Kelebihan dan Kelemahan Produk yang Dihasilkan Penggunaan Produk Prototipe Produk

75 Tabel 14. Kisi-kisi Angket siswa skala besar No Aspek Faktor yang Diamati No. Soal 1. Kognitif Pengetahuan siswa tentang permainan lompat halang dan kemampuan siswa dalam memahami peraturan permainan. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 2. Afektif Sikap siswa dalam melakukan permainan lompat halang, kerjasama dan sportifitas siswa 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Tabel 15. Kisi-kisi Pengamatan Psikomotor siswa skala besar No Aspek Faktor yang Diamati No. Pengamatan 1. Psikomotorik Kemampuan siswa mempraktekan permainan lompat halang dalam pembelajaran lompat tinggi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

4.3 Pembahasan

4.3.1 Kelebihan dan Kelemahan Produk yang Dihasilkan

Hasil penelitian dan pengembangan yang berupa model pembelajaran gerak dasar loncat melalui permainan loncat katak bagi siswa SD kelas V memiliki kelebihan, diantaranya: 1 model permainan loncat katak menarik bagi 76 siswa SD, 2 model pembelajaran gerak dasar loncat dapat digunakan oleh guru penjasorkes di SD untuk proses pembelajaran, 3 model pembelajaran gerak dasar loncat mudah untuk dimainkan oleh semua siswa sesuai dengan usia anak SD, 4 model pembelajaran gerak dasar loncat ini sarana dan prasarananya mudah didapat karena memanfaatkan barang bekas. Produk pembelajaran gerak dasar loncat selain memiliki kelebihan juga memliki kekurangan, diantaranya: 1 model pembelajaran gerak dasar loncat menggunakan bahan bekas yang diambil dari tempat pembuangan yang kotor, tapi sebelum digunakan dicuci terlebih dahulu, selain itu bahan juga mudah rusak, 2 model pembelajaran gerak dasar loncat memerlukan tinggi siswa yang rata-rata tinggi siswa sama, sedangkan ada beberapa anak yang tinggi badannya tidak sesuai dengan siswa lain atau kurang tinggi, sehingga bagi siswa tersebut mengalami kesulitan pada saat melakukan loncatan, 3 memerlukan lapangan yang cukup luas dan kering, 4 karena permainannya dilakukan dengan cara beradu cepat antar tim maka banyak anak yang melakukan gerakan dengan asal- asalan dan akhirnya banyak siswa yang mengabaikan peraturan.

4.3.2 Penggunaan Produk

Hasil akhir dalam penelitian dan pengembangan ini berupa model pembelajaran gerak dasar loncat yang diharapkan dapat digunakan oleh guru Penjasorkes di SD, dalam penyampaian materi pembelajaran gerak dasar loncat. Setiap penyampaian materi dalam pembelajaran penjasorkes harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 77

4.3.3 Prototipe Produk

Modifikasi model permainan loncat katak pada pembelajaran gerak dasar loncat ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dari pembelajaran seperti biasa. Gerak loncat yang pada saat pembelajaran identik dengan hanya melakukan gerakan loncat tanpa alat dan tanpa diselingi dengan permainan, dengan dimodifikasi dengan menggunakan media-media barang bekas yang dapat dimanfaatkan seperti kardus, ban bekas dan rapiah ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran gerak dasar loncat sehingga hasil belajar siswa baik aspek kognitif, psikomotor dan afektif siswa dapat meningkat dan untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan siswa dalam pembelajaran penjasorkes. Untuk modifikasi permainan loncat katak adalah rangkaian yang terdiri dari tiga rintangan, yang jarak dari rintangan diatur sama, dan rintangan yang di berikan tidak sama dimana rintangan berupa cone, kedua rintangan kardus bekas dan ketiga rintangan ban bekas. Siswa dibagi menjadi 2 tim tiap tim terdiri dari 6 siswa, para siswa melakukan permainan loncat katak sesuai dengan peraturan permaianan yang dibuat, cara bermain loncat katak sangat simple dengan melewati rintangan secara berurutan yang dilakukan secara bergantian dalam satu kelompok sampai pemain terakhir selesai melakukan permainan. Diantara rintangan cone dan kardus bekas terdapat pos 1, disini siswa ditugaskan untuk mengambil ring atau gelang sebelum menuju ke rintangan ke dua, kemudian perlu dicermati lagi setelah siswa melewati rintangan ban bekas, siswa harus menaruh ring tersebut dipos 2 dimana siswa ditugaskan untuk 78 menyusun atau memasukkan ring tersebut pada sebuah benda menyerupai kerucut, setelah dimasukkan kekercut tersebut siswa lari sprint menuju garis start. Berikut perincian dan penggambaran pola permainan loncat katak: Rintangan Pertama: Gambar 13. Loncat melewati cone Sumber: Penelitian 2013 Cara bermain: Siswa setelah dari garis start berlari menuju rintangan yang pertama berupa kun berjajar, siswa harus melewati satu persatu kun dengan gerakan meloncat, jarak antar kun satu dengan kun berikutnya diatur dengan jarak 60-70 cm. Setelah melewati rintangan kun, siswa menuju pos 1, disini siswa ditugaskan untuk mengambil ring. Rintangan Kedua: 79 Gambar 14. Loncat melewati kardus Sumber: Penelitian 2013 Cara bermain: Setelah siswa mengambil ring di pos 1 dan mengambil ring, siswa menuju rintangan kedua berupa kardus, siswa meloncati kardus satu persatu sampai yang terakhir. Jarak antar kardus diatur sama yaitu 60-70cm. Rintangan Ketiga: Gambar 15. Loncat zig-zag melewati ban Sumber: Penelitian 2013 80 Cara bermain: Setelah melewati kardus siswa langsung berlari menuju rintangan yang terakhir atau ketiga, disini siswa harus melewati rintangan berupa ban bekas yang diatur secara zig-zag, dan siswa harus melewati rintangan ini dengan cara meloncati ban satu persatu. Setelah semua ban terlewati pemain menuju pos 2, disini siswa ditugaskan untuk meletakkan dan memasukkan ring ketempat yang sudah tersedia. Kemudian setelah meletakkan ring pemain lari sprint kegaris awal lagi dan melakukan toss kepada pemain selanjutnya untuk melakukan giliran selanjutnya. Permaianan berakhir setelah semua pemain dimasing-masing tim melakukan semua instruksi yang telah diberikan. Pemenang dari permainan ini ditentukan dengan tim mana yang tercepat melakukan tugas dengan benar. Berikut sketsa dan keterangan dari Permainan loncat katak: Gambar 16. Sketsa Permainan Loncat Katak 81 Sumber: Penelitian 2013 Keterangan:  : Kelompok AB  : Arah Lari  : Kerucut  : Papan Halang  : Ban  : Tempat Ring  : Tempat Peletakan dan Penyusunan Ring AB 82 BAB V KAJIAN DAN SARAN

5.1 Kajian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN CROSS VOLLEY BALL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETANON SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

2 19 151

UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR MELALUI PERMAINAN ROK GEBUG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUHJATI KIDUL 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

0 17 99

PENERAPAN PERMAINAN “BALLIRET”UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LONCAT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI BUGEL 02 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 4 96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN LONCAT KATAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JENGGOT KOTA PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 4 101

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR MELALUI GOSIBOL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SANETAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

2 18 104

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI PERMAINAN ATLETIK “BOCAH” BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SEKARAN KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 18 96

UPAYA MENINGKATKAN LONCAT JAUH TANPA AWALAN MELALUI PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PUCANGAN 01 KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010

0 3 56

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN LONCAT LEMPAR SASARAN BERGANTIAN.

0 4 77

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN MELALUI AKTI VITAS SIRKUIT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LONCAT PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR.

0 0 19

TINGKAT KEMAMPUAN LONCAT KATAK SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI I MOJOTENGAH KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 7 67