Pendanaan Money Bahan Baku Material

hazard report. Belum adanya software khusus hazard reporting system membuat pelaporan lebih memakan waktu. Instruksi atau form yang berhubungan dengan laporan hazard: Tabel 3.4 Form Pelaporan Hazard No Judul Definisi AS-SM-F301-01 Lampiran 1 Pelaporan Hazard Hazard Report Form pelaporan dari kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan jika tidak di tindak lanjuti, digunakan untuk mencegah risiko kecelakaan. AS-SM-F301-03 Lampiran 2 Laporan bahaya sukarela Voluntary Hazard Form pelaporan dari kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan jika tidak di tindak lanjuti, digunakan untuk mencegah risiko kecelakaan. AS-SM-F304-01 Lampiran 3 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko HIRA Form pelaporan dari kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan jika tidak di tindak lanjuti, digunakan untuk menilai tingkat risiko kecelakaan. Digunakan sebagai form identifikasi bahaya dan penilaian risiko

d. Metode Method

Metode yang digunakan dalam kegiatan hazard report yaitu prosedur Safety Management Manual SMM SBU ACS PT. Dirgantara Indonesia. Prosedur safety management manual ini mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 dan Peraturan Direktorat Jendral Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Tahun 2009 tentang petunjuk dan tata cara pelaksanaan sistem manajemen keselamatan safety management system Form hazard report dan voluntary report diletakan dalam toolbox yang tersedia untuk diisi oleh personi SBU ACS. Selain itu form bisa dicetak dari computer supervisor jika persediaannya sudah habis. Kemudian form tersebut diserahkan kepada pihak Dep. Safety and Airworthiness untuk dimitigasi. Dalam mitigasi hazard report Lampiran 1, sasaran yang dituju adalah manager divisi bersangkutan yang terkena pelaporan, sedangkan dalam mitigasi voluntary report Lampiran 2, sasaran ditujukan langsung kepada hazard yang dilaporkan. Data Laporan tersebut kemudian dikumpulkan dalam sebuah dokumen dan bank data sebagai arsip. Metode ini tentunya cukup merepotkan karena membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding memiliki software khusus pelaporan.

e. Peralatan Machine

Peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan hazard reporting system adalah berupa alat tulis untuk mengisi form hazard report dan voluntary report dan seperangkat komputer beserta printer. Setiap supervisor dan manajer memiliki komputer masing-masing. Total terdapat 26 komputer beserta printer dari 25 manajer dan supervisor ditambah sebuah komputer dari Dep. safety and airworthiness. Hal ini bukan merupakan kendala karena setiap orang memiliki peralatan yang cukup memadai.

f. Pemasaran Market

Hazard reportings system disosialasi dalam kegiatan safety talk. Sosialisasi ini dilakukan oleh Dep. Safety and Airworthiness kepada seluruh personil SBU Aircraft Services secara bergantian. Selain dalam kegiatan safety talk, Hazard Reporting System juga terkadang disosialisasikan melalui email Dep. Safety and Airworthiness kepada manajer dan supervisor

2. Proses

Proses dalam hazard reporting system adalah mulai dari identifikasi bahaya oleh pekerja sampai dengan laporan diberikan mitigasi. Pertama pekerja melakuikan identifikasi bahaya, identifikasi dilakukan terhadap bahaya yang dapat menimbulkan risiko yang signifikan untuk keselamatan. Kemudian, pekerja menghilangkan, mencegah atau melindungi orang lain dari bahaya jika dapat dilakukan. Lalu untuk bahaya yang tidak dapat diperbaiki segera dan bersifat aman, pekerja melaporkan bahaya kepada supervisor atau manajer. Laporan menggunakan formulir laporan bahaya sukarela Lampiran 2.