65 Sumber: Alsaeed
2006, Sembiring 2005, Susilatri 2009
dan Prima 2011 Risk Disclosure  Y
Sumber: Hord Doring 2013, Rustriani
2012, Amran 2004
Pengungkapan Risiko
Variabel Dummy 1 untuk setiap item
pengungkapan dibagi total jumlah item
pengungkapan sebesar 108
Skala Rasio
F. Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode:
1. Statistik Deskriptif
Penggunaan  statistik  deskriptif  variabel  penelitian  dimaksudkan  agar dapat
memberikan penjelasan
yang memudahkan
peneliti dalam
menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik deskriptif berhubungan  dengan  pengumpulan  dan  peringkasan  data  serta  penyajiannya
yang  biasanya  disajikan  dalam  bentuk  tabulasi  baik  secara  grafik  dan  atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari
nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum.
2. Uji Dasar Asumsi Klasik
Dalam  penelitian  ini  uji  asumsi  klasik  yang  digunakan  adalah  uji normalitas data, multikolonieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas.
66 a.  Uji Normalitas Data
Uji  normalitas  data  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model regresi,  baik  variabel  independen  maupun  dependen,  telah  terdistribusi
secara normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi  data  normal  atau  mendekati  normal.  Untuk  mengetahui  normal
atau  tidaknya  distribusi  data  dapat  dideteksi  dengan  melihat  Normality Probability Plot P-Plot. Jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal
serta  mengikuti  arah  garis  diagonal  atau  garis  histogramnya,  maka menunjukkan  pola  distribusi  yang  normal  dan  model  regresi  telah
memenuhi asumsi normalitas Suliyanto, 2011. Dalam  Uji  Normalitas  data  penelitian  ini  menggunakan  uji
normalitas Kolmogorov Smirnov yaitu, dengan membandingkan distribusi data  yang  akan  diuji  normalitasnya  dengan  dsitribusi  normal  baku.
Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk  Z-score dan di  asumsikan normal.  Jadi  sebenarnya uji Kolmogorv
Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal  baku.  Seperti  pada  uji  beda  biasa.  Jika  signifikansi  dibawah  0,05
berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0.05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
67 Penerapan  pada  Uji  Kolmogorov  Smirnov    adalah  bahwa
signifikansi  di  bawah  0,05  berarti  data  yang  akan  diuji  mempunyai perbedaan  yang signifikan dengan data normal  baku, berarti data tersebut
tidak normal. Lebih lanjut, jika signifikansi di atas 0.05 maka berarti tidak terdapat perbedan yang yang signifikan, berarti data tersebut normal.
b.  Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi  korelasi  diantara  variabel
independen  Suliyanto,  2011.  Untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya multikolonieritas  di  dalam  model  regresi  dapat  dilihat  dari  besaran  nilai
Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai Tolerance  0,10 atau sama dengan nilai VIF
10 Suliyanto, 2011. c.  Uji Autokorelasi
Uji  autokorelasi  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model regresi terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan
periode  t-1  sebelumnya.  Jika  terjadi  korelasi,  maka  dinamakan  ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi  yang
bebas dari problem autokorelasi Suliyanto, 2011. Untuk mendeteksi ada atau  tidaknya  autokorelasi  dalam  model  regresi  dapat  dilihat  dari  nilai
Durbin  Watson  D-W  nya.  Regresi  bebas  dari  masalah  autokorelasi  jika nilai D-W berada diantara -2 dan +2 Sunyoto, 2009
68 d.  Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance  dari  residual  satu  pengamatan  ke
pengamatan yang lain. Jika tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi  yang baik adalah model
regresi  yang  homokedastisitas  Suliyanto,  2011.  Deteksi  ada  tidaknya heterokedastisitas  dapat  dilakukan  dengan  melihat  ada  tidaknya  pola
tertentu  pada  grafik  Scatterplot  antara  nilai  prediksi  variabel  terikat ZPRED dengan residualnya SRESID dimana sumbu Y adalah yang telah
diprediksi sedangkan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas, namun jika tidak ada pola
yang  jelas  serta  titik-titik  menyebar  diatas  dan  dibawah  angka  nol  pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Suliyanto, 2011.
Uji  Heterokedasitas  dalam  penelitian  ini  juga  menggunakan  uji spearman,  dimana  dilakukan  perhitungan  dari  korelasi  rank  spearman
antara variael absolute U
t
dengan variable-variable bebas. Kemudian nilai dari  rank  spearman  tersebut  dibandingkan  dengan  nilai  statistic  yang
ditentukan. Masalah heterokedasitas tidak terjadi bila rank spearman antara variabel absolute residual regresi dengan variabel-variabel bebas lebih besar
dari  nilai  signifikan.  Nilai  signifikan  untuk  uji  Spearman  adalan  0,05 Elcom, 2010.
69
3. Uji Hipotesis