sebagai penambah citarasa pada biscuit, ice cream, minuman susu dan kue. Sebagian lagi juga digunakan sebagai pelapis permen atau manisan yang
dibekukan. Cocoa powder juga dikonsumsi oleh industri minuman seperti susu cokelat. Selain untuk pembuatan cokelat dan perment, kakao butter juga dapat
digunakan pembuatan rokok, sabun dan kosmetika. Secara tradisional juga dapat menyembuhkan luka bakar, batuk, bibir kering, demam, malaria, rematik, digigit
ular dan luka karena dapat digunakan sebagai antiseptik.
2.1.2 Ekspor Kakao
Komoditi ekspor Indonesia sesungguhnya ada yang mempunyai keunggulan hampir mutlak karena hanya diproduksi oleh 2 atau 3 negara saja. Kakao misalnya,
hampir dimonopoli 3 negara yaitu Ghana, Pantai Gading, dan Indonesia. Sekalipun
sepintas lalu kelihatan bahwa kedudukan Indonesia, Ghana dan Pantai Gading sebagai produsen kakao nampaknya kuat, namun dalam kenyataannya tidaklah
demikian dan dapat dikatakan sangat lemah. Negara-negara produsen yang menguasai komoditi yang sesungguhnya ber “keunggulan-mutlak”, hanya menjadi
bulan-bulanan dari negara Industri maju, yang mempunyai dana yang kuat Amir, 1993.
Indonesia selama ini hanya berperan sebagai penyedia bahan baku bagi industri hilir kakao di luar negeri sehingga kakao hanya diekspor dalam bentuk biji kering atau
mentah. Industri hilir cokelat justru berkembang di negara-negara yang relatif tidak memiliki sumber bahan baku biji kakao, seperti negara-negara Eropa, Amerika
Serikat, China, Malaysia dan Singapura Syadullah, 2012.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Jika dilihat dari segi kualitas, kakao Indonesia tidak kalah dengan kakao dunia bila dilakukan fermentasi dengan baik. Kakao Indonesia mempunyai kelebihan yaitu
tidak mudah meleleh sehingga cocok bila dipakai sebagai bahan campuran industri hilir. Sehingga seharusnya peluang ekspor kakao Indonesia dalam bentuk olahan
cukup terbuka. Dengan kata lain, potensi untuk menggunakan industri kakao sebagai salah satu pendorong pertumbuhan dan distribusi pendapatan cukup terbuka
Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2007.
2.1.3 Harga Kakao
Harga kakao domestik mengikuti harga kakao internasional di bursa New York. Harga biji kering kakao domestik bergerak mengikuti fluktuasi harga kakao dunia
walaupun arahnya tidak persis sama karena pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2007.
Peningkatan nilai ekspor kakao mungkin dilakukan karena harga dunia cenderung naik. Sehingga kesempatan untuk memetik keuntungan dari kenaikan harga atau
kurangnya pasokan kakao dari negara lain seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Namun karena berbagai kendala klasik seperti rendahnya kualitas,
serangan hama, atau penyempitan lahan, kesempatan ini tidak dimanfaatkan dengan baik Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2007.
2.1.4 Pajak Ekspor Kakao