Teknik Pengumpulan Data Validitas Data

dalam penelitian ini adalah lembaga atau perorangan yang masih aktif dalam pemerintahan desa dari tahun 2001 sampai sekarang yaitu: BPD; Pemerintah Desa yang terdiri dari Perangkat Desa; Kepala Desa tahun 2001; tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam lembaga kemasyarakatan desa setempat serta informan yang berfungsi sebagai narasumber yaitu dari kalangan masyarakat umum yang berada di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. 2. Sumber data Sekunder Data sekunder ini diperoleh dari sumber tertulis. Sumber tertulis merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung yang berasal dari sumbernya, dalam hal ini sumber tertulis dari buku-buku, arsip dan dokumen-dokumen yang memiliki keterkaitan dengan judul dan tema dari penelitian ini yaitu tentang konflik BPD dengan Kepala Desa tahun 2001- 2006. Dari data-data sekunder ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas bagi peneliti sehingga hasil penelitian tentang konflik BPD dengan Kepala Desa di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan tahun 2001-2006 dapat terungkap secara cermat oleh peneliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya tehnik yang tepat dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, agar data yang diperoleh itu tepat dan benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Tehnik- tehnik dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara interview Wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data secara langsung dari informan, dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada informan. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong 2007:186. Arikunto 2006:228, wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh dari sebanyak-banyaknya. Bahasa harus jelas, terarah. Suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh data yang objektif dan dapat dipercaya. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada pihak-pihak yang masih aktif dalam pemerintahan desa dari tahun 2004 sampai sekarang, yaitu :komponen BPD, Pemerintah Desa Kepala Desa dan Perangkat Desa, tokoh-tokoh masyarakat di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, teori, dalil, dan sebagainya. Alasan penggunaan dokumen digunakan sebagai sumber data karena dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan Moleong, 2007: 217. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari wawancara. Teknik dokumentasi yang di lakukan yaitu dengan mencari, menemukan dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan penulis.

F. Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud Arikunto, 2006: 144. Di dalam penelitian ini akan digunakan teknik trianggulasi sumber yang meliputi: 1. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang berpendidikan, orang yang berada di dalam pemerintahan. 3. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan menggunakan teknik trianggulasi dan membandingkan diharapkan data yang diperoleh bisa dipertanggungjawabankan tingkat keabsahan maupun tingkat kevalidan data, karena data yang diperoleh telah dibandingkan dan dilihat dari berbagai segi.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

15 191 104

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi)

1 12 92