43
N o
Peneliti tahun
Judul Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan 2016
G. Model Penelitian
Berdasarkan  permasalahan  yang  telah  dirumuskan,  tujuan  penelitian,  dan landasan teori yang menjelaskan pengaruh nilai pelanggan dan kualitas pelayanan
terhadap  kepuasan  pelanggan,  maka  disusunlah  kerangka  berpikir  dari  penelitian ini dalam gambar berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Dalam  model  penelitian  diatas  menunjukkan  bahwa  variabel    perilaku religius X1, kualitas pelayanan X2, dan nilai pelanggan X3, sebagai variabel
eksogen  atau  independen  yang  mempengaruhi  terhadap  variabel  endogen  atau dependen yaitu kepuasan pelanggan Y.
Religiusitas  tidak  hanya  berkaitan  dengan  aktifitas  yang  tampak,  seperti ibadah,  muamalah  aktifitas  ekonomi,  muasyaroh  aktifitas  social,  belajar
agama, dakwah amar ma‟ruf nahi mungkar, dan jihad membela agama, tetapi juga  aktifitas  yang  tidak  tampak atau  terjadi  dalam  hati  batin  seseorang  seperti
Kualitas Pelayanan X2 Perilaku Religius X1
Nilai Pelanggan X3 Kepuasan
Pelanggan Y
44
iman dan zikir bathiniah kepada Allah. Aktifitas yang tidak tampak ini sangat erat hubungannya dengan kepuasan, artinya seseorang yang memiliki iman yang kuat
dalam  hatinya  khusunya  Agama  Islam  akan  cenderung  lebih  puas  hatinya  ketika melakukan aktifitas ekonomi yang sesuai dengan syariat Islam.
Kualitas  pelayanan  yang  dihasilkan  dari  kinerja  yang  baik  memiliki hubungan  yang  erat  dengan  kepuasan  pelanggan.  Kualitas  memberi  suatu
dorongan  kepada  pelanggan  untuk  menjalin  ikatan  hubungan  yang  kuat  dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan
untuk  memahami  dengan  seksama  harapan  serta  kebutuhan  mereka.  Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Nilai  pelanggan  berpengaruh  terhadap  kepuasan  pelanggan,  karena Seorang  pelanggan  biasanya  lebih  puas  ketika  nilai  pelanggan  lebih  tinggi,  yaitu
ketika  manfaat  melebihi  biaya  dengan  margin  yang  besar.  Para  pelanggan menginginkan nilai maksimal dengan dibatasi oleh biaya pencarian, pengetahuan,
mobilitas, dan pengahsilan yang terbatas. Mereka membentuk suatu harapan akan nilai  dan  bertindak  berdasarkan  hal  itu.  Semakin  tinggi  persepsi  nilai  yang
dirasakan oleh pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan transaksi.
Kepuasan  konsumen  merupakan  hal  penting  karena  hasil  penjualan perusahaan  bersumber  dari  dua  kelompok  dasar,  yaitu  pelanggan  baru  dan
pelanggan yang membeli ulang. Biaya untuk membeli pelanggan baru lebih besar daripada mempertahankan pelanggan yang ada. Oleh karena itu, perusahaan harus
bisa  mempertahankan  pelanggan  yang  ada  dengan  jalan  membuatnya  agar  selalu
45
merasa  senang.  Pelanggan  yang  puas  akan  membeli  produk  kembali  kemudian menceritakan produk itu kepada orang lain.
H. Penelitian terdahulu dan Pengembangan Hipotesis