32
1.5.1.4 Pengertian Administrasi Publik
Menurut Prajudi Atmosudirdjo 1982:272 mengemukakan administrasi publik adalah administrasi dari pada negara sebagai organisasi, dan administrasi yang
mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat kenegaraan.
Lebih lanjut Dwight Waldo 1955:26 mendefenisikan administrasi publik adalah manajemen dan organisasi dari pada manusia-manusia dan peralatannya guna
mencapai tujuan pemerintah. Ditambah lagi dengan pendapat Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro 1970:21,
bahwa administrasi publik adalah suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan; yang meliputi ketiga cabang pemerintahan: eksekutif, legislatif, dan
yudikatif serta hubungan di antara mereka; dan mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijaksanaan pemerintahan, dan karenanya merupakan sebagian proses
politik; serta berkaitan erat dengan berbagai macam kelompok swasta dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Gerald E. Caiden 1982:27, bahwa ada tujuh hal khusus dari administrasi publik yaitu: tidak dapat dielakkan, senantiasa mengharapkan ketaatan,
mempunyai prioritas, mempunyai pengecualian, puncak pimpinan politik, sulit diukur, sehingga kita terlalu banyak mengharap dari publik administrasi ini.
1.5.1.5 Fungsi Administrasi
Puskesmas dalam upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue DBD melaksanakan beberapa kegiatan. Dalam melakdsanakan kegiatan selayaknya
terlebih dahulu membuat fungsi-fungsi administrasi.
Universitas Sumatera Utara
33 Menurut G. R. Terry 1986:5 fungsi administrasi dibagi 4, yaitu:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Planning Perencanaan Harold Koontz and Cyril O’Donnel mengemukakan arti perencanaan adalah
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari alternatif-alternatif
yang ada S. P. Hasibuan, 2003:40. Sedangkan G. R. Terry 1986:163 menyatakan bahwa perencanaan meliputi
tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam arti hal menvisualisasi serta merumuskan
aktivitas-aktivitas yang di usulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Ditambah lagi pendapat S. P. Hasibuan 2003:40 bahwa arti perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan memilih yang
terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Berdasarkan beberapa defenisi perencanaan planning diatas dapatlah
disimpulkan bahwa perencangaan adalah masalah “memilih” yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Universitas Sumatera Utara
34 Organizing Pengorganisasian
Malayu S. P. Hasibuan 2003:40 mengemukakan arti pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang
yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
Lebih lanjut G. R. Terry 1986:40 mengemukakan arti pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara
orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu
dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Actuating Menggerakkan Menggerakkan merupakan manajemen ketiga, dimana bahwa usaha-usaha
perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang dihasilkan sampai kita mengimplementasikan aktivitas-aktivitas yang
diusahakan dan yang diorganisasi. Menurut G. R. Terry 1986:313 actuating merupakan usaha untuk
menggerakkan anggota-anggota kelompok demikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan tersebut oleh
karena para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Universitas Sumatera Utara
35 Controling Pengawasan
Kreitner 1986:533 mengemukakan arti pengawasan adalah proses melakukan tindakan koreksi yang dianggap perlu untuk menjamin tujuan organisasi
tercapai secara efektif dan efisien. Lebih lanjut Henry Fayol mengartikan bahwa pengawasan merupakan
pemeriksaan apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, intruksi yang dikeluarkan sesuai dengan prinsip yang ditetapkan Malayu S. P.
Hasibuan, 2003:42. Berdasarkan beberapa defenisi pengawasan diatas dapat dismpulkan bahwa
pengawasan dimaksud untuk melihat kelemahan dan kesalahan dan akhirnya memperbaikinya dan mencegah jangan timbul lagi.
1.5.1.6 Pengertian Puskesmas