24
2.2.3 Gejala Kemiskinan
Untuk memahami kemiskinan lebih sering dilakukan dengan cara atau pedekatan lain, seperti melalui gejala-gejala kemiskinan. Salah satu cara dan
langkah pemahaman kemiskinan adalah melalui penelusuran gejala-gejala kemiskinan, seperti :
a. Kondisi kepemilikan faktor produksi
Kemiskinan tidak datang secara serta-merta. Demikian halnya dengan pendapatan, juga tidak datang dengan serta-merta. Semuanya
melalui saluran, sumber dan protes tertentu. Dengan demikian, salah satu pendekatan untuk mengetahui kemiskinan adalah mengetahui pekerjaan
atau mata pencaharian, apa alat atau faktor produksi yang digunakan dan bekerja dalam upaya mendapatkan pencaharian itu. Pemahaman akan
berbagai hal tersebutmerupakan jalan bagi kita untuk mengetahui apakah seseorang atau kelompok orang tersebut miskin atau tidak.
b. Angka ketergantungan penduduk
Secara teoritis memang dikenal banyak sumber pendapatan, seperti hasil usaha atau keuntungan, upah, bunga tabungan dan lain-lain. Namun
bagi mayoritas masyarakat, atau satu kalimat yang berlaku secara umum, orang hanya akan memiliki pendapatan jika bekerja. Namun pada
kenyataannya, angka ketergantungan pada masyarakat atau keluarga sangat tinggi.
c. Kekurangan gizi
25 Laporan dari berbagai institusi sperti Dinas Kesehatan, Puskesmas
maupun Rumah Sakit sering menggambarkan status masyarakat. Berbagai kesimpulan diperoleh dari laporan tersebut, antara lain adalah wilayah
rawan gizi. Berbagai media massa sering menginformasikan tentang kondisi masyarakat yang kurang gizi. Informasi ini merupakan gejala
sangat miskin seseorang atau sekelompok orang. Masalahnya berbagai unsur terdapat dalam kebutuhan pokok, dimana kebutuhan fisik
merupakan kebutuhan yang paling utama. Oleh karena itu, tidak terpenuhinya kebutuhan fisik yang mengakibatkan seseorang atau
sekelompok orang itu teridentifikasi kekurangan gizi menjadi gejala betapa miskinnya seseorang atau sekolompok orang itu.
d. Pendidikan yang rendah
Di era modern seperti ini, pendidikan dinaggap sebagai sesuatu yang penting. Pendidikan bahkan telah sebagai indikator utama kedudukan
dalam masyarakat. Oleh karena itu, wajar jika setiap orang berupaya meraih tingkat pendidikan, bahkan tidak sekedar pendidikan, melainkan
pendidikan yang tinggi. Hal ini terjadi karena pendidikan dianggap sebagai alat memenangkan persaingan yang makin hari makin ketat Siagian
2012:15-19.
2.2.4 Ciri-ciri Kemiskinan