Hipotesis Penelitian Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia

Ho: Diduga Non Performing Finance tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013. Ha: Diduga Non Performing Finance berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013.

7. Variabel Financing Deposit RatioX7

Ho: Diduga Financing Deposit Ratio tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013. Ha: Diduga financing Deposit Ratio berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013.

8. Variabel Beban Operasional dan Pendapatan Operasional X8

Ho: Diduga BOPO tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013 Ha: Diduga BOPO berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013. BAB IV ANALIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Hasil

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan secara elektronik dengan menggunakan Microsoft Exel Windows 2007 dan Eviews 7 untuk mempercepat perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang diteliti yaitu pembiayaan perbankan syariah variabel dependen dengan variabel Inflasi, BI rate, kurs, CAR, ROA, NPF, FDR, dan BOPO variabel Independent. Penjelasan lebih lengkap masing-masing variabel adalah:

1. Pembiayaan Pada perbankan Syariah

Grafik. 4.1 Pembiayaan Perbankan Syariah di Indenesia Periode Januari 2009- September 2013 dalam Miliar Rupiah S umber: Bank Indonesia, Data di olah Grafik diatas mengambarkan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah periode 2009-2013. Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa secara umum pembiayaan yang disalurkan bank umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2009-2013 terus mengalami peningkatan. Mulai dari januari 2009 sebesar 38,75 miliar kemudian sekitar 80 Miliar Juli 2009 dan bergerak turun lagi hingga Peningkatan signifikan terjadi pada Maret 2012 sebesar 204,293 miliar rupiah. Hal ini ini menandakan bahwa perbankan syariah terus mampu menyalurkan pembiayaan dengan baik sehingga tidak terlajadi penurun volume pembiayaan yang signifikan.

2. Tingkat Inflasi di Indonesia

Grafik 4.2 Inflasi di Indonesia Periode Januari 2009 – September 2013 dalam Persen Sumber: Bank Indonesia, data diolah Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pergerakan Inflasi fluktuatif tinggi pada awal 2009 dan kemudian turun lagi Desember 2009 kemudian meningkat lagi. Peningkatan tertinggi terjadi pada periode juli 2010 yaitu sebesar 11,90 dengan angka penurunan tertinggi sebesar juni 2012 sebesar 0,57. Pergerakan inflasi yang cenderung fluktuatif mengikuti kondisi perekonomian Indonesia yang terkena imbas krisis keuangan yang melanda eropa. Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat mendorong kenikan tingkat inflasi di Indonesia. Hal ini berimbas pada tigkat pembiayaan perbankan sayariah yang mengalami sedikit penurunan pada tahun 2010. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kenaikan dan penurunan inflasi berpengaruh terhadap Volume pembiayaan perbankan syariah diIndonesi.

3. Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia BI Rate

Grafik 4.3 BI rate Periode Januari 2009- September 2013 dalam Persen Sumber: Bank Indonesia, data diolah