Model Pengembangan Subjek Uji Coba Jenis Data Instrumen Pengumpulan Data

34 BAB III METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini disebut juga suatu pengembangan berbasis pada penelitian atau disebut juga research-based development. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg gall 1983 dalam Punaji Setyosari 2010 : 194, adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian. Selanjutnya disebut bahwa prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu : 1 pengembangan produk pembelajaran permainan loncat katak, dan 2 menguji keefektifan produk pembelajaran permainan loncat katak dalam pencapaian tujuan.

3.2 Prosedur Pengembangan

Modifikasi peraturan permainan loncat katak ini, dilakukan melalui beberapa tahap. Pada gambar dibawah ini akan disajikan tahap-tahap prosedur pengembangan modifikasi peraturan permainan loncat katak. 35 Gambar 4. Prosedur model pembelajaran gerak dasar loncat melalui permainan loncat katak Sumber Penelitian 2013

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian ini. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah model pembelajaran gerak dasar loncat melalui permainan loncat katak ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi di SD Negeri Kadengan 02 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tentang pelaksanaan olahraga permainan loncat katak dengan cara melakukan pengamatan lapangan tentang proses pembelajaran dan aktivitas fisik siswa.

3.2.2 Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan produk model permainan loncat katak. Dalam pembuatan 36 produk yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli Penjas dan dua ahli pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa putera dan puteri kelas V SDN Kadengan 2 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.

3.2.3 Uji Coba Produk

Pelaksanaan uji coba produk dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu 1. menetapkan desain uji coba, 2. menentukan subyek uji coba, 3. menyusun instrumen pengumpulan data, dan 4. Menetapkan teknik analisis data.

3.2.4 Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama hasil evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah diuji cobakan.

3.2.5 Uji Lapangan

Pada tahap ini dilakukan uji lapangan terhadap produk yang dikembangkan dengan menggunakan subyek uji coba pada 24 siswa kelas V SD Negeri Kadengan 2 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.

3.2.6 Revisi Produk Akhir

Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah diuji cobakan siswa kelas V SD Negeri Kadengan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.

3.2.7 Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa model pembelajaran gerak dasar loncat melalui permainan loncat.

3.3 Uji Coba Produk

37 Uji coba produk penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efektivitas, efisiensi dan manfaat dari produk. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan uji coba produk.

3.3.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan manfaat produk yang dikembangkan.

3.3.1.1 Evaluasi ahli

Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan di uji cobakan kepada subjek, produk yang dibuat di evaluasi terlebih dahulu oleh satu ahli penjasorkes Drs. Cahyo Yuwono, M.Pd. adalah dosen di FIK UNNES dan dua ahli pembelajaran Wakijan, A.Ma.Pd. dari SDN Kadengan 2 dan Ira Suparsih S.Pd. dari SDN Wulung 6 kecamatan Randublatung. Variabel yang dievaluasi ahli meliputi fasilitas dan perlengkapan pada siswa dalam bermain. Untuk menghimpun data dari para ahli digunakan kuesioner. Hasil evaluasi ahli dari para ahli yang berupa masukan dan saran terhadap produk yang telah dibuat, digunakan sebagai acuan dasar pengembangan produk.

3.3.1.2 Uji Coba Kelompok Kecil

Pada tahap ini dilakukan uji coba kelompok kecil terhadap produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba siswa kelas V SD Negeri Kadengan 2 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora yang berjumlah 10 siswa, yang diambil secara acak. Pelaksanaan uji coba kelompok kecil dilakukan melalaui beberapa tahapan yaitu: 1 menetapkan desain uji coba, 2 menentukan subyek uji coba, 3 menyusun instrumen pengumpulan data, dan 4 menetapkan analisis data. 38

3.3.1.3 Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba kelompok kecil, maka dilakukan revisi produk pertama hasil dari evaluasi Ahli dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah di uji cobakan.

3.3.1.4 Uji Kelompok Besar

Pada tahap ini dilakukan uji coba lapangan terhadap produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba siswa kelas V SD Negeri Kadengan 2 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Yang berjumlah 24 siswa. Pertama-tama siswa diberi penjelasan peraturan permainan loncat katak yang sudah dikembangkan dan telah direvisi dan kemudian melakukan uji coba permainan loncat katak. Setelah uji coba siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang telah dilakukan.

3.4 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Uji coba skala kecil yang terdiri dari 10 siswa kelas V SD Negeri Kadengan 2 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora dipilih secara acak. 2 Uji coba lapangan yang terdiri dari 24 siswa kelas V SD Negeri Kadengan 2 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.

3.5 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara yang berupa kritik, saran dari ahli penjasorkes dan narasumber secara lisan maupun tulisan sebagai masukan yang bersifat membangun untuk bahan revisi produk sedangkan data kuantitatif diperoleh dari persentase tingkat pengisian butir kuesioner siswa. 39

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk lembar evaluasi dan kuesioner. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari para ahli penjasorkes dan ahli pembelajaran. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih kuesioner adalah jumlah subjek yang relatif banyak sehingga data dapat diambil secara serentak dan waktu yang singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan kuesioner yang berbeda. Kuesioner ahli dititikberatkan pada produk pertama yang dibuat, sedangkan kuesioner siswa dititikberatkan pada kenyamanan produk. Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam kuesioner berupa kualitas model pembelajaran gerak dasar loncat melalui permainan loncat katak. Serta komentar dan saran umum jika ada. R entangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik” dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia. 1 Tidak baik 2 Kurang baik 3 Cukup baik 4 Baik 5 Sangat baik Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang akan digunakan pada kuesioner ahli : 40 Tabel 1. Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner No. Faktor Indikator Jumlah 1 Kualitas Model pembelajaran gerak dasar loncat melalui permainan loncat katak Kualitas produk terhadap standar kompetensi, keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan pada siswa SD 15 Sumber Penelitian 2013 Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. faktor yang digunakan dalam kuesioner meliputi aspek kognitif, afektif. Cara pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Tabel 2. Skor Jawaban Kuesioner ”Ya” dan ”Tidak”. Alternatif Jawaban Positif Negatif Ya 1 Tidak 1 Sumber Penelitian 2013 Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator, jumlah pemangatan dan butir kuesioner yang akan digunakan pada siswa : Tabel 3. Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Pengamatan No. Faktor Indikator Jumlah 1 Psikomotor Kemampuan siswa mempraktikkan gerak dalam permainan loncat katak. 7 41 Sumber Penelitian 2013 Tabel 4. Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner No. Faktor Indikator Jumlah 1 Kognitif Kemampuan siswa memahami peraturan dan pengetahuan tentang permainan loncat katak. 10 2 Afektif Menampilkan sikap dalam bermain dalam permainan loncat katak serta nilai kerjasama, sportifitas, dan kejujuran. 10 Sumber Penelitian 2013

3.7 Analisis Data Produk

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN CROSS VOLLEY BALL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETANON SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

2 19 151

UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR MELALUI PERMAINAN ROK GEBUG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUHJATI KIDUL 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

0 17 99

PENERAPAN PERMAINAN “BALLIRET”UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LONCAT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI BUGEL 02 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 4 96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN LONCAT KATAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JENGGOT KOTA PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 4 101

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR MELALUI GOSIBOL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SANETAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

2 18 104

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI PERMAINAN ATLETIK “BOCAH” BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SEKARAN KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 18 96

UPAYA MENINGKATKAN LONCAT JAUH TANPA AWALAN MELALUI PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PUCANGAN 01 KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010

0 3 56

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN LONCAT LEMPAR SASARAN BERGANTIAN.

0 4 77

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN MELALUI AKTI VITAS SIRKUIT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LONCAT PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR.

0 0 19

TINGKAT KEMAMPUAN LONCAT KATAK SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI I MOJOTENGAH KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 7 67