2. Mindset karyawan terhadap pelaporan dianggap akan diberikan sanksi
oleh atasan 3.
Pekerja beranggapan tidak ada keuntungan melaporkan bahaya hazard 4.
Kurangnya pengawasan dari manajemen atas perintah dari atasan dalam pelaporan hazard dan voluntary hazard
5. Keterbatasan anggaran ketika hendak melakukan mitigasi atas
pelaporan hazard dan voluntary hazard 6. Belum adanya program software pelaporan hazard dan voluntary
hazard 7. Kurangnya jumlah pelaporan hazard dan voluntary hazard
D. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah, terdapat dua macam metode yaitu non scoring technique kualifikasi dan scoring technique kuantifikasi.
Metode non scoring kualifikasi terdiri dari Delphi technique dan Delbeque Technique. Metode ini lazim digunakan bila tidak tersedia data yang lengkap
dan mempergunakan berbagai parameter. Sedangkan metode scoring kuantifikasi merupakan cara pemilihan prioritas masalah dengan memberikan
skor nilai untuk sebagai parameter tertentu yang telah ditetapkan. Metode ini terdiri dari metode Bryant, Hanlon, USG, CARL. Maharani, dkk., 2014.
Untuk mencari prioritas masalah, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan matriks USG. Untuk menentukan prioritas
masalah menggunakan matriks USG, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah urgency, seriuosness, dan
growth USG Asmoko, 2015.
1. Urgency
Berkaitan dengan seberapa mendesaknya masalah tersebut harus diselesaikan dengan waktu yang tersedia dan tekanan yang ada untuk
memecahkan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut.
2. Seriousness
Berkaitan dengan dampak dari adanya masalah yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah tersebut. Dampak ini terutama
yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia, sumber daya atau sumber
dana. Suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
3. Growth
Berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang
masalah tersebut
maka semakin
tinggi tingkat
pertumbuhannya dan tentunya makin menjadi prioritas untuk segera di atasi.
Dalam penentuan prioritas masalah menggunakan matriks USG, skala penilaian yang digunakan berkisar dari 1-5. Keterangan skala
penilaian tersebut adalah sebagai berikut : 5 = Sangat Besar
4 = Besar 3 = Cukup besar
2 = Kecil 1 = Sangat Kecil
Setelah itu setiap nilai pada setiap masalah yang sudah diidentifikasi dikalikan. Total nilai yang ada untuk melihat seberapa pesar nilai yang didapat
lalu dari sana akan dapat dilakukan pembuatan peringkat. Masalah dengan total nilai terbesar diberi peringkat pertama, masalah dengan total nilai terbesar
kedua diberi peringkat kedua, dan seterusnya. Dari cara tersebut akan terpilih prioritas masalah yang haru segera diintervensi dari peringkat pertama yang
didapat pada suatu masalah. Hasil penentuan prioritas masalah menggunakan matriks USG adalah sebagai berikut.