32
F. Teknik Pengumpulan Data
Data  dan  informasi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  di  dapat  dari studi  kepustakaan,  observasi  dan  wawancara.  Informasi  yang  didapat  dari
observasi  langsung,  catatan  wawancara,  rekaman  wawancara  dan  foto kegiatan.  Informasi  tersebut  dalam  bentuk  dokumen  dan  catatan  peristiwa
yang diolah menjadi data.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Data  primer:  berupa  kata-kata  yang  diperoleh  peneliti  mulai  dari
wawancara  dan  data  yang  diperoleh  melalui  observasi.  Langkah pertama  peneliti  melakukan  wawancara  dilaksanakan  dengan  pihak
yang  terkait,  yaitu  para  guru  PAI  SMPN  27  Jakarta.  Dalam  memilih dan  memanfaatkan  sumber  informasi  yang  akan  diperoleh  dari
seorang  informan,  perlu  ditentukan  bahwa  seorang  informan  adalah orang-orang  yang mengetahui tentang situasi dan kondisi daerah atau
lingkungan penelitian, jujur, terbuka dan mau memberikan data  yang benar  dan  akurat.  Langkah  kedua,  Observasi  atau  pengamatan  secara
langsung.  Data  yang  dikumpulkan  yaitu  data  mengenai  Literasi Informasi  Siswa  dalam  Mata  Pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  di
SMPN 27 Jakarta b.
Data sekunder: data sekunder ini berasal dari perpustakaan dan guru, yaitu  terdiri  dari  buku-buku,  literatur-literatur,  artikel  dan  dokumen
yang  berkaitan  dengan  masalah  yang  diteliti.  Bisa  juga  berupa  Profil Sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana yang ada
di  SMPN  27  Jakarta.  Sedangkan  dokumentasi  seperti  foto-foto  dan rekaman  untuk  penunjang  data-data  yang  diperoleh  dari  SMPN  27
Jakarta agar diterima keabsahannya.
2. Cara pengumpulan data
Pengumpulan  data  adalah  langkah  yang  amat  penting  dalam penelitian  karena  pengumpulan  data  merupakan  proses  pengumpulan
data  primer  untuk  keperluan  penelitian  yang  bersangkutan.  Dalam
33
penelitian  ini  akan  dilakukan  beberapa  tahap  pengumpulan  data  dalam penelitian studi kasus, diantaranya sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
Dalam  riset  ini  peneliti  melakukannya  dengan  mempelajari dokumen-dokumen,  buku-buku,  literatur-literatur,  artikel-artikel,
atau catatan-catatan yang menunjang peneliti yang sedang dilakukan. Dengan maksud untuk mendapatkan gambaran teoritis sesuai dengan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
b. Observasi
Merupakan  salah  satu  pengumpulan  data  penelitian  yang  memiliki peranan  cukup  banyak  dalam  menemukan  masalah-masalah  yang
ingin  diperoleh  di  lokasi  penelitian.  Teknik  ini  memungkinkan peneliti  menarik  inferensi  kesimpulan  ihwal  makna  dan  sudut
pandang  responden,  kejadian,  peristiwa,  atau  proses  yang  diamati. Lewat  observasi  ini,  peneliti  akan  melihat  sendiri  pemahaman  yang
tidak  terucapkan  tacit  understanding,  bagaimana  teori  digunakan langsung  theory-in-use,  dan  sudut  pandang  responden  yang
mungkin tidak tercungkil lewat wawancara.
5
c. Wawancara
Merupakan  alat  pengumpul  informasi  dengan  cara  mengajukan sejumlah  pertanyaan  secara  lisan  untuk  dijawab  secara  lisan  pula.
Ciri  utama  dari  wawancara  adalah  kontak  langsung  dengan  tatap muka  antara  pencari  informasi  interviewer  dengan  sumber
informasi  interviewee.
6
Pada  metode  ini  peneliti  dan  responden berhadapan  langsung  face  to  face  untuk  mendapatkan  informasi
secara  langsung  dengan  tujuan  mendapatkan  data  yang  dapat menjelaskan  permasalahan  penelitian.  Wawancara  dapat  digunakan
untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh lewat
5
A.  Chaedar  Alwasilah,  Pokoknya  Kualitatif:  Dasar-dasar  Merancang  dan  Melakukan Penelitian Kualitatif, Jakarta: Pustaka Jaya, 2011, Cet. VI, h. 110
6
Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta; PT Rineka Cipta: 2007, h. 165