Hasil Uji Autokorelasi Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Risiko (Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

84

4. Hasil Uji Autokorelasi

Menurut Suliyanto 2011:125, uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu time series atau ruang cross section. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson. Berikut hasil uji Durbin-Watson pada tabel 4.6: Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin Watson Model Summary b Model Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,06790 2,084 b. Dependent Variable: RISK Sumber : Output SPSS yang diolah Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.6 maka diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 2,084 dimana terletak antara d u dengan 4- d u , maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut tidak mengandung masalah autokorelasi. Suliyanto mengemukakan, bahwa uji Durbin Watson uji D-W merupakan uji untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi. Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin Watson, yaitu nilai d L dan d u , dengan K = jumlah variabel bebas dan n = ukuran sampel. 85 Jika nilai Durbin Watson berada diantara nilai d u hingga 4- d u berarti asumsi tidak terjadi gejala autokorelasi terpenuhi. Durbin Watson Berdasarkan hasil gambar 4.7 maka diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 2,048. Dimana terletak antara d u 1,7012 dengan 4- d u 2,2025 yang terlihat pada gambar 4.7, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut tidak mengandung masalah autokorelasi. Untuk meyakinkan hasil diatas maka digunakan uji lain yaitu menggunakan uji Run Test. Tabel 4.8 menunjukkan hasil Run Test tersebut. 86 Tabel 4.8 Hasil Uji Run Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value a ,00716 Cases Test Value 85 Cases = Test Value 85 Total Cases 170 Number of Runs 82 Z -,615 Asymp. Sig. 2-tailed ,538 a. Median Sumber : Output SPSS yang diolah Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui probabilitas Asymp. Sig. 2- tailed sebesar 0,538 yang menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak mengalami problem autokorelasi.

D. Koefisien Determinasi Tabel 4.9

Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square 1 ,609 a ,371 ,355 a. Predictors: Constant, SIZE, NPM, SK, UDK b. Dependent Variable: RISK Sumber : Output SPSS yang diolah 87 Pada data tabel hasil uji koefisien determinasi di atas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,355 atau 35,5, yang berarti variabel terikat Pengungkapan Risiko dapat dijelaskan variabel bebas SK, UDK, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan sebesar 35,5, sedangkan sisanya sebesar 64,5 dijelaskan oleh faktor- faktor lain. Menurut Suliyanto 2011:59 yang dimaksud dengan factor- faktor lain adalah variasi variable x lainnya, yang tidak diteliti. Dalam penelitian ini variabel tersebut dapat berupa : Komisaris independen, Komite audit, Leverage, Cross Listing, Likuiditas dan lain-lain.

E. Hasil Analisis Regresi Berganda 1. Hasil Uji F

Uji F pada penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan apakah variabel independen atau bebas yang terdiri dari tingkat strukur kepemilikan publik, ukuran dewan komisaris, profitabilitas, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh secara bersama sama atau simultan terhadap Pengungkapan Risiko perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2010-2014, dengan angka signifikansi ɑ sebesar 0,05. Berikut ini adalah tabel Uji F dari penelitian ini: 88 Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression ,448 4 ,112 24,284 ,000 b Residual ,761 165 ,005 Total 1,209 169 a. Dependent Variable: RISK b. Predictors: Constant, SIZE, NPM, SK, UDK Sumber : Data SPSS yang diolah Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 24,284 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5 atau 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Tingkat Pengungkapan Risiko dapat dikatakan bahwa variabel meliputi tingkat strukur kepemilikan publik, ukuran dewan komisaris, profitabilitas, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh secara bersama sama atau simultan terhadap Pengungkapan Risiko. Analisis faktor fundamental seperti strukur kepemilikan publik, ukuran dewan komisaris, profitabilitas dan ukuraan Perusahaan merupakan instrumen yang mampu mempengaruhi tingkat Pengungkapan Risiko dalam sebuah perusahaan. Dalam hasil uji F membuktikan bahwa ke empat variabel diatas secara simultan mempengaruhi tingkat Pengungkapan Risiko sebuah perusahaan. 89 Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap pengungkapan pasti akan dipengaruhi oleh Corporate Governance dan Karakteristik perusahaan. Ide dasar adanya hal ini adalah karena laporan tahunan perusahaan pada dasarnya sebagai penyampai Informasi kepada pengguna, dan lazimnya informasi tersebut harus lengkap dan akuntabel.

2. Hasil Uji t

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 96

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variable Permoderasi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013

1 69 88

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014

0 8 104

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 71

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

0 0 12

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14