Kapasitas Fiskal Dana Alokasi Umum DAU

menurut pendekatan “pendapatan”, sumber pendapatan publik dialokasikan antar berbagai tingkat pemerintah yang merupakan hasil dari tawar-menawar politik. Pertukaran ikllim politik sangat mempengaruhi dalam pengalokasian sumber dana antar tingkat pemerintahan. Selanjutnya, meskipun pertimbangan prinsip di atas masih relevan, namun kemampuan keuangan daerah menjadi pertimbangan yang utama.

4. Kapasitas Fiskal

Menurut Yani 2008 “kapasitas merupakan sumber pendanaan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah dan dana bagi hasil.” Kapasitas fiskal mencerminkan kemampuan daerah dalam membiayai tugas pemerintahan dalam mendanai barang danatau jasa yang harus disediakan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Kapasitas fiskal daerah merupakan penjumlahan dari PAD dan DBH. 1 Pendapatan Asli Daerah Menurut Yani 2008, Pendapatan Asli Daerah PAD adalah “pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.” Pendapatan asli daerah bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan azas desentralisasi. Sumber pendapatan asli daerah terdiri dari:  Pajak daerah; Universitas Sumatera Utara  Retribusi daerah, termasuk hasil dari pelayanan Badan Layanan Umum BLU daerah;  Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan  Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. 2 Dana Bagi Hasil Dana bagi hasil DBH adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi daerah penghasil berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi DJPK Depkeu, 2011. Pengalokasian dana bagi hasil dilakukan berdasarkan prinsip daerah penghasil. Penyaluran dana bagi hasil bergantung pada besar jumlah realisasi penerimaan, baik pajak maupun sumber daya alam.

5. Dana Alokasi Umum DAU

Yani 2008 mengungkapkan bahwa “DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU dialokasikan untuk provinsi dan kabupatenkota.” DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antardaerah melalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah. DAU suatu daerah ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal fiscal gap suatu daerah yang merupakan selisih antara kebutuhan daerah fiscal Universitas Sumatera Utara need dan potensi daerah fiscal capacity. Perubahan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 menegaskan kembali mengenai formula celah fiskal dan penambahan variabel DAU. Alokasi DAU bagi daerah yang potensi fiskalnya besar, tetapi kebutuhan fiskalnya kecil akan memperoleh alokasi DAU relatif kecil. Sebaliknya, daerah yang potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan fiskal besar akan memperoleh alokasi DAU relatif besar. Secara implisit, prinsip tersebut menegaskan fungsi DAU sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal. Menurut Kuncoro 2004 “DAU merupakan block grant yang diberikan kepada semua kabupaten dan kota untuk tujuan mengisi kesenjangan antara kapasitas dan kebutuhan fiskalnya, dan didistribusikan dengan formula berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang secara umum mengindikasikan bahwa daerah miskin dan terbelakang harus menerima lebih banyak daripada daerah kaya.” Sidik 2003 dalam Kuncoro 2004 DAU dapat diartikan sebagai berikut: a. Salah satu komponen dari Dana Perimbangan pada APBN, yang pengalokasiannya didasarkan atas konsep Kesenjangan Fiskal atau Celah Fiskal fiscal gap, yaitu selisih antara Kebutuhan Fiskal dengan Kapasitas Fiskal. b. Instrumen untuk mengatasi horizontal imbalance, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah dimana penggunaannya ditetapkan sepenuhnya oleh daerah. Universitas Sumatera Utara c. Equalization grant, yaitu berfungsi untuk menetralisasi ketimpangan kemampuan keuangan dengan adanya PAD, Bagi Hasil pajak dan Bagi Hasil SDA yang diperoleh daerah. Panggabean dkk. 1999 berpendapat bahwa sistem hubungan keuangan pusat daerah adalah bagian dari sistem fiskal. Sebagai sebuah instrumen, sistem hubungan keuangan pusat daerah berfungsi sebagai alat untuk memberikan kepada pemerintah daerah sebagian dari penerimaan pajak nasional. Hal itu dilakukan dengan cara transfer dari anggaran pemerintah pusat ke anggaran pemerintah daerah. DAU dengan demikian merupakan bagian dari mekanisme redistribusi yang karenanya prinsip keadilan harus merupakan komponen terpenting dalam tujuan alokasi. Prinsip dasar alokasi DAU terdiri dari :  Kecukupan adequacy  Netralitas dan efisiensi neutrality and efficiency  Akuntabilitas accountability  Relevansi dengan tujuan relevance  Keadilan equity  Objektivitas dan transparansi obkectivity and transparancy  Kesederhanaan simplicity

6. Flypaper Effect

Dokumen yang terkait

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Flypaper Effect Pada Unconditional Grant Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 45 80

Fenomena Flypaper Effect Pada Belanja Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Riau.

6 52 83

Fenomena Fly Paper Effect Pada Dana Perimbangan Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 28 126

Pengaruh Kemampuan Keuangan Daerah Terhadap Belanja Langsung Daerah Di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara

0 39 94

Flypaper Effect Pada Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Dana Alokasi Umum (Dau) Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

0 41 89

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

8 99 92

Analisis Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2013

2 47 77

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 15

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 11