34
observasi. Melalui Wawancara peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam indepth information karena beberapa hal, antara
lain: 1
Peneliti dapat menjelaskan atau mem-parafrase pertanyaan yang tidak dimengerti responden
2 Peneliti dapat mengajukan pertanyaan susulan follow-up
questions 3
Responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan 4
Responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa pendatang.
7
Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi dan pendekatan terhadap informan. Hal ini
peneliti lakukan agar dapat lebih mudah menyelami dan mendalami karakter dari masing-masing informan sehingga dalam pelaksanaan
wawancara, informan akan lebih mudah mengungkapkan jawaban tanpa harus merasa canggung dan tertekan karena sudah ada
pendekatan sebelumnya. Untuk menjaga validitas data, peneliti mengulang dan
menegaskan kembali setiap jawaban yang diberikan informan untuk mengkonfirmasi apakah interpretasi peneliti terhadap jawaban
informan sudah sesuai dengan apa yang dimaksud informan. Dengan demikian validitas dan informasi yang diperoleh semakin lengkap.
Dalam melakukan penelitian di lapangan, peneliti menggunakan alat bantu berupa tape recorder dan alat tulis.
d. Dokumentasi
Merupakan suatu bahan tertulis atau terfilemkan selain record yang tidak disiapkan khusus atas permintaan peneliti.
8
Dokumentasi dapat berupa rekaman, gambar, arsip dan lain-lain. Data tersebut dapat
7
A. Chaedar Alwasilah, Op.Cit, h. 110
8
Ibid, h. 111
35
dijadikan sebagai penunjang dan pelengkap data yang dihasilkan dalam penelitian.
G. Pengecekan Keabsahan Data
1. Kredibilitas Credibility
Kredibilitas merupakan kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus
dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan ari responden sebagai informan.
9
Dalam hal ini ada beberapa cara yang dilakukan, diantaranya adalah :
a. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan bertujuan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang dicari, dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
10
Dengan kata lain bahwa ketekunan pengamatan adalah melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
11
Dalam ha ini, peneliti berusaha mempelajari dan menelaah setiap data yang diperoleh secara rinci dan teliti, sehingga bisa fokus
pada suatu titik permasalahan. Dalam rangka meningkatkan ketekunan pengamatan maka peneliti membaca referensi maupun
hasil-hasil penelitian ataupun dokumentasi-dokumtasi yang terkait dengan temuan penelitian.
b. Triangulasi
Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
9
Nasution, Metodologi Penelitian Naturalistic Kualitatif, Bandung: Trsito,1988, h.126
10
Moloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2000, h. 177
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 1988, h. 124