau dari daya
26
loncat maupun dari segi kualitas geraknya. Kecepatan perkembangna dari kemampuan loncat tegak dengan loncat jauh ternyata tidak sama.
Hal ini terbukti dari penelitian Warren R Johnson dalam Soegiyanto dan Sudjarwo 1993 : 122, tentang kemampuan dalam dua macam loncatan tersebut
pada anak laki-laki dan perempuan yang berusia 5 – 12 tahun.
Perkembangan loncat tegak meningkat cepat sampai usia 9 tahun pada anak laki-laki maupun perempuan, sesudah itu pada anak perempuan hanya kecil
peningkatannya, pada anak laki-laki peningkatan menjadi kecil pada usia 9 12 tahun, untuk kemudian sesudah usia 12 tahun meningkat dengan cepat kembali.
Perkembangan loncat jauh tanpa awalan ada perbedaanya disbanding dengan
grafikperkembangan kemampuan
loncat tegak.
Perkembangan kemampuan loncat jauh tanpa awalan pada anak laki-laki berbentuk garis yang
mendekati lurus, hal ini menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi iramanya tetap. Sedangkan pada anak perempuan perkembangan yang cepat
hanya terjadi sampai umur 12 tahun, dan sesudahnya mulai mengecil peningkatannya.
2.8 Permainan Loncat Katak