Hubungan Struktur Kepemilikan Publik dengan Pengungkapan

47

1. Hubungan Struktur Kepemilikan Publik dengan Pengungkapan

Risiko. Struktur kepemilikkan dibagi ke dalam dua bagian yaitu kepemilikan eksternal external block ownership dan blok kepemilikan internal insider block ownership atau kepemilikan manajerial managerial block ownership. Pada negara yang perlindungan terhadap investornya lemah, pemusatan kepemilikan menjadi pengganti dari perlindungan untuk investor. Hal ini dikarenakan, jika saham lebih banyak dipegang oleh kepemilikkan eksternal maka pihak perusahaan dituntut untuk memberikan laporan yang transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap investor. Adanya konsentrasi kepemilikkan perusahaan oleh pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan Hilmi dan Ali, 2008. Sehingga, permintaan para stakeholder akan pengungkapan yang lebih luas, menuntut perusahaan untuk mengungkapkan informasi khususnya informasi mengenai risiko secara transparan dan lengkap. Menurut teori stakeholder, dengan mengungkapkan informasi risiko secara lebih mendalam dan luas menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk memuaskan kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder. 48 Penelitian yang dilakukan Angraini 2006, menemukan pengaruh yang signifikan antara struktur kepemilikkan manajemen berpengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan karena para manajer berusaha untuk memberikan informasi secara menyeluruh terhadap kondisi perusahaan, berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut : H1 = Struktur kepemilikkan publik berpengaruh positif terhadap pengungkapan risiko 2. Hubungan Ukuran Dewan Komisaris dengan Pengungkapan Risiko Ukuran Dewan Komisaris mungkin dapat mempengaruhi pengungkapan risiko dalam laporan keuangan perusahaan. Hal tersebut dapat dijelaskan oleh teori keagenan dan penelitian sebelumnya. Di Indonesia, ukuran Dewan Komisaris diatur dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG pada tahun 2006. Jumlah anggota Dewan Komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam pengambilan keputusan. Menurut teori keagenan, jumlah dewan yang besar dapat memberikan peran yang lebih efektif dalam melakukan fungsi pengawasan Dewan Komisaris Singh et al. dalam Elzahar dan Hussainey, 2012. Jumlah dewan yang besar diprediksi akan memiliki insentif lebih untuk memberikan pengawasan dalam 49 praktik pengungkapan risiko perusahaan agar tidak ada informasi yang disembunyikan. Lebih jauh, jumlah dewan yang besar dapat mempengaruhi keputusan pengungkapan sukarela dan luas pengungkapan risiko perusahaan Elzahar dan Hussainey, 2012. Penelitian yang dilakukan oleh Elzahar dan Hussainey 2012 menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran Dewan Komisaris terhadap pengungkapan risiko dalam laporan keuangan interim. Penelitian tersebut dilakukan di UK bukan di Indonesia. Oleh karena itu, perludilakukan pengujian kembali mengenai pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap pengungkapan risiko di Indonesia untuk membuktikan konsitensi temuan tersebut. Berdasarkan teori keagenan dan penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut, H2 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan risiko

3. Hubungan Profitabilitas terhadap pengungkapan risiko

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 96

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variable Permoderasi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013

1 69 88

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014

0 8 104

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 71

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

0 0 12

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14