PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 526 - Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012
Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated
12. PERPAJAKAN lanjutan 12.
TAXATION continued d. Aset pajak tangguhan lanjutan
d. Deferred tax asset continued
2012 Dikreditkan
ke laporan Dikreditkan
laba rugi komprehensif
ke ekuitas Credited to
1 Januari Credited to
statements of comprehensive
31 Desember January 2012
equity income
December 2012
Rugi pajak yang bisa dikompensasi
1,573,033 -
11,062,148 12,635,181
Tax loss carry forward Penyisihan
Provision for gaji dan bonus
914,453 -
749,611 1,664,064
salaries and bonus Beban penyisihan
Provision for employee imbalan kerja
166,307 -
238,136 404,443
benefits obligation Perbedaan antara
Differences between buku dan pajak
accounting and dari nilai buku bersih
tax fixed assets aset tetap
45,989 -
242,721 288,710
net book value Perubahan bersih aset
Change in fair value of keuangan tersedia
available-for-sale untuk dijual
- 639,032
- 639,032
financial asset 2,699,782
639,032 12,292,616
14,353,366
Pada tanggal
31 Desember
2013, Perusahaan mempunyai akumulasi kerugian
pajak yang
tidak digunakan
senilai Rp
116.264.712 2012: Rp 50.540.723 dan diakui
sebagai aset
pajak tangguhan.
Berdasarkan rencana
bisnis yang
telah disetujui, Manajemen berkeyakinan bahwa
kemungkinan besar
bahwa aset
pajak tangguhan yang berasal dari rugi pajak dan
perbedaan temporer dapat dikompensasi dengan penghasilan kena pajak di masa
yang akan datang. As at 31 December 2013, the Company has
unused accumulated tax losses from 2010 fiscal year amounting to Rp 116.2 billion
2012: Rp 50.1 billion full amount and recognised as deferred tax assets. On the
basis of the approved business plans, the Company’s
management believes
it is
probable that the deferred tax arising from tax
loss carry
forward and
temporary differences can be offset against future
taxable profits.
e. Pemeriksaan pajak e. Tax audit
Pada tanggal 23 Oktober 2013, Perusahaan menerima surat perintah pemeriksaan pajak
terkait lebih bayar pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2012. Sampai dengan
tanggal laporan keuangan ini, pemeriksaan pajak masih dalam proses.
On 23 October 2013, the Company received tax audit letter related to overpayment of
corporate income tax for fiscal year 2012. Up to the date of these financial statements,
the tax audit is still in process.
f. Administrasi pajak di Indonesia f. Tax administration in Indonesia
Menurut Undang-undang Perpajakan yang berlaku
di Indonesia,
Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar
sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Sebelum 2008, Direktur
Jenderal Pajak “DJP” dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam
waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau sampai akhir tahun 2013, mana
yang lebih dahulu. Under the taxation laws of Indonesia, the
Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Prior to 2008, the Director
General of Tax “DGT” could assess or amend taxes within ten years of the tax
becoming due, or until the end of 2013, whichever is earlier.