Program CSR TINJAUAN PUSTAKA

5 karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pada pasal 74 ayat 1 menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan segala sumberdaya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini dapat diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR. Pada ayat 2, 3 dan 4 disebutkan bahwa CSR adalah kewajiban bagi perseroan yang menganggarkan dan memperhitungkannya sebagai biaya perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Bagi persero yang tidak melakukan CSR akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.

2.2 Program CSR

Menurut Budimanto et al. 2004:77 dalam Rahman 2009 bahwa bentuk program CSR memiliki dua orientasi. Pertama, internal yakni CSR yang berbentuk tindakan atas program yang diberikan terhadap komunitas. Kedua, eksternal, yakni CSR yang mengarahkan pada tipe ideal yang berupa nilai dalam perusahaan yang dipakai untuk menerapkan atau mewujudkan tindakan-tindakan yang sesuai keadaan sosial terhadap komunitas sekitarnya. Menurut Suharto 2008 bahwa CSR yang baik memadukan kepentingan shareholders dan stakeholders. Karena tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya fokus kepada hasil yang ingin dicapai. Melainkan pula, pada proses untuk mencapai hasil tersebut. Lima langkah panduan dalam merumuskan program CSR, yaitu: 1. Engagement Pendekatan awal kepada masyarakat agar terjalin komunikasi dan relasi yang baik. Tahap ini juga bisa berupa sosialisasi mengenai rencana pengembangan program CSR. Tujuan utama langkah ini adalah terbangunnya pemahaman, penerimaan dan kepercayaan masyarakat yang akan dijadikan sasaran CSR. Modal sosial bisa dijadikan dasar untuk membangun ”kontrak sosial” antara masyarakat dengan perusahaan dan pihak-pihak yang terlibat. 6 2. Assessment Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat yang akan dijadikan dasar dalam merumuskan program. Tahapan ini bisa dilakukan bukan hanya berdasarkan needs-based approach aspirasi masyarakat, melainkan pula berpijak pada rights-based approach konvensi internasional atau standar normatif hak-hak sosial masyarakat. 3. Plan of action Merumuskan rencana aksi. Program yang akan diterapkan sebaiknya memperhatikan aspirasi masyarakat stakeholders di satu pihak dan misi perusahaan termasuk shareholders di lain pihak. 4. Action and Facilitation Menerapkan program yang telah disepakati bersama. Program bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat atau organisasi lokal. Namun, bisa pula difasilitasi oleh LSM dan pihak perusahaan. Monitoring, supervisi dan pendampingan merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan program. 5. Evaluation and Termination or Reformation Menilai sejauh mana keberhasilan pelaksanaan program CSR di lapangan. Bila berdasarkan evaluasi, program akan diakhiri termination maka perlu adanya semacam pengakhiran kontrak dan exit strategy antara pihak-pihak yang terlibat. Misalnya, melaksanakana TOT CSR melalui capacity building terhadap masyarakat stakeholders yang akan melanjutkan program CSR secara mandiri. Bila ternyata program CSR akan dilanjutkan reformation, maka perlu dirumuskan lessons learned bagi pengembangan program CSR berikutnya. Kesepakatan baru bisa dirumuskan sepanjang diperlukan.

2.3 Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kesejahteraan Karyawan Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan.

1 58 88

Tinjauan Yuridis Mengenai Prinsip Tanggung Jawab Sosial Korporasi (Corporate Social Responsibility) Di Indonesia Sehubungan Dengan Fiduciary Responsibilities Perusahaan Terhadap Para Pemegang Saham

3 44 131

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Studi Rasio Kelestarian Volume dan Luas di KPH Balapulang Unit I Perum Perhutani Jawa Tengah

0 13 182

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TANGGUNG. docx

0 0 10

Corporate Social Responsibility PRODUK

0 0 11