c. Pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan Kepala Desa
Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang ditetapkan oleh kepala desa. Keputusan kepala desa dibuat sebagai penjabaran
kebijakan teknis lebih lanjut dalam pelaksanaan Peraturan Desa, APB- Desa atau hal-hal penting lainnya.
Pengawasan terhadap keputusan kepala desa misalnya dalam pelaksanaan Peraturan Desa, dilaksanakan melalui penyampaian
tembusan Keputusan Kepala Desa tersebut baik kepada BPD, Bupati, dan Camat.
Melalui rapat BPD dapat memberikan legalisasi terhadap penetapan Keputusan Kepala Desa mengenai pelaksanaan Peraturan
Desa dan Pengaturan desa yang bersifat insidentil, pemilihan kepala desa dan perangkat desa, penyampaian keterangan pertanggungjawaban
kepala desa dan lain-lain, kebijaksanaan kepala desa yang terlebih dahulu harus dimusyawarahkan atau dimufakatkan dengan BPD.
D. Kepala Desa
1. Pengertian Kepala Desa
Sebutan Kepala Desa juga menggunakan istilah yang berbeda-beda pada tiap-tiap daerah. Didaerah Tapanuli dan Maluku Kepala desa disebut
dengan Kepala Nagari, di Sumatera Selatan disebut dengan Pesirah, di daerah Jawa disebut dengan Lurah, di daerah Bali disebut dengan
Tembukung, di daerah Sulawesi Utara disebut Hukum Tua, di daerah
Papua disebut dengan Kurano, dan masih banyak lagi sebutan untuk Kepala desa sesuai dengan daerah-daerah setempat.
Kepala Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa, masa jabatannya ditetapkan selama 6 enam tahun dan dapat dipilih
kembali untuk 1 satu kali masa jabatan berikutnya. Implikasi masa jabatan 6 enam tahun bagi Kepala Desa ini adalah sulitnya menentukan
mekanisme perencanaan pembangunan lima tahunan atau RPJM Desa.
2. Tugas, Wewenang, Kewajiban Kepala Desa
a. Tugas dan Wewenang Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan Pasal 14 ayat 1
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.
Wewenang Kepala Desa menurut Pasal 14 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
adalah: 1
memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.
2 mengajukan rancangan peraturan desa.
3 menetapkan peraturan desa yang telah menjadi persetujuan
bersama BPD. 4
menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB-Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
5 membina kehidupan masyarakat desa.
6 membina perekonomian desa.
7 mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.
8 mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9 melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. b.
Kewajiban Kepala Desa Kewajiban Kepala Desa Pasal 15 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa adalah: 1
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2 meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3 memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
4 melaksanakan kehidupan demokrasi.
5 melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan
bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme. 6
menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa.
7 menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.
8 menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik.
9 melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan
keuangan desa. 10
melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa. 11
mendamaikan perselisihan masyarakat di desa. 12
mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa. 13
membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat.
14 memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa.
15 mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan
lingkungan hidup. Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan
desa kepada
BupatiWalikota, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD,
serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat Pasal 15 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. c.
Pertanggungjawaban Kepala Desa Kepala Desa pada dasarnya bertanggung jawab kepada
masyarakat desa yang prosedur pertanggungjawabannya disampaikan kepada Bupati atau Walikota melalui Camat. Kepala Desa juga wajib
memberikan keterangan laporan pertanggungjawaban kepada BPD dan
menyampaikan informasi pokok-pokok pertanggungjawabannya kepada masyarakat.
Menurut Sadu Wasistiono dan M. Irwan Tahir 2007:33, model pertanggungjawaban
Kepala Desa
kongruen dengan
model pertanggungjawaban Kepala Daerah. Jika dapat digambarkan, akan
terlihat seperti bagan berikut.
Laporan pertanggungjawaban Kades
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kades
Informasi Pokok-pokok Pertanggungjawaban Kades
MASYARAKAT Gambar 2. Model Pertanggungjawaban Kepala Desa menurut UU No.
32 Tahun 2004 BUPATI
WALIKOTA
CAMAT
KEPALA DESA BADAN
PERMUSYA WARATAN
DESA BPD
E. Kerangka Berfikir