Umpan Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Bubu

3 Nelayan sambilan tambahan, adalah neyan yang sebagian kecil waktu kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan penangkapan ikan atau binatang air lainnya maupun tanaman air lainnya. Nelayan di daerah Kepalauan Seribu yang melakukan kegiatan penangkapan ikan menggunakan bubu tambun hanya berjumlah satu orang saja setiap kapalnya Susanti 2005. Waktu tempuh menuju daerah fishing ground hanya berkisar antara lima belas menit hingga satu jam saja, hal ini karena sebagian masyarakat nelayan Kepulauan Seribu menggunakan parahu motor bermesin 5 hingga 18 PK untuk melakukan operasi penangkapan ikan.

2.2.3 Umpan

Umpan merupakan salah satu parameter keberhasilan alat tangkap bubu dalam menangkap ikan maupun crustacea. Pada dasarnya ikan tertarik terhadap umpan kemudian ikan masuk ke dalam bubu dan setelah ikan masuk ke dalam bubu maka ikan tidak akan dapat keluar dari bubu. Asalnya umpan terbagi menjadi dua jenis, yaitu umpan buatan artificial bait dan juga umpan alami natural bait. Namun saat ini nelayan lebih banyak mengunakan umpan alami seperti ikan rucah dan bulu babi. Sebenarnya ikan rucah yang digunakan dapat diolah menjadi ikan asin untuk meningkatkan nilai ekonomisnya, sehingga penggunaan umpan buatan dapat menggantikan ikan rucah yang biasa digunakan oleh nelayan. Umpan merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan dalam usaha penangkapan, baik masalah jenis umpan, sifat dan cara pemasangan Sadhori, 1985, dikutip dalam Indrawati, 2010. Syarat umpan yang baik Djatikusumo, 1975 dikutip dalam Piterurbinas, 2000 1 Tahan lama artinya tidak mudah busuk; 2 Mempunyai ukuran yang memadai; 3 Harga terjangkau; 4 Mempunyai bau yang spesifik yang dapat merangsang; 5 Mempunyai warna yang mudah dilihat; dan 6 Disenangi oleh ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Beberapa pertimbangan dalam menentukan alternatif terhadap jenis ikan sebagai umpan Leksono, 1983 dikutip dalam Riyanto 2008 yaitu: 1 Umpan harus dapat digunakan pada alat tangkap yang telah ada; 2 Umpan dapat memenuhi selera ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan; 3 Umpan mudah didapat dalam jumlah jumlah banyak serta kontinuitas yang baik; 4 Lokasi sumberdaya relatif dekat serta mudah dalam penanganannya; dan 5 Biaya pengadaan murah. Faktor penentu keberhasilan proses penangkapan ikan dengan menggunakan umpan salah satunya adalah kandungan kimia yang ada dalam umpan. Perbedaan jumlah hasil tangkapan bisa disebabkan oleh jenis umpan yang berbeda, hal tersebut disebabkan karena bau yang dikeluarkan oleh kandungan kimia dari umpan tersebut. Bau yang dikeluarkan oleh suatu umpan berdasarkan kandungan asam amino yang merupakan bagian dari rangkaian protein Taibin 1984 dikutip dalam Riyanto 2008.

2.3 Umpan alami