Kesimpulan Karakteristik Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) di Air dan Sedimen Serta Akumulasinya pada Tubuh Ikan Nomei (Horpodon nehereus) Di Kota Tarakan

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Karakteristik PAH di perairan dan sedimen menunjukkan PAH pirogenik dan petrogenik. PAH pirogenik berasal dari emisi kendaraan bermotor, pembangkit listrik PLN, incenerator dari TPAS, emisi dari pabrik kayu yang terdapat di bagian selatan dan utara Kota Tarakan serta fasilitas pembakaran sisa pengolahan gas oleh PT. PERTAMINA. PAH petrogenik berasal dari petroleum residu dari kegiatan pelabuhan, buangan minyak dari daratan yang dibuang langsung melalui sungai dan mengarah ke laut. Kegiatan-kegiatan migas diduga berpotensi sebagai sumber PAH petrogenik seperti kegiatan bongkar muat minyak dari kapal ke tangki dan sebaliknya, pengolahan limbah minyak dari pit yang tidak sempurna, buangan air balast dan buangan bahan bakar dari mesin kapal.Selain itu proses adsorpsi dan dinamika perairan juga berpengaruh terhadap keberadaan PAH di perairan. Jenis PAH yang ditemukan di air ada 2 jenis yaitu fenantrena dan fluorantena dengan konsentrasi berkisar 6-248 µgl. Pada sedimen terdapat 5 jenis senyawa PAH yaitu fluorantena, fenantrena, naftalena-C2, fenantrena-C1 dan antrasena-C1 dengan konsentrasi berkisar antara 7-69 ngg. Perbedaan keberadaan dan konsentrasi PAH di air dan sedimen disebabkan oleh beberapa hal yaitu sifat fisik dan kimiawinya. Hasil analisis komponen PAH pada daging ikan Nomei teridentifkasi 10 jenis PAH yaitu fluorena, fenantrena, antrasena, fluorantena, pirena, naftalena-C1, naftalena-C2, fenantrena-C1, bifenil dan asenaftena. Kandungan PAH total pada daging ikan Nomei kecil adalah 1067 ngg, daging sedang 605 ngg, dan daging besar 1025 ngg. Pada hati ikan Nomei teridentifikasi 6 jenis senyawa PAH yaitu fenantrena, fluorantena, naftalena, naftalena-C1, naftalena-C2 dan bifenil dengan kandungan PAH total pada hati kecil adalah 1679 ngg, hati sedang 977 ngg, dan hati besar 1445 ngg dengan tingkat kontaminasi sangat tinggi. Perbedaan jenis dan konsentrasi PAH di daging dan hati mungkin di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti kapasitas asimilasi usus, biotransformasi, sistem enzimatik dan metabolisme PAH oleh ikan Nomei. Lingkungan perairan baik air, sedimen dan biota khususnya ikan Nomei telah terkontaminasi PAH.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

PROFIL POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBONS (PAHs) PADA PERAIRAN DAN SEDIMEN HUTAN MANGROVE KOTA BANDAR LAMPUNG

3 26 82

Kajian Ekobiologi Ikan Pepija (Harpadon Nehereus, Ham 1822) Sebagai Dasar Pengelolaan Berkelanjutan di Perairan Pulau Tarakan

4 37 94

Kajian Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir terhadap Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Ikan Nomei (Harpodon nehereus Ham. Buch) di Kelurahan Juata Laut Kota

0 9 143

Grilling Process Optimization for Reducing Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) in Grilled Fish and Chicken.

1 7 180

Karakteristik Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) di Air dan Sedimen Serta Akumulasinya pada Tubuh Ikan Nomei (Horpodon nehereus) Di Kota Tarakan

1 10 110

Kajian Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir terhadap Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Ikan Nomei (Harpodon nehereus Ham Buch) di Kelurahan Juata Laut Kota

0 5 133

Grilling Process Optimization for Reducing Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) in Grilled Fish and Chicken

2 12 98

APPLICATION OF FENTON’S REAGENT ON REMEDIATION OF POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBONs (PAHs) IN SPIKED SOIL | Nafie | Indonesian Journal of Chemistry 21700 40786 1 PB

0 1 6

Preferensi Pemijahan dan Habitat Ikan Nomei (Harpodon nehereus) di Perairan Juata Laut Tarakan Sebagai Upaya Konservasi

0 0 6

Masyarakat Iktiologi Indonesia Hidrokarbon aromatik polisiklik dalam air dan sedimen laut serta akumulasinya pada ikan nomei, Harpadon nehereus (Hamilton, 1822) perairan Tarakan

0 0 21