Penelitian Terdahulu Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia

penelitian diatas menggunakan metode anlisis regresi berganda sementara penelitian yang dilakukan menggunakan anlisis Error Corection Model. 4. Menurut penelitian Wuri Arianti dan Harjum Muharam 2011, meneneliti tentang pengaruh DPK, CAR, NPF, ROAberpengaruh terhadap pembiayaan. Penelitian ini menemukan bahwa DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan, CAR,NPF,ROA tidak berpengaruh terhadap pembiayaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan digunakan adalah terletak pada metode analisis data yang menggunakan erroe corection model 5. Skripsi Luluk chorida 2010pengaruh jumlah dana pihak ketiga, inflasi, tingkat margin terhadap alokasi pembiayaan usaha kecil dan menegah. Hasil penelitian adalah Dana Pihak ketiga dan inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan usaha kecil menengah. 6. Bani Pamungkas 2012 faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pembiayaan bagi hasil perbankan syariah di Indonesia. Meneliti tentang variabel DPK financing rate bagi hasil, pembiayaan bagi, lending rate bank konvensional, jumlah kantor bank syariah, NPF, SBIS, inflasi, dan ideks produksi. Metode yang digunakan adalah model dinamis eror corectio model ECM. Hasilnya menunjukan dalam jangka pendek, DPK, Jumlah Kantor, inflasi, dan indeks Produksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan bagi hasil pada perbankan syariah. Sedangkan financing rate pembiayaan bagi hasil, lending rate konvensional, indeks produksi industry memiliki pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. 7. Penelitian Fandi Ardianto 2011 Analisis Pengaruh DPK, Modal Inti, Inflasi, dan BI Rate Terhadap Kinerja Pembiayaan serta Implikasinya pada Return On Asser ROA di Bank Syariah Mandiri Periode 2004- 2010. Metode yang digunakan adalah metode analisis jalur. Hasil penelitian pada substruktur I menunjukkan bahwa variabel DPK, BI Rate berpengaruh terhadap pembiayaan. Pada uji substruktur II menunjukkan bahwa variabel , modal inti, Inflasi, BI rate dan pembiayaan berpengaruh terhadap Return On AsetROA.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada metode penelitian, variabel yang digunakan serta periode data penelitian.

E. Kerangka Teoritis

1. Hubungan Capital Adequacy Ratio CAR dengan Pembiayaan Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber- sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang, dan lain- lain. Secara Matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut: berdasarkan rumus diatas, jika CAR meningkat maka modal yang dimiliki bank lebih banyak disalurkan untuk melindungi Aktiva bank yang mengandung resiko sehingga modal yang digunakan utuk pembiayaan akan berkurang. Dengan demikian dapat dikatakan terjadi hubungan antara CAR dan pembiayaan. Penelitian Wuri Arianti dan Harjum Muharam 2011 menunjukkan bahwa CAR berpengaruh terhadap pembiayaan. 2. Hubungan Non Performing Financing NPF dengan Pembiayaan Non Performing Financing NPF adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet. Menurut Syafi’i Antonio 2001 yang dikutip oleh Bani Pamungkas “pengendalian biaya mempunyai hubungan terhadap kinerja lembaga perbankan, sehingga semakin rendah tingkat NPL ketat kebijakan kreditmaka akan semakin kecil jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank, dan sebaliknya ”. Penelitian yang dilakukan oleh Khodijah Hadiyyatul Maula 2009,NPF berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah. 3. Hubungan Return On Assets ROA dengan Pembiayaan Return on Asset ROA merupakan suatu pengukuran kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Jika ROA suatu bank semakin besar,maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baikposisi bank tersebut dari segi pengamanan asset. yang diperhitungkan. Rumus ROA semakin tinggi nilai ROA semakin tinggi profitabilitas suatu bank dan ketika tingkat profitabilitas bank tinggi maka pembiayaan yang disalurkan semakin meningkat.

4. Hubungan Financing Deposite Ratio FDR dengan Pembiayaan

Financing Deposito Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimum 110. 6 6 Kasmir,Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers Jakarta: 2009