Pengertian Puskesmas Fungsi Puskesmas

35 Controling Pengawasan Kreitner 1986:533 mengemukakan arti pengawasan adalah proses melakukan tindakan koreksi yang dianggap perlu untuk menjamin tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Lebih lanjut Henry Fayol mengartikan bahwa pengawasan merupakan pemeriksaan apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, intruksi yang dikeluarkan sesuai dengan prinsip yang ditetapkan Malayu S. P. Hasibuan, 2003:42. Berdasarkan beberapa defenisi pengawasan diatas dapat dismpulkan bahwa pengawasan dimaksud untuk melihat kelemahan dan kesalahan dan akhirnya memperbaikinya dan mencegah jangan timbul lagi.

1.5.1.6 Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membinaperan serta masyarakat, disamping itu juga memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kegiatan pokok Rozaini, 1996:36.

1.5.1.7 Fungsi Puskesmas

Puskesmas mengusahakan pengobatan dan perawatan untuk masyarakat di seluruh wilayah Indonesia secara merata, agar tiap orang sehat dapat memperoleh pengobatan dan perawatan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Universitas Sumatera Utara 36 Menurut Rozaini 1996:38-39 menyatakan bahwa fungsi Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional dibagi atas 3 fungsi yaitu: 1. Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. 3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Sedangkan yang menjadi tujuan puskesmas dapat dibagi atas 2 yaitu: 1. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh pada individu keluarga dan masyarakat yang meliputi pelayanan kuratif, preventif serta rehabilitif. 2. Memberikan pelayanan kesehatan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan agar terlaksananya proses fungsi puskesmas yaitu Rozaini, 1996:42: a. Merangsang masyarakat, termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong mereka sendiri. b. Memberi petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggunakan sarana yang ada secara efektif dan efisien. c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan. d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. e. Bekerjasama dengan sektor lain dalam melaksanakan program puskesmas. Universitas Sumatera Utara 37 Menurut Departemen Kesehatan 1984:23 yang menjadi sistem upaya kesehatan puskesmas yaitu: a. Puskesmas dengan wilayah kerja tertentu. Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. b. Peran serta masyarakat dalam bentuk Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa. c. Peran serta dalam bentuk pembangunan kesehatan kuratif, prepentif, promotif, dan rehabilitif serta pendidikan tenaga kesehatan. d. Sistem rujukan yang efektif.

1.5.1.8 Wilayah Kerja Puskesmas