G. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang pembatasan masalah dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika
penulisan. BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisi penjelasan secara teori mengenaipembiayaan, jenis pembiayaaan, pengertian rasio keuangan bank dan indikator
pertumbuhan ekonomi. Serta penelitian empiris tentang pembiayaan perbankan syariah.
BAB III : Metodologi Penelitian Bagian ini merupakan penjabaran secara keseluruhan metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian yang meliputu jenis penelitian, jenis dan sumber data, definisi opersional variabel,
hipotesis penelitian dan teknik analisis data. BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Bagian ini meliputi hasil analisis penelitian yang berisi Deskriptsif data rasio keuangan bank yaitu ROA, CAR, NPF, FDR, BOPO, Inflasi
, BI rate, Kurs dan analisis estimasi eror correction model. BAB V : Penutup
Bab ini berisi penarikan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang sekiranya dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam kontribusi pemikiran dan penelitian selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Perbankan Syariah
1. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk
pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan yang diberikan oleh pemilik dana kepda pengguna dana.
Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berbeda dengan kredit yang diberikan oleh bank. Dalam perbankan syariah, return atas pembiayaan
tidak dalam bentuk bunga, akan tetapi dalam bentuk lain sesuai dengan akad- akad yang disediakan di bank syariah. Dalam Undang-Undang No 21 Tahun
2008 tentang perbankan syariah yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:
a. Transaksi Bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah b. Taransaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiyah bittamlik c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, istishna
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk qardh e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa.