sumbangan dimaksud tidak mengurangi kewajiban pihak penyumbang. “Wakaf” dalam ketentuan ini adalah perbuatan hukum wakaf untuk
memisahkan dan menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan kesejahteraan umum menurut syariah.
C. Badan Permusyawaratan Desa BPD
1. Pengertian dan Kedudukan BPD
Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa Pasal 1 ayat 8 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Perubahan
Badan Perwakilan
Desa menjadi
Badan Permusyawaratan Desa didasarkan pada kondisi faktual bahwa budaya
politik lokal yang berbasiskan filosofi musyawarah untuk mufakat. Musyawarah mengarah pada proses, sedangkan mufakat mengarah pada
hasil. Hasil yang baik diharapkan diperoleh dari proses yang baik. Diharapkan melalui musyawarah untuk mufakat berbagai konflik antara
elit politik dapat segera diselesaikan secara arif, sehingga tidak sampai menimbulkan goncangan-goncangan yang merugikan masyarakat.
Keberadaan BPD sebagai pengganti Lembaga Masyarakat Desa LMD merupakan perwujudan dari aspirasi terhadap reformasi di bidang
pemerintahan khususnya sistem penyelenggaraan pemerintahan desa yang dimaksudkan
untuk lebih
meningkatkan kelancaran
dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan dan pelayanan kepada
masyarakat. Kedudukan BPD sesuai Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten
Grobogan Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa adalah BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
desa.
2. Dasar Hukum Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa BPD
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dalam Pasal 200 ayat 1, bahwa Pemerintahan Daerah
KabupatenKota di bentuk Pemerintahan Desa yang terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005, disebutkan dalam Pasal 11, bahwa pemerintahan desa terdiri dari
Pemerintah Desa dan BPD. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 10 Tahun 2006
tentang Badan Permusyawaratan Desa. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan di Desa atau Kelurahan.
3. Tugas, Wewenang, Fungsi, Hak dan Kewajiban BPD