17 puskesmas melaksanakan fogging dan penyuluhan. Seharusnya puskesmas harus
berperan aktif terjun ke masyarakat dan bukan hanya menantikan laporan dari masyarakat. Padahal semestinya jauh-jauh hari pemerintah telah menetapkan kasus
DBD sebagai prioritas penanganan. Karena seperti yang kita ketahui bersama kehadiran DBD yang sudah dianggap tamu rutin bagi masyarakat kota ini, seharusnya
penanganannya menjadi agenda prioritas. Dengan demikian, DBD tidak hanya diperangi saat penyakit maut itu sudah
mengambil nyawa, tapi “perang” melawan nyamuk Aedes Aegypti itu dilaksanakan sebelum wabahnya datang. Antara lain melaksanakan kegiatan penyuluhan Demam
Berdarah Dengue disekolah-sekolah dan kelurahan, gotong royong membersihkan selokanparit yang airnya tidakkurang mengalir, pemberian garam abate secara gratis
kepada warga kota, fogging di rumah-rumah warga dan sekolah-sekolah dan bentuk Pemberantasan Sarang Nyamuk lebih awal.
1.2 Perumusan Masalah
Menurut Sanapiah Faisal 1992:28, dalam rancangan usulan penelitian perlu ditegaskan dan dirumuskan masalah yang diteliti. Rumusannya perlu jelas dan tegas,
sehingga keseluruhan proses penelitian benar-benar terarah dan terfokus ke alamat yang jelas.
Universitas Sumatera Utara
18 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana Peranan Puskesmas dalam Upaya Penanggulangan Demam Berdarah Dengue?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui peranan puskesmas dalam upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue yang dilaksanakan di Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir
Medan. 2.
Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah: 1.
Sebagai bahan masukan bagi pihak Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan dalam meningkatkan kinerja dalam menanggulangi Demam Berdarah Dengue.
2. Untuk mengembangkan kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah dan
sebagai penerapan dari berbagai teori yang di dapat selama masa perkuliahan. 3.
Sebagai bahan referensi penelitian di bidang Ilmu-ilmu Sosial pada umumnya dan Ilmu Administrasi Negara pada khususnya.
Universitas Sumatera Utara
19
1.5 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan berfikir untuk melakukan penelitian dan teori dipergunakan untuk menjelaskan fenomena sosial yang menjadi objek
penelitian. Teori diartikan sebagai serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, defenisi dan proposal yang saling berkaitan dan bertujuan memberikan gambaran yang
sistematis tentang suatu fenomena Singarimbun 1989:37.
1.5.1 Peranan Puskesmas 1.5.1.1 Pengertian Peranan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwadarminta 1976:735, peranan berasal dari kata peran, yang artinya sesuatu yang menjadi bagian atau yang
memegang pimpinan yang terutama. Pengertian peranan menurut Miftah 1990:10, dirumuskan sebagai suatu
rangkaian perilaku yang teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu atau karena adanya suatu kantor yang mudah dikenal.
Selain itu menurut Soerjono Soekanto 1990:10 juga memberikan pengertian mengenai peranan role yaitu aspek dinamis kedudukanstatus. Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan. Jadi peranan menentukan apa yang diperbuat tertentu,
sehubungan dengan posisinya dalam masyarakat. Berdasarkan beberapa defenisi peranan di atas dapatlah disimpulkan bahwa
peranan mengandung arti perbuatan atau hal yang diharapkan dimiliki dari tugas
Universitas Sumatera Utara
20 utama dalam proses atau cara yang harus dilaksanakan dan dikaitkan dengan
kedudukan seseorang. Dalam hal ini adalah peranan puskesmas dalam bentuk kegiatan-kegiatan
yang dilakukan tenaga medis untuk membina dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di wilayah kerjanya. Kegiatan tersebut dapat
juga dilaksanakan berkoordinasi dengan pegawai kecamatan, keseluruhan dan kepala lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
1.5.1.2 Pelayanan Publik 1.5.1.2.1 Pengertian Pelayanan Publik
Moenir 1992:16-17 mengemukakan arti pelayanan yaitu proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung.
Lebih lanjut Gie 1993:105 mendefenisikan pelayanan adalah suatu kegiatan dalam suatu organisasi atau instansi yang dilakukan untuk mengamalkan atau
mengabdikan diri kepada masyarakat. Ditambah lagi dengan pendapat Boediono 2003:6, bahwa pelayanan
merupakan suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan
keberhasilan. Menurut pendapat Syahrir 1991:154, pelayanan publik adalah jenis bidang
usaha yang dikelola oleh pemerintah dan tujuannya untuk melayani kepentingan masyarakat, dan mempunyai fungsi sosial tanpa berorientasi kepada aspek
keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
21 Berdasarkan beberapa defenisi dari pelayanan di atas dapatlah disimpulkan
bahwa pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat yang berbentuk uang, barang, ide, atau
gagasan ataupun surat-surat berharga atas keikhlasan, rasa senang, jujur, dan mengutamakan rasa puas bagi yang menerima pelayanan.
Adapun bentuk dan sifat penyelenggaraan umum harus mengandung sendi- sendi; kesederhanaan, kejelasan, kepastian, keamanan, keterbukaan, efisiensi,
ekonomis, keadilan, dan ketepatan waktu Boediono, 2003:68-70. Uraiannya sebagai berikut:
1. Kesederhanaan
Yang dimaksud dengan kesederhanaan meliputi mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan dan kepastian
Arti adanya kejelasan dan kepastian disini adalah hal-hal yang berkaitan dengan: a.
Prosedur atau tata cara pelayanan umum; b.
Persyaratan pelayanan umum, baik teknis maupun administratif; c.
Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan umum;
d. Rincian biayatarif pelayanan umum dan tata cara pembayarannya.
e. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum;
f. Hak dan kewajiban, baik bagi pemberi pelayanan maupun penerima
pelayanan umum berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan
Universitas Sumatera Utara
22 kelengkapannnya, sebagai alat untuk memastikan pemprosesan pelayanan
umum; g.
Pejabat yang menerima keluhan masyarakat. 3.
Keamanan Artinya bahwa dalam proses dan hasil pelayanan umum dapat memberikan
kepastian hukum. 4.
Keterbukaan Hal-hal yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan
secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat. 5.
Efisiensi Yang dimaksud efisiensi disini adalah:
a. Persyaratan pelayanan umum hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
langsung dengan produk pelayanan umum yang diberikan; b.
Dicegah dengan adanya penanggulangan kelengkapan persyaratan dari satuan kerjainstansi pemerintah lain yang terlait.
6. Ekonomis
Dalam pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan:
a. Nilai barang atau jasa pelayanan umum tidak menuntut biaya yang tinggi dan
diluar kewajaran; b.
Kondisi dan kemampuan perundang-undangan yang berlaku; c.
Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Universitas Sumatera Utara
23 7.
Dimaksud dengan sendi keadilan disini adalah keadilan yang merata, dalam arti cakupanjangkauan pelayanan harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi
yang merata dan diperlukan secara adil. 8.
Ketepatan Waktu Yang dimaksud dengan ketepatan waktu disini adalah dalam pelaksanaan
pelayanan umum bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap, wajar, dan terjangkau. Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara MENPAN Nomor
81 Tahun 1993 mengutarakan pula bahwa pelayanan umum mengandung unsur- unsur:
a. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan umum harus
jelas dan diketahui secara pasti oleh masing-masing pihak. b.
Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membayar berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap berpegang pada efisien dan efektifitas.
c. Mutu, proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
memberi keamanan, kenyamanan, kelancaran dan kepastian hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
d. Apabila pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah terpaksa
terlalu mahal maka instansi pemerintah yang bersangkutan berkewajiban memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut menyelenggarakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku Sedarmayanti, 2000:193.
Universitas Sumatera Utara
24 Peraturan sudah ditetapkan, pola pelayanan sudah dirumuskan, tetapi
terkadang pelayanan publik yang diberikan pegawai dan aparatur pemerintah belum dapat memuaskan bagi penerima layanan. Beberapa faktor yang menyebabkan
pelayanan tidak memuaskan adalah: 1.
Tidak atau kurangnya kesadaran terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Akibatnya mereka bekerja dan melayani seenaknya santai, padahal
orang yang menunggu hasil kerjanya sudah gelisah. Akibat dari hal ini ialah tidak adanya disiplin kerja.
2. Sistem, prosedur dan metode kerja yang tidak memadai, sehingga mekanisme
kerja tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan atau tidak berjalan semestinya. 3.
Pengorganisasian tugas pelayan yang belum serasi, sehingga mekanisme penanganan tugas, tumpang tindih atau tercecer suatu tugas tidak ada yang
menanganinya. 4.
Pendapatan pegawai tidak mencukupi memenuhi kebutuhan meskipun secara minimal. Akibatnya pegawai tidak tenang dalam bekerja, berusaha mencari
tambahan pendapatan dalam jam kerja dengan cara antara lain menjual jasa pelayanan.
5. Kemampuan pegawai yang tidak memadai untuk tugas yang dibebankan padanya.
Akibatnya hasil pekerjaan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan. 6.
Tidak tersedianya sarana pelayanan umum yang memadai, akibatnya pekerjaan menjadi lamban, waktu banyak hilang dan penyelesaian masalah terlambat
Moenir, 1992:40-41.
Universitas Sumatera Utara
25
1.5.1.2.2 Kualitas Pelayanan Publik
Berbicara mengenai kualitas pelayanan berarti berbicara tentang bagaimana cara yang harus diperoleh dalam usaha meningkatkan mutu atau kualitas, dimana
dalam hal ini setiap organisasi atau instansi memiliki cara agar pelayanan yang diberikan dapat dijalankan dengan sebaik mungkin.
Pelayanan yang diharapkan tentunya pelayanan yang dapat memberi rasa puas bagi si penerima layanan. Pemberi kualitas pelayanan yang baik dari suatu organisasi
atau instansi bersumber dari aktifitas pegawai yang secara langsung menentukan keberhasilan organisasi. Jadi apabila pegawai dapat bekerja sebagaimana dengan
tujuan yang telah ditetapkan, maka pelayanan pun akan dapat diberikan dengan baik.
Secara sederhana defenisi mutukualitas adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkunganyang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Pengertian mutukuallitas dapat
diartikan kinerja untuk standar yang diharapkan oleh pelanggan. Titik temu kebutuhan pelanggan juga diartikan sebagai mutu yang pertama dan setiap waktu.
Menyediakan pelanggan dengan jasa secara konsisten adalah pelayanan bermutuberkualitas. Arti mutu tidak hanya memuaskan pelanggan, tetapi
menyenangkan pelanggan, memberi inovasi kepada pelanggan, dan membuat pelanggan menjadi kreatif Boediono, 2003:113.
Menurut asumsi Syahrir 1991:156, bahwa kepuasan dalam pelayanan publik mengandung unsur:
1. Pelayanan yang merata dan sama equalible service.
2. Pelayanan yang diberikan tepat pada waktunya timely service.
Universitas Sumatera Utara
26 3.
Pelayanan yang diberikan memenuhi jumlah barang dan jasa ample service. 4.
Pelayanan harus merupakan pelayanan yang berkesinambungan continuous service.
5. Pelayanan merupakan pelayanan yang selalu meningkatkan kualitas dan
penampilannya progressive service.
1.5.1.2.3 Bentuk-Bentuk Pelayanan
Pelayanan yang diberikan oleh siapapun, bentuknya tidak terlepas dari tiga
macam yaitu:
1. Pelayanan dengan lisan
Bidang pelayanan lisan tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada yang memerlukan. Agar layanan lisan berhasil sesuai dengan yang diharapkan
ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku pelayanan yaitu: -
Memahami benar masalah-masalah termasuk dalam bidang tugasnya. -
Mampu memberikan penjelasan apa yang diperlukan dengan lancar, singkat, tetapi cukup jelas sehingga memuaskan bagi mereka yang ingin memperoleh
kejelasan mengenai sesuatu. -
Bertingkah laku sopan dan ramah tamah. -
Meski dalam keadaan sepi tidak mengobrol dan bercanda dengan teman karena menimbulkan kesan tidak disiplin dan melalaikan tugas.
- Tidak melayani orang-orang yang hanya ingin sekedar mengobrol dengan
cara yang sopan.
Universitas Sumatera Utara
27 2.
Pelayanan melalui tulisan Bentuk ini merupakan layanan yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas,
tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi peranannya. Pada dasarnya pelayanan melalui tulisan cukup efisien terutama bagi layanan jarak jauh karena
faktor biaya, namun satu hal yang harus diperhatikan yaitu faktor kecepatan. Pelayanan ini terdiri atas dua golongan: pertama, layanan berupa petunjuk,
informasi dan sejenisnya yang ditujukan pada orang yang berkepentingan; kedua, layanan berupa reaksi tertulis atau permohonan, laporan, keluhan, pemberitahuan,
dan lain-lain. 3.
Pelayanan yang berbentuk perbuatan Umumnya layanan ini dilakukan oleh petugas-petugas tingkat menengah dan
bawah, karena ini faktor keahlian dan keterampilan petugas sangat menentukan terhadap hasil perbuatan dan pekerjaan. Tujuan utama orang yang berkepentingan
dalam layanan ini adalah mendapatkan pelayanan dalam bentuk perbuatan atau hasil perbuatan, bukan sekedar penjelasan dan kesanggupan secara lisan.
Namun pada dasarnya persyaratan pokok dalam memberi pelayanan, walau dalam bentuk apapun adalah tingkah laku yang sopan, cara penyampaian sesuatu
yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan, waktu penyampaian yang tepat dan keramahan Moenir, 1992:190-197.
Dalam pelayanan terdapat beberapa faktor pendukung yang penting, antara lain faktor kesadaran, aturan, organisasi, keterampilan petugas, dan sarana.
Uraiannya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
28 1.
Faktor kesadaran, yaitu kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam kegiatan pelayanan. Kesadaran pegawai pada segala tingkat terhadap tugas
menjadi tanggungjawabnya, membawa dampak yang sangat positif terhadap organisasi. Ia akan menjadi sumber kesungguhan dan disiplin tugas, sehingga
hasilnya dapat diharapkan melalui standar yang telah ditetapkan. 2.
Faktor aturan, yaitu dalam organisasi yang menjadi landasan kerja pelayanan. Aturan ini mutlak kebenarannya agar organisasi dan pekerjaan dapat berjalan
teratur dan terarah. Agar peraturan dapat mencapai apa yang dimaksud, maka ia harus dipahami oleh semua orang yang bertugas dalam bidang yang diatur dengan
disertai disiplin yang tinggi. 3.
Faktor organisasi, yaitu merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan. Sebagai suatu sistem, organisasi
merupakan alat yang efektif dalam usaha pencapaian tujuan, dalam hal ini pelayanan yang baik dan memuskan. Agar organisasi berfungsi dengan baik
perlu ada pembagian, baik dalam hal organisasi maupun tugas pekerjaan sampai pada jenis organisasi atau pekerjaan yang paling kecil.
4. Faktor pendapatan, yaitu pendapatan pegawai yang berfungsi sebagai pendukung
pelaksanaan pelayanan. Pendapatan yang cukup akan memotivasi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik sehingga ia tidak melakukan
penyimpangan. 5.
Faktor keterampilan petugas, yaitu kemampuan dan keterampilan para pegawai dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
29 6.
Faktor sarana, yaitu sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan layanan. Sarana terbagi atas dua macam: pertama, sarana kerja meliputi
peralatan, perlengkapan dan alat bantu; kedua, fasilitas meliputi segala kelengkapannya dengan fasilitas komunikasi dan segala kemudahan lainnya
Moenir, 1992:88-127.
1.5.1.2.4 Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan manajemen pelayanan umum sangat sederhana yaitu kepuasan penerima layanan. Kepuasan terdiri atas dua komponen besar yaitu layanan
dan produk. Uraiannya sebagai berikut: 1.
Layanan, dalam hal ini agar dapat memuaskan kepada orang atau sekelompok orang yang dilayani. Pegawai harus dapat memenuhi empat persyaratan pokok
yaitu: -
Tingkah laku yang sopan. -
Cara penyampaian sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh yang bersangkutan.
- Waktu menyampaikan yang tepat.
- Keramahtamahan melalui cara berbicara yang wajar dan disampaikan
dengan hati tulus dan terbuka. 2.
Produk, dalam hal ini adalah kepuasan yang dapat berbentuk sebagai berikut: -
Barang, yaitu sesuatu benda dalam bentuk nyata yang diterima oleh yang bersangkutan dapat memuaskan dari teknik, penampilan dan kenyamanan
serta beberapa kemudahan atau jaminan.
Universitas Sumatera Utara
30 -
Jasa, yaitu sesuatu hasil yang tidak harus dalam bentuk fisik, tetapi dapat dinikmati oleh panca indera atau perasaan gerak, suara, keindahan,
kenyamanan, dan rupa. -
Surat menyurat berharga, yaitu suatu produk yang berupa surat-surat berharga sebagai hasil kegiatan atau pekerjaan administrasi perkantoran
Moenir, 1992:196-205.
1.5.1.2.5 Standar Pelayanan
Standar atau ukuran dasar khusus adalah untuk mengetahui mutu pelayanan. Oleh karena itu, sementara orang ada yang menyebutnya dengan mutu pelayanan.
Sasaran ukuran adalah untuk mengetahui apakah pelayanannya sudah prima atau belum prima. Standar pelayanan bagi birokrasi pada umumnya ditentukan dalam
Undang-Undang atau perundang-undangan lainnya. Apabila tidak ada ditentukan dalam perundang-undangan, bisa dilakukan dengan mengumpulkan pendapat para
ahli untuk di analisis menghasilkan standar pelayanan. Dalam menentukan standar pelayanan, lebih baik melalui penelitian lapangan, atau mendengarkan pendapat
pelanggan Boediono, 2003:78.
1.5.1.3 Pengertian Penyuluhan
Secara hanafiah, penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti obor atau pun alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Dari asal perkataan tersebut dapat
diartikan bahwa penyuluhan dimaksudkan untuk memberi penerangan atau pun
Universitas Sumatera Utara
31 kepada mereka yang disuluhi, agar tidak lagi berada dalam kegelapan mengenai
sesuatu masalah tertentu. Claaretal, membuat rumusan penyuluhan merupakan jenis khusus pendidikan
pemecahan masalah problem solving yang berorientasi pada tindakan; yang mengajarkan sesuatu, mendemonstrasikan, dan memotivasi, tapi tidak melakukan
pengaturan regulating dan juga tidak melaksanakan program non edukatif Zulkarimein, 1990:7. Samsudin menyebut penyuluhan sebagai suatu usaha
pendidikan non-formal yang dimaksudkan untuk mengajak orang sadar dan mau melaksanakan ide-ide baru Zulkarimein, 1990:7.
Penyuluhan merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru agar masyarakat mau tertarik dan berminat untuk melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari. Penyuluhan juga merupakan suatu kegiatan mendidikkan sesuatu kepada masyarakat, memberi mereka pengetahuan, informasi-informasi dan berperilaku
hidup menurut apa yang seharusnya. Menurut Zulkarimein 1990:11 hal-hal pokok dalam melakukan penyuluhan:
1. Masalah yang dihadapi
2. Siapa yang disuluh
3. Apa tujuan objecvitives yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan
4. Pendekatan yang dipakai
5. Pengemban pesan
6. Metodesaluran yang digunakan
7. Sistem evaluasi didalam rencana
Universitas Sumatera Utara
32
1.5.1.4 Pengertian Administrasi Publik
Menurut Prajudi Atmosudirdjo 1982:272 mengemukakan administrasi publik adalah administrasi dari pada negara sebagai organisasi, dan administrasi yang
mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat kenegaraan.
Lebih lanjut Dwight Waldo 1955:26 mendefenisikan administrasi publik adalah manajemen dan organisasi dari pada manusia-manusia dan peralatannya guna
mencapai tujuan pemerintah. Ditambah lagi dengan pendapat Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro 1970:21,
bahwa administrasi publik adalah suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan; yang meliputi ketiga cabang pemerintahan: eksekutif, legislatif, dan
yudikatif serta hubungan di antara mereka; dan mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijaksanaan pemerintahan, dan karenanya merupakan sebagian proses
politik; serta berkaitan erat dengan berbagai macam kelompok swasta dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Gerald E. Caiden 1982:27, bahwa ada tujuh hal khusus dari administrasi publik yaitu: tidak dapat dielakkan, senantiasa mengharapkan ketaatan,
mempunyai prioritas, mempunyai pengecualian, puncak pimpinan politik, sulit diukur, sehingga kita terlalu banyak mengharap dari publik administrasi ini.
1.5.1.5 Fungsi Administrasi
Puskesmas dalam upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue DBD melaksanakan beberapa kegiatan. Dalam melakdsanakan kegiatan selayaknya
terlebih dahulu membuat fungsi-fungsi administrasi.
Universitas Sumatera Utara
33 Menurut G. R. Terry 1986:5 fungsi administrasi dibagi 4, yaitu:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Planning Perencanaan Harold Koontz and Cyril O’Donnel mengemukakan arti perencanaan adalah
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari alternatif-alternatif
yang ada S. P. Hasibuan, 2003:40. Sedangkan G. R. Terry 1986:163 menyatakan bahwa perencanaan meliputi
tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam arti hal menvisualisasi serta merumuskan
aktivitas-aktivitas yang di usulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Ditambah lagi pendapat S. P. Hasibuan 2003:40 bahwa arti perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan memilih yang
terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Berdasarkan beberapa defenisi perencanaan planning diatas dapatlah
disimpulkan bahwa perencangaan adalah masalah “memilih” yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Universitas Sumatera Utara
34 Organizing Pengorganisasian
Malayu S. P. Hasibuan 2003:40 mengemukakan arti pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang
yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
Lebih lanjut G. R. Terry 1986:40 mengemukakan arti pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara
orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu
dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Actuating Menggerakkan Menggerakkan merupakan manajemen ketiga, dimana bahwa usaha-usaha
perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang dihasilkan sampai kita mengimplementasikan aktivitas-aktivitas yang
diusahakan dan yang diorganisasi. Menurut G. R. Terry 1986:313 actuating merupakan usaha untuk
menggerakkan anggota-anggota kelompok demikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan tersebut oleh
karena para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Universitas Sumatera Utara
35 Controling Pengawasan
Kreitner 1986:533 mengemukakan arti pengawasan adalah proses melakukan tindakan koreksi yang dianggap perlu untuk menjamin tujuan organisasi
tercapai secara efektif dan efisien. Lebih lanjut Henry Fayol mengartikan bahwa pengawasan merupakan
pemeriksaan apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, intruksi yang dikeluarkan sesuai dengan prinsip yang ditetapkan Malayu S. P.
Hasibuan, 2003:42. Berdasarkan beberapa defenisi pengawasan diatas dapat dismpulkan bahwa
pengawasan dimaksud untuk melihat kelemahan dan kesalahan dan akhirnya memperbaikinya dan mencegah jangan timbul lagi.
1.5.1.6 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membinaperan
serta masyarakat, disamping itu juga memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kegiatan
pokok Rozaini, 1996:36.
1.5.1.7 Fungsi Puskesmas
Puskesmas mengusahakan pengobatan dan perawatan untuk masyarakat di seluruh wilayah Indonesia secara merata, agar tiap orang sehat dapat memperoleh
pengobatan dan perawatan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Universitas Sumatera Utara
36 Menurut Rozaini 1996:38-39 menyatakan bahwa fungsi Puskesmas sebagai
organisasi kesehatan fungsional dibagi atas 3 fungsi yaitu: 1.
Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 2.
Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya. Sedangkan yang menjadi tujuan puskesmas dapat dibagi atas 2 yaitu:
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh pada individu keluarga
dan masyarakat yang meliputi pelayanan kuratif, preventif serta rehabilitif. 2.
Memberikan pelayanan kesehatan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan agar terlaksananya proses
fungsi puskesmas yaitu Rozaini, 1996:42: a.
Merangsang masyarakat, termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong mereka sendiri.
b. Memberi petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggunakan sarana yang ada
secara efektif dan efisien. c.
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak
menimbulkan ketergantungan. d.
Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. e.
Bekerjasama dengan sektor lain dalam melaksanakan program puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
37 Menurut Departemen Kesehatan 1984:23 yang menjadi sistem upaya
kesehatan puskesmas yaitu: a.
Puskesmas dengan wilayah kerja tertentu. Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling.
b. Peran serta masyarakat dalam bentuk Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.
c. Peran serta dalam bentuk pembangunan kesehatan kuratif, prepentif, promotif,
dan rehabilitif serta pendidikan tenaga kesehatan. d.
Sistem rujukan yang efektif.
1.5.1.8 Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja puskesmas terdiri dari satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Adapun faktor-faktor yang merupakan bahan pertimbangan wilayah
kerja puskesmas yaitu: kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis dan keadaan infrastruktur lainnya.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah, sehingga pembagian puskesmas ditetapkan oleh BupatiWalikota yang mendengarkan saran teknis dari
kepala kantor Departemen KesehatanKotamadya yang telah disetujui oleh kepala kantor Departemen Kesehatan Propinsi. Khusus untuk kota besar wilayah kerja
puskesmas hanya mencakup satu kelurahan saja.
Universitas Sumatera Utara
38
1.5.2 Demam Berdarah Dengue 1.5.2.1 Pengertian Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue DBD adalah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti betina
D. S. Anggraeni, 2010:6.
1.5.2.2 Tanda Dan Gejala DBD
Menurut D. S. Anggraeni 2010:15 bahwa tanda-tanda dan gejala seseorang yang menderita DBD yaitu:
1. Penderita mengalami demam tinggi.
2. Penderita mengalami pendarahan atau bintik-bintik merah pada kulit.
3. Penderita mengalami keluhan pada saluran pernapasan.
4. Penderita mengalami keluhan pada saluran pencernaan.
5. Penderita biasanya merasakan sakit pada waktu menelan.
6. Penderita mengalami keluhan pada bagian tubuh yang lain, misalnya nyeri atau
sakit kepala, nyeri pada otot, tulang, sendi, dan ulu hati, serta pegal-pegal di seluruh tubuh.
7. Penderita dapat mengalami pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening,
yang akan kembali normal pada masa penyembuhan. 8.
Pada keadaan yang parah, penderita dapat mengalami keadaan renjatan atau shock, yang dikenal dengan dengue shock syndrome atau DSS, dengan tanda-
tanda sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
39 a.
Kulit penderita terasa lembap dan dingin; b.
Tekanan darah penderit menurun; c.
Denyut nadi penderita cepat dan lemah; d.
Penderita mengalami nyeri perut yang hebat; e.
Penderita mengalami pendarahan,baik dari mulut, hidung, maupun anus; pendarahan pada anus umumnya terlihat seperti tinja yang berwarna hitam;
f. Penderita lemah dan mengalami penurunan tingkat kesadaran;
g. Penderita mengalami kegelisahan;
h. Mulut, hidung, dan ujung jari penderita tampak kebiru-biruan; dan
i. Penderita tidak buang air kecil selama 4-6 jam.
1.5.2.3 Jenis-Jenis DBD
Demam Berdarah Dengue dibagi atas 3 jenis, yaitu: a.
Dengue Klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4-7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak
pendarahan dibawah kulit. b.
Dengue Haemorhagic Fever DBD, gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan pendarahan dari hidung, mulut, dan dubur.
c. Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan
syokpresyok. Pada bentuk ini sering terjadi kematian. Karena seringnya terjadi pendarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematian cukup tinggi.
Universitas Sumatera Utara
40
1.5.2.4 Ciri-Ciri Nyamuk Penyebab DBD
Yang menjadi vektor penyakit DBD ialah nyamuk Aedes Aegypti, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih.
2. Hidup di dalam dan di sekitar rumah.
3. Menggigitmenghisap darah pada siang hari dan sore hari.
4. Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar.
5. Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah
bukan di gotcomberan. 6.
Di dalam rumah: bak mandi, tampangan, vas bunga, tempat minuman burung, perangakap semut dan lain-lain.
7. Di luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol
pecah, potongan bambu, tempurung kelapa dan lain-lain. Virus Dengue berukuran sangat kecil 35-45 mm. Virus ini ditularkan oleh
nyamuk jantan ke nyamuk betina melalui kontak seksual atau ditularkan dari induk ke telur nyamuk. Nyamuk yang sudah mengandung virus Dengue ini sangat berbahaya.
Virus masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang menembus kulit. Setelah itu disusul periode tenang selama lebih kurang empat hari. Dalam tubuh
manusia, virus Dengue melakukan replikasi secara tepat. Apabila jumlahnya sudah cukup, virus akan memasuki sirkulasi darah
manusia viraemia. Manusia yang berada pada tahap viraemia, pada umumnya akan mengalami gejala panas. Dimana tubuh manusia memilki reaksi yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
41
1.5.3 Hubungan Peranan Puskesmas Dalam Upaya Penanggulangan DBD dengan Administrasi Negara
Administrasi Negara adalah ilmu yang mempelajari tentang lembaga-lembaga negara dalam segi aksi, operasionil dari lembaga tersebut. Dalam hal ini puskesmas
sebagai lembaga pemerintah yang merupakan perangkat pemerintah daerah yang kedudukannya dibawah Pemko Medan yang menyelenggarakan pelayanan publik
dalam bidang kesehatan. Puskesmas mengusahakan pengobatan dan perawatan untuk masyarakat
diseluruh wilayah Indonesia secara merata, agar tiap orang sehat dapat memperoleh pengobatan dan perawatan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Dalam
melaksanakan kegiatan penanggulangan DBD puskesmas melakukan fungsi administrasi perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan.
1.6 Defenisi Konsep
Defenisi Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau
individu tertentu Singarimbun, 1995:34. Dalam penelitian ini penulis mengemukakan defenisi konsep yang digunakan
yaitu: 1.
Peranan, mengandung arti perbuatan atau hal yang diharapkan dimiliki dari tugas utama dalam proses cara yang harus dilaksanakan dan dikaitkan dengan
kedudukan seseorang. Dalam hal ini adalah peranan puskesmas dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
42 kegiatan yang dilakukan tenaga medis puskesmas untuk membina dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. 2.
Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
3. Peranan puskesmas yaitu kegiatan atau perbuatan yang dilakukan tenaga medis
puskesmas untuk membina kesehatan masyarakat dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di wilayah kerjanya.
4. Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti betina.
1.7 Defenisi Operasional