adalah karakteristiknya, kadar PAH, jenis biota laut, aktivitas mikroba dan lama pemaparannya Sanusi dan Sugeng 2009.
Kelimpahan alkil PAH yang lebih banyak terutama pada sumber petrogenik persisten untuk waktu yang lebih lama, dan beberapa lebih toksik dari
senyawa utamanya. Metilfenantrena lebih toksik dari pada fenantrena. PAH yang terurai tidak berarti mengurangi potensi dampaknya secara biologi terhadap
komponen biologi, PAH yang terurai dapat lebih berbahaya Irwin 1997. Menurut karakteristik senyawa PAH, toksisitasnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Senyawa PAH dengan jumlah karbon rendah C
8
-C
14
memberikan toksisitas akut 2.35-970 µgl di perairan Irwin 1997 terhadap biota laut.
Hal ini dikarenakan kelarutan dari senyawa tersebut tinggi K
OW
2. Senyawa PAH dengan jumlah karbon tinggi C
1.40- 4.15.
14
memberikan toksisitas kronis 10-710 µgl di perairan Irwin 1997 terhadap biota laut, karena
kelarutan dari senyawa tersebut rendah K
OW
4.15-6.20.
2.7.3 Dampak PAH terhadap Organisme
PAH yang terakumulasi dalam tubuh organisme, dapat mempengaruhi kehidupannya. Beberapa PAH, yang terakumulasi dalam biota, mempunyai
kemampuan untuk menyerap energi cahaya ultraviolet UV yang dapat mempengaruhi sifat toksisitasnya seperti antrasena dan fluorantena. Peningkatan
potensi toksisitas bersamaan dengan pemaparan cahaya disebut fototoksisitas Irwin 1997. Efek toksik PAH pada biota laut bersifat lokal dan sementara dan
tidak berdampak nyata dalam jangka panjang, Selain itu, efeknya juga dapat pulih kembali reversible. Perbedaan jenis individu maupun campuran senyawa PAH,
lama pemaparan, besaran dan efeknya berbeda pada masing-masing biota, baik yang bersifat akut maupun Kronis Tabel 9.
2.7.4 Jenis PAH Bersifat Racun
Secara umum sifat toksik, mutagenik dan karsinogenik dari PAH disebabkan oleh transformasi dari metabolisme PAH karena adanya sistem MFO
mixed function oxidase yaitu sistim enzim yang menjadi katalisator pada proses
metabolisme PAH. Proses penting ini pada populasi dan ekosistem tidak jelas, karena masih diabaikan ketika mengelola lingkungan Kalf et al. 1996. Sistem
MFO bertindak untuk mendegradasi aromatik dan sejumlah senyawa organik termasuk PAH oleh hidroksilasi fase 1 dan konjugasi dengan glucuronic acid
fase 2. Reaksi antara bahan kontaminan organik dengan uridine diphosphate glucuronic acid UDPGA disebut glucuronisasi atau glucuronid konjugasi
sebagai bagian dari fase 2 pada proses metabolisme Gambar 6. Beberapa PAH berubah menjadi bentuk lebih water soluble oleh glucuronisasi Irwin 1997. Sifat
karsinogenik individu PAH berbeda-beda Tabel 10.
Gambar 6 Proses mixed function oxidase MFO dalam metabolisme
benzo[a]pirena
Tabel 9 Rangkuman sensitifitas sifat kronis pada organisme air tawar dan laut dimodifikasi dari EPA600R-02013.
Spesies Test Habitat PAH
Durasi NOEC
µgl OEC
µgl Efek yang diamati relatif terhadap
kontrol Nilai
kronis µgl
Cladoceran, Daphnia magna
LC W
Fluorantena 21d 6.9-17
35 Pengurangan panjang 17
24.5 73
Pengurangan panjang 25, beberapa ikan dewasa 37
148 Tidak ada yang bertahan
Cladoceran, Daphnia magna
LC W
Fenantrena 21d 46-57
163 Ikan yang bertahan berkurang 83, 96.39
Midge, Paratanytarsus sp.
LC W
Asenaftena 26d
32-295 575
Ikan yang bertahan berkurang 60, pengurangan pertumbuhan 90,
tidak terjadi reproduksi 411.8
Midge, Paratanytarsus sp.
LC W
Asenaftena 26d
27-164 315
Ikan yang bertahan berkurang 20, pengurangan pertumbuhan 30
227.3 676
Ikan yang bertahan berkurang 60 Fathead minnow,
Pimephales promelas ELS W
Fluorantena 32d 3.7-10.4
21.7 Ikan yang bertahan berkurang
67, Pengurangan pertumbuhan 50
15.02
Fathead minnow, Pimephales promelas
ELS W Asenaftena
32d 50-109
109 Pengurangan pertumbuhan 5
73.82 410
Pengurangan pertumbuhan 20, ikan yang bertahan berkurang 66
630 mati
Tabel 9 lanjutan Fathead minnow,
Pimephales promelas ELS W
Asenaftena 32-
35d 67-332
495 Pengurangan pertumbuhan 54
405 Rainbow trout,
Oncorhynchus mykiss ELS BW
Fenantrena 90d 5
8 Ikan yang bertahan berkurang
41, Pengurangan pertumbuhan 33
6.325
14 Ikan yang bertahan berkurang
48, pengurangan pertumbuhan 44
32 Ikan yang bertahan berkurang
52, Pengurangan pertumbuhan 75
66 mati
Mysid, Americamysis bahia
LC BW
Asenaftena 35d
100-240 340
Terjadi pengurangan ikan muda 93
285.7 510
Tidak ada yang bertahan Mysid, Americamysis
bahia LC
BW Asenaftena
25d 20.5-44.6
91.8 Terjadi pengurangan ikan muda
91 63.99
168 Tidak terjadi reproduksi,
pengurangan pertumbuhan 34 354
Ikan yang bertahan berkurang 96, Tidak terjadi reproduksi
Mysid, Americamysis bahia
LC BW
Fluorantena 28d 3592
621 Ikan yang bertahan berkurang
26.7, terjadi pengurangan ikan muda 91.7
15.87
43 Tidak ada yang bertahan
Tabel 9 lanjutan Mysid, Americamysis
bahia LC
BW Fluorantena 31d
0.41-11.1 18.8
Ikan yang bertahan berkurang 23, tidak terjadi reproduksi
14.44 Mysid, Americamysis
bahia LC
BW Fenantrena 32d
1.5-5.5 11.9
Tidak ada yang bertahan 8.129
Mysid, Americamysis bahia
LC BW
pirena 28d
3.82 5.37
Terjadi pengurangan ikan muda 46
4.53 6.97
Terjadi pengurangan ikan muda 47
9.82 Terjadi pengurangan ikan muda
73 15.8
Terjadi pengurangan ikan muda 85
20.9 Terjadi pengurangan ikan muda
90, ikan yang bertahan berkurang 37
38.2 Tidak ada yang bertahan
Sheepshead minnow, Cyprinodon variegatus
LC BW
Asenaftena 28d
240-520 970
Ikan yang bertahan berkurang 70 710.2
2 000 Tidak ada yang bertahan
2 800 Tidak ada yang bertahan
Test : LC = life-cycle; PLC = partial life-cycle; ELS = early life-stage
Habitat : I = infauna; B = epibenthic; W = water column
NOEC : No Observed Effect Concentration
OEC : observed effect concentration
Tabel 10 Beberapa individu PAH yang bersifat karsinogenik Neff 1979.
Komponen Sifat
Karsinogenik Komponen
Sifat Karsinogenik
Antrasena --
Aceantirilen --
Fenantrena --
Benz[j]aceantirilen + +
Benz[a]antrasena +
3-metilkolantren + + + +
7,12-dimetilbenz[a]antrasena + + + +
Napthasen --
Dibenz[aj]antrasena +
Pirena --
Dibenz[ah]antrasena + + +
Benzo[a]pirena + + +
Dibenz[ac]antrasena +
Benzo[e]pirena --
Benzo[a]fenantrena + + +
Dibenzo[al]pirena ±
Fluorena --
Dibenzo[ah]pirena + + +
Benzo[a]fluorena --
Dibenzo[ai]pirena + + +
Benzo[b]fluorena --
Dibenzo[cd,jk]pirena --
Benzo[c]fluorena --
Indeno[1,2,3-cd]pirena +
Dibenzo[ag]fluorena +
Krisena ±
Dibenzo[ah]fluorena ±
Dibenzo[b,def]krisena + +
Dibenzo[ac]fluorena ±
Dibenzo[def,p]krisena +
Fluorantena --
Dibenzo[def,mno]krisena --
Benzo[b]fluorantena + +
Perilen --
Benzo[i]fluorantena + +
Benzo[ghi]perilen --
Benzo[k]fluorantena --
koronen --
Benzo[mno]fluorantena --
Ket : -- tidak bersifat karsinogenik; ± sifat karsinogeniknya lemah; + bersifat karsinogenik; ++, +++, ++++ sifat kasinogeniknya tinggi
2.8 Karakteristik Perairan Pesisir dan Laut