16
Pengunjung yang memerlukan penelusuran informasi akan memperoleh layanan referensi. Layanan ini mengacu pada bahan-bahan referensi,
seperti: direktori, dan terbitan pemerintah.
3. Layanan Baca.
Bagi pengunjung yang tidak bermaksud meminjam buku, tapi hanya membacanya saja, maka perpustakaan menyediakan layanan baca sekitar
mobil perpustakaan keliling.
4. Pembacaan Cerita
Tujuan utama dilakukan pembacaan cerita ini adalah untuk meningkatkan minat baca anak-anak, terutama anak prasekolah. Biasanya layanan ini
sering diberikan oleh Perpustakaan Umum, tapi tidak tertutup kemungkinan bagi perpustakaan keliling untuk melakukannya. Langkah-
langkah pelaksanaan yang dilakukan adalah mempersiapkan pembacaan cerita yang terampil, materi cerita, dan tempat.
5. Pemutaran Film
Jenis layanan ini merupakan jenis yang paling digemari oleh masyarakat. Ini merupakan sarana paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan
promosi perpustakaan.
6. Layanan Jasa Dokumentasi
Merupakan layanan penyediaan bahan-bahan dokumentasi yang diperlukan oleh pengunjung seperti peraturan-peraturan pemerintah serta
peraturan perundang-undangan yang telah dipersiapkan oleh perpustakaan keliling.
7. Layanan Jasa Informasi
Pengunjung bisa menanyakan langsung kepada petugas perpustakaan tentang informasi-informasi yang bersifat umum.
2.4.9 Pos dan Waktu Pelayanan
Pos pelayanan adalah lokasi pelayanan perpustakaan keliling terhadap pemakai, dimana hari dan jam telah ditentukan. Dalam penentuan pos sebaiknya
kita juga berpedoman kepada usul dan saran para pemuka masyarakat, kepala sekolah, pengawas jalan dan lain-lain, begitu pula dengan jadwal pelayanan. Hal
ini dikarenakan mereka telah mengenal persis keadaan tempat disekitarnya, sehingga mereka lebih mudah dalam memberikan keterangan petugas
perpustakaan keliling. Dalam menentukan pos pelayanan mobil perpustakaan keliling, perlu
hendaknya mempertimbangkan beberapa kriteria dibawah ini: 1.
Lokasi pemberhentian strategis , yaitu tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, misalnya komplek pendidikan, tempat peribadatan,
tempat umum lainnya. 2.
Agar tidak menggangu kelancaran arus lalu lintas. Seharusnya lokasi pemberhentian terletak di pinggir jalan yang memiliki halaman yang
cukup luas.
Universitas Sumatera Utara
17
3. Kondisi jalan sangat memungkinkan, sehingga mobil perpustakan dapat
menempuh jarak tersebut dengan aman dan tepat waktu. 4.
Jarak antara pos pelayanan harus diperhitungkan, mengingat waktu layanan yang diberikan terbatas. Selain itu keterlambatan pada satu pos
akan mengganggu jadwal pos lainnya.
Kriteria penentuan lokasi pelayanan perpustakaan diatas tidaklah mutlak, hanya saja diusahakan agar layanan perpustakaan keliling merata keseluruh
kecamatan yang belum sempat dilayani oleh Perpustakaan Umun atau Perpustakaan Desa.
2.4.10 Penentuan Jadwal Pelayanan
Mengingat layanan perpustakaan keliling merata untuk semua kalangan, tanpa memandang golongan, status, dan ekonomi. Maka petugas perpustakaan
keliling perlu mengatur waktu sebaik-baiknya sehingga dalam melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling tidak
mengalami banyak kendala terutama sekali dalam pengembangan layanan. Dalam melakukan pelayanan petugas harus konsekuen dengan jadwal pelayanan yang
telah ditentukan, yaitu tidak dapat menetapkan sendiri jadwal pindahan dari satu pos ke pos lainya. Karena dapat mengganggu proses pelayanan pada pos yang
lainnya. Menurut Perpustakaan Nasional RI 1992, 21 yaitu: “Secara ideal waktu
pelayanan perpustakaan keliling dilakukan dalam dua shift, yaitu pagi antara pukul 08.30 sd 14.00 dan shift sore antara pukul 15.00 sd 20.00.
Ada beberapa kriteria dalam menentukan jadwal pelayanan perpustakaan keliling, yaitu:
1. Petugas terlebih dahulu berkonsultasi dengan para kepala sekolah setempat
tentang saat-saat jam istirahat. 2.
Petugas harus mengetahui tempat dan waktu yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.
3. Petugas harus terlebih dahulu mengetahui jenis mata pencarian masyarakat
setempat. Jika hal-hal tersebut di atas telah diperhatikan dan dilakukan dengan baik,
maka dalam pengaturan jadwal, petugas tidak banyak mengalami masalah yang dapat mengganggu kelancaran pelayanan perpustakaan keliling. Sedangkan Ali
2006, 126-127 menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
18
1. Waktu Layanan
Mengingat layanan perpustakaan keliling bersifat demokratis yang berarti melayani semua lapisan masyarakat, maka waktu layanan perlu
diatur sebaik-baiknya sehingga dapat melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling. Secara ideal
waktu layanan perpustakaan keliling perlu dilakukan dua shift perhari, yaitu shift pagi antara pukul 09.00-11.30 dan shift siang antara pukul
11.30-14. 30,dengan demikian shift pagi dapat melayani satu pos layanan service poin dan shift siang dapat melayani satu pos layanan service
poin sehingga setiap hari per satu unit mobil perpustakaan keliling dapat melayani dua pos layanan membaca.
2.
Tempat Layanan Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya
di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat bergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing
perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat dilakukan diruangan khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai
desa, sekolah atau pos RTRW atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang penting layanan tersebut diatur dan ditata
rapi dan menarik supaya pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling, serta sebaliknya pada tempat layanan membaca di
beri papan nama yang bertuliskan hari dan waktu kunjungan perpustakaan keliling.
2.5 Pengertian Rumah Singgah
Pengertian rumah singgah secara terminologi rumah berarti bangunan untuk tempat tinggal, sedangkan singgah adalah mampir atau berhenti sebentar di
suatu tempat ketika dalam perjalanan dari pengertian diatas rumah singgah bisa diartikan sebagai bangunan atau tempat tinggal yang di tempati dalam waktu yang
tidak lama. Sedangkan secara etimologi, rumah singgah adalah suatu wahana yang di persiapkan sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak-pihak yang
membantu mereka. Rumah Singgah merupakan suatu shelter yang berfungsi sebagai tempat
tinggal, pusat kegiatan, dan pusat informasi bagi anak jalanan. Dari pengertian diatas rumah singgah merupakan proses informal yang memberikan suasana
resosialisasi kepada anak jalanan terhadap sistem nilai dan norma yang berlaku di masyarakat setempat. Rumah singgah merupakan tahap awal bagi seorang anak
untuk memperoleh pelayanan selanjutnya, oleh karenanya penting menciptakan rumah singgah sebagai tempat yang aman, nyaman, menarik, dan menyenangkan
bagi anak jalanan sehingga anak akan selalu di rumah singgah. Selanjutnya
Universitas Sumatera Utara