12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran Jasa
1.  Pengertian Jasa Jasa dapat didefinisikan sebagai “Setiap tindakan atau perbuatan yang
dapat  ditawarkan  oleh  suatu  pihak  kepada  pihak  lain  yang  pada  dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu Tjiptono, 2007:16. Stanton 1981 dalam Alma 2014:243 mengatakan jasa adalah sesuatu
yang  dapat  diidentifikasi  secara  terpisah  tidak  berwujud,  ditawarkan  untuk memenuhi  kebutuhan.  Jasa  dapat  dihasilkan  dengan  menggunakan  benda-
benda berwujud atau tidak. Lovelock  dkk.  2010:16  mendefinisikan  jasa  adalah  suatu  aktivitas
ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Sering kali kegiatan  yang  dilakukan  dalam  jangka  waktu  tertentu  time-based,  dalam
bentuk  suatu  kegiatan  performances  yang  akan  membawa  hasil  yang diinginkan  kepada  penerima,  obyek,  maupun  aset-aset  lainnya  yang  menjadi
tanggung jawab dari pembeli. Sebagai pertukaran dari uang, waktu, dan upaya, pelanggan  jasa  berharap  akan  mendapatkan  nilai  value  dari  suatu  akses  ke
barang-barang, tenaga kerja, tenaga ahli, fasilitas, jejaring dan sistem tertentu, tetapi  para  pelanggan  biasanya  tidak akan  mendapatkan  hak milik  dari  unsur-
unsur fisik yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut.
13
Berdasarkan  ketiga  definisi  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  jasa merupakan  suatu  produk  yang  tidak  berwujud  Intangible  yang  di  tawarkan
oleh  penyedia  jasa  kepada  pengguna  jasa  yang  dalam  hal  ini  pengguna  jasa dapat merasakan langsung manfaat yang diperoleh setelah penggunaan jasa.
2.  Perilaku Konsumen Dalam Konteks Jasa Menurut  Lovelock  dkk.  2010:41  ada  tiga  perilaku  konsumen  dalam
tahap mengkonsumsi jasa, diantaranya: a.  Tahap  prapembelian,  ini  diawali  dengan  timbulnya  kebutuhan  dan
kesadaran  pelanggan  potensial  akan  suatu  kebutuhan,  dilanjutkan  dengan pencarian  informasi  dan  pengevaluasian  sejumlah  alternatif  untuk
memutuskan apakah pelanggan akan membeli suatu layanan. b.  Tahap  pelayanan,  setelah  mengambil  keputusan  pembelian,  pelanggan
melangkah  ke  tahap  inti  dari  pengalaman  layanan  ini:  tahap  transaksi inetraksi layanan  servie  encounter,  yang  biasanya  meliputi  suatu  rentetan
kontak  dengan  perusahaan  jasa  yang  sudah  dipilih.  Tahap  ini  sering  kali dimulai  dengan  pemesanan,  meminta  reservasi,  atau  bahkan  mengirimkan
formulir  aplikasi  untuk  proses  permintaan  pinjaman  dana,  pendaftaran asuransi, atau masuk ke perguruan tinggi.
c.  Tahap pasca pelayanan, dalam tahap ini pelanggan menilai kinerja layanan yang telah mereka alami dan membandingkannya dengan ekspektasi mereka
sebelumnya.
14
3.  Jasa Perbankan Pada  Undang-undang  Nomor  21  Tahun  2008  Pasal  1  angka  1
disebutkan Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank  Syariah  dan  Unit  Usaha  Syariah,  mencakup  kelembagaan,  kegiatan
usaha,  serta  cara  dan  proses  dalam  melaksanakan  kegiatan  usahanya. Selanjutnya dalam pasal 1 angka 2 disebutkan Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana
dari masyarakat
dalam bentuk
simpanan dan
menyalurkannya  kepada  masyarakat  dalam  bentuk  kredit  dan  atau  bentuk lainnya  dalam  rangka  meningkatkan  taraf  hidup  masyarakat  www.lps.go.id,
2008. Dalam  pemasaran  kita  telah  mengenal  bauran  pemasaran,  atau
marketing mix, berupa 4P: Product, Price, Place, dan Promotion. Untuk usaha perbankan  sebagai  produsen  jasa,  dilengkapi  dengan  3  P  yaitu:  People,
Physical evidence, dan Process Alma, 2014:337. Tugas manajemen perusahaan adalah menciptakan strategi mencampur
kegiatan bauran tersebut, agar diperoleh suatu kombinasi ideal, dan maksimal, sehingga  mendatangkan  hasil  paling  memuaskan.  Nasabah  bank  akan
dihadapkan  kepada  rangsangan  dari  bauran  pemasaran  ini,  baik  dalam  bentuk kombinasi beberapa elemen, ataupun berhadapan dengan satu elemen saja.
Untuk  bauran  elemen  people  sangat  perlu  dijaga  perilaku  menyangkut semua  personil    karyawan  bank  tentang  sikap  dan  keramahan,  sopan  santun,
ramah,  senyum,  ada  perhatian,  kesabaran,  memiliki  pengetahuan  yang  cukup,
15
ahli,  ketepatan,  penampilan  fisik,  rapih,  pakaian  seragam,  asesoris,  cepat tanggap pada kebutuhan nasabah, penuh kepedulian, dsb.
Menyangkut  physical evidence  terhadap bank  meliputi  fasilitas,  sarana parkir,  ruang  tunggu,  jenis  kualitas  peralatan  kantor,  perabotan,  kenyamanan
ruang  tunggu,  kebersihan,  interior  ruangan,  warna,  ketersediaan  formulir, papan informasi, dsb.
Menyangkut  proses  perbankan  meliputi  kecepatan  dan  kemudahan, ketepatan,  tanggap  terhadap  keluhan  nasabah,  kemudahan  pembukaan,
penyetoran  dan  penutupan  buku  tabungan,  kemudahan  penarikan,  pengiriman uang, kecepatan mengoreksi kesalahan, dsb.
Semua ini bertujuan untuk memuaskan nasabah yaitu kesesuaian antara manfaat yang dirasakan nasabah dibandingkan dengan pengorbanan yang telah
dikeluarkan oleh nasabah.
B. Perilaku Religius