Perilaku Hablumminallah Perilaku Religius

17 2. Pengukuran Perilaku Religius Menurut Nasruddin 1996 dalam Asraf 2014:64 mengemukakan bahwa pokok-pokok ajaran Islam terdiri dari 1 Aqidah iman, 2 Syariah, dan 3 Akhlaq. Sejalan dengan Nasruddin, dalam penelitian Marhaini dkk. 2008, religiusitas diukur dari indikator 1 Syariah, 2 Akhlaq, 3 Faith iman. Ini adalah hasil penelitian tentang peran variabel religiusitas yang dilakukan pada masyarakat muslim dan sudah dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Menurut Antonio 2006:39 dalam Aisyah 2014:17 syariah dalam ajaran islam menekankan pada ibadah menyembah Allah dan muamalat interaksi manusia dengan cara yang baik dan benar dengan memahami etiket dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi muslim yang baik. Ibadah dalam Islam menekankan pada ketentuan dan prosedur interaksi manusia dengan Tuhan perilaku hablumminallah. Sementara itu, muamalat dalam islam menekankan pada ketentuan dan prosedur interaksi manusia dengan orang lain perilaku hablumminannas Aisyah, 2014:17.

a. Perilaku Hablumminallah

Menurut Mansyur 2006:26 dalam Aisyah 2014:21 perilaku hablumminallah adalah perilaku agama Islam yang terbentuk dari kognisi, afeksi, dan perilaku konasi dalam aspek iman dan ibadah seorang Muslim dalam hubungannya dengan Allah yang dengan jelas ditulis dalam dua rukun, yaitu rukun iman dan rukun islam. Ada enam rukun iman dalam Islam, yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada kitab Allah, 18 iman kepada rasul Allah, iman kepada hari akhir, iman kepada takdir Allah. Sementara lima rukun islam yaitu syahadat kepercayaan islam, “Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah”, Shalat, berpuasa, zakat, dan haji ke Mekah jika mampu. Dalam penelitian ini perilaku hablumminallah nasabah Bank Muamalat Cabang Padangsidimpuan diukur dari tiga dimensi, yaitu pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan iman enam rukun iman dan ibadah lima rukun islam Aisyah, 2014:21. 1 Pengetahuan Tentang Iman dan Ibadah Pengetahuan iman diukur dari pengetahuan seseorang tentang enam rukun iman dalam islam, yaitu pengetahuan tentang iman kepada Allah, malaikat Allah, kitab Allah, rasul Allah, hari akhir, dan takdir Allah. Pengetahuan iman kepada Allah adalah pengetahuan tentang keberadaan Allah dan sifat-Nya yang sempurna asmaul husna. Seorang manusia dapat menggunakan pikiran dan lima inderanya untuk belajar tentang keberadaan Tuhan dengan memperhatikan setiap fenomena yang terjadi di alam semesta, termasuk manusia sendiri. Dan ini juga berlaku dalam lima pengetahuan lainnya tentang rukun iman Aisyah, 2014:21. Sementara itu, pengetahuan ibadah diukur dari pengetahuan tentang lima rukun islam, yaitu pengetahuan tentang syahadat dan kearifannya, persyaratan wajib dari kegiatan ritual, persyaratan prosedur kafiyat dalam kegiatan ritual dan kearifannya. Serta pengetahuan lain dari prosedur ibadah dan kearifannya, seperti prosedur puasa dan kearifannya, penyediaan zakat dan 19 kearifannya, prosedur haji dan kearifannya, cara yang tepat tajwid untuk membaca Al qur‟an dan kearifannya, dan kearifan membaca shalawat meminta Allah untuk memberkati Nabi Muhammad Aisyah, 2014:22. 2 Sikap Terhadap Iman dan Ibadah Sikap iman dan ibadah diukur dari keyakinan seseorang dalam menerima kebenaran ajaran islam sebagai hasil dari pengetahuan yang dia miliki. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang iman dan ibadah akan memiliki sikap yang positif dan benar-benar yakin kebenaran ajaran islam. Seseorang yang memiliki sikap positif terhadap iman dan ibadah akan mempengaruhi secara positif perilaku hablumminallah nya. Sebaliknya, orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang iman dan ibadah akan memiliki sikap yang kurang terhadap iman dan ibadah yang menyebabkan kurang percaya pada ajaran Islam. Seseorang yang memiliki iman dan ibadah yang kurang atau negatif akan berpengaruh negatif terhadap perilaku hablumminallah nya. Sikap atau keyakinan iman diukur dari keyakinan pada kebenaran dari enam rukun iman yang dapat menentukan keyakinannya pada Allah sebagai satu-satunya pencipta yang memiliki sifat yang sempurna aslmaul husna, keyakinanya kepada malaikat Allah dan tugas mereka, keyakinannya kepada teladan Nabi Muhammad, keyakinannya kepada Al qur‟an sebagai pedoman utama, keyakinannya kepada takdir Allah, dan keyakinannya kepada kehidupan akhirat Aisyah, 2014:22. Sementara itu, sikap atau keyakinan ibadah diukur dari keyakinanya kepada doa-doa yang bisa membuat hidup lebih optimis, sehat dan terorganisir 20 dengan baik, keyakinannya bahwa puasa dapat meningkatkan keprihatinan tentang sesama manusia, kontrol diri dari kesehatannya, keyakinannya kepada zakat yang bisa meringankan semua masalah dan menghindari bencana, keyakinannya dalam haji haji ke Mekah yang bisa mengelola ukhuwah Islamiyah persaudaraan antar sesama umat Islam dari seluruh dunia, keyakinannya kepada Al qur‟an sebagai pedoman yang komprehensif dan bisa mendapatkan petunjuk Allah dengan membacanya, keyakinannya meniru perilaku Nabi Muhammad dan dengan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad bisa men dapatkan Syafa‟atnya bantuan di akhirat Aisyah, 2014:22. 3 Praktik Terhadap Iman dan Ibadah Perilaku hablumminallah tidak hanya diukur dari pengetahuan dan sikap seseorang terhadap aspek iman dan ibadah, tetapi juga diukur dari berlatih iman dan ibadah dalam tindakan nyata untuk mengikuti perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya dengan berdiri kokoh pada rukun iman dan rukun islam. Praktik atau pelaksanaan iman seorang Muslim diukur dari seberapa sering ia memulai dan menyelesaikan pekerjaannya dengan menyebutkan nama Allah, seberapa keras usahanya untuk mempertahankan lima indra dari melakukan hal-hal buruk, seberapa keras usahanya untuk meniru perilaku Nabi Muhammad, dan berapa banyak keinginan untuk melakukan perbuatan baik dan menghindari diri dari melakukan perbuatan buruk Aisyah, 2014:22. 21 Sementara itu, praktik atau implementasi ibadah seorang muslim diukur dari ketaatannya pada melaksanakan lima sholat fardhu wajib setiap hari, melaksanakan shalat berjamaah, melaksanakan shalat sunnah sebagai pelengkap sholat wajib, puasa di bulan Ramadhan, puasa sunnah, membaca Al Qur‟an, membaca shalawat kepada Nabi Muhamad, dan keterlibatannya pada kegiatan sosial keagamaan.

b. Perilaku Hablumminannas