Definisi operasional Variabel Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia

4. Kurs Variabel X3

Menurut kuncoro, kurs rupiah adalah nilai tukar sejumlah rupiah yang diperlukan untuk membeli satu US US Dollar. Nilai tukar tersebut ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar atau istilah lainya mekanisme pasar. 39 Data Kurs yang digunakan dalam peelitian ini adalah data periode bulan januari 2009- September 2013. Data tersebut diperoleh dari Laporan Kebijakan Moneter Indonesi pada situs www.bi.go.id

5. Capital Adequacy Ratio Variabel X4

Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruhaktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada banklain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana darisumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang, dan lain-lainDendawijaya, 2003 Data CAR yang digunakan dalam peelitian ini adalah data CAR Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah periode bulan januari 2009- September 2013. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah pada situs www.bi.go.id .

6. Return On Asset variabel X5

39 Mundrajat Kuncoro, Ekonomi makro, Yogyakarta: BPFE UGM, 2008 h. Return on Asset ROA merupakan suatu pengukuran kemampuan manajemen bankdalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Jika ROA suatu bank semakin besar,maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baikposisi bank tersebut dari segi pengamanan asset. yang diperhitungkan. Dendawijaya, 2000. Data ROA yang digunakan dalam peelitian ini adalah data ROA Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah periode bulan januari 2009- September 2013. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah pada situs www.bi.go.id .

7. Non Performing Financing variabel X6

Non Performing Financing NPF adalah rasio antara pembiayaan yangbermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteriayang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF adalahpembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet. Menurut Syafi’i Antonio 2001 pengendalian biaya mempunyai hubungan terhadapkinerja lembaga perbankan, sehingga semakin rendah tingkat NPL ketat kebijakan kreditmaka akan semakin kecil jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank, dan sebaliknya. Data NPF yang digunakan dalam peelitian ini adalah data NPF Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah periode bulan januari 2009- September 2013. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah pada situs www.bi.go.id .

8. Financing Deposito Rativariabel X7

Financing Deposito RatioFDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimum 110. 40 Data FDR yang digunakan dalam peelitian ini adalah data FDR Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah periode bulan januari 2009- September 2013. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah pada situs www.bi.go.id .

9. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional variabel X8

BOPO merupakan rasio antara biaya operasioanal terhadap pendapatan operasional Dendhawijaya 2003:125. Biaya opersional adala biaya yang dikeluarkan oleh bank dala rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya.Semakin tinggi BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah. Data BOPO yang digunakan dalam peelitian ini adalah data BOPO Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah periode bulan januari 2009- September 40 Kasmir,Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers Jakarta: 2009 2013. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah pada situs www.bi.go.id .

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang masih perlu dibuktikan kebenaranya dan harus bersifat logis, jelas, dan dapat diuji. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Inflasi X1

Ho: Diduga Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013. Ha: Diduga Inflasi berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013

2. Variabel BI Rate X2

Ho: Diduga BI Rate tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2005-2013 Ha: Diduga BI Rate berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2005-2013

3. Variabel Kurs X3

Ho: Diduga Kurs tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013. Ha: Diduga Kurs berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013.

4. Variabel Capital Adequacy Ratio X4

Ho: Diduga Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013. Ha: Diduga Capital Adequacy Ratio berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013.

5. Variabel Return On Aset X5

Ho: Diduga Return On asset tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013 Ha: Diduga Return On Asset berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013.

6. Variabel Non Performing Finance X6

Ho: Diduga Non Performing Finance tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013. Ha: Diduga Non Performing Finance berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013.

7. Variabel Financing Deposit RatioX7

Ho: Diduga Financing Deposit Ratio tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013. Ha: Diduga financing Deposit Ratio berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013.

8. Variabel Beban Operasional dan Pendapatan Operasional X8

Ho: Diduga BOPO tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013 Ha: Diduga BOPO berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Volume pembiayaan Perbankan syariah di Indonesia Periode 2009-2013.